Kamis, 02 Desember 2010

Bacalah...!!!

 Bacaan yang baik

Membaca adalah hal yang sangat menyenangkan, juga memberi banyak manfa’at untuk kita. Apalagi kalau yang kita baca itu adalah buku-buku islami yang didalamnya itu terkandung nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Dan terlebih lagi yang kita baca itu adalah Al qur’an yang telah Allah anugrahkan untuk kita semua melalui Rasul_Nya; Nabi Muhammad saw. Dan Al qur’an adalah sebaik-baik bacaan, karena ia adalah petunjuk dan pedoman hidup untuk kita semua. So, Bacalah..!!!
            Bagi umat islam tentu kita tahu bahwa membaca itu adalah suatu keharusan, karena Allah swt berfirman; yang artinya : Bacalah, dengan menyebut nama Rabb-mu yang telah menciptakan. Yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabb-mu lah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan (manusia) dengan qalam. Q.S Al ‘Alaq : 1-5. so, kita sebagai makhluq yang telah diciptakan oleh Allah swt dituntut untuk membaca, terutama membaca Al qur’an dan buku-buku islami yang bisa menambahkan keimanan dan ketakwaan untuk kita semua.
            Kita ingat dong pastinya dengan ungkapan; “membaca adalah jendelanya dunia.” Nah,, kalau membaca itu adalah jendelanya dunia berarti kita bisa bebas melihat isi dunia. Tetapi kita tidak akan bisa merasakan indahnya dunia, kalau hanya berdiri dan memandang dunia dari balik jendela. Kita juga harus bisa mengaplikasikan setiap bacaan yang kita baca, demikian itu kenapa kita diharuskan untuk membaca???. karena dengan membaca kita menjadi tahu, lanjut dari tahu menjadi mengerti, lanjut dari mengerti menjadi faham, lanjut dari faham menjadi tindakan, lanjut dari tindakan menjadi kepribadian. Jadi, secara tidak langsung Al qur’an atau bacaan-bacaan yang kita baca itu akan membentuk suatu tindakan dalam diri kita, yang kemudian tindakan itu menjelma sebagai kepribadian diri.
            Kini, kita tinggal mencari bacaan yang baik. Agar bisa membentuk kepribadian yang baik juga. Dan kita semua sudah tahu tentunya, yakni; Al qur’an lah sebaik-baik bacaan yang bisa membentuk kepribadian diri yang luar biasa. Jadi bagaimana,,, mau??? Pasti kita semua mau dong,,, kalau begitu mari kita baca Al qur’an dan buku-buku yang didalamnya terkandung nuansa islami, dan buku-buku yang bisa menghantarkan kita menuju gerbang kehidupan. Come on…!!! ^_^
 
Ternyata Alam Semesta Juga Bacaan Loch!!!!
 
            Membaca adalah awal menuju pengetahuan, dan mengaplikasikannya adalah awal pengetahuan yang sesungguhnya. Jadi, walau bagaimana pun kita harus mengaplikasikan setiap bacan yang kita baca. Dan ternyata bacaan itu bukan hanya sekedar tulisan yang terangkum atau tercetak disetiap buku-buku. Akan tetapi, setiap hal yang kita pandang, khususnya pandangan mata adalah merupakan suatu bacaan; termasuk alam semesta beserta isinya.
            Alam semesta diciptakan adalah untuk tempat tinggal kita semua sebagai makhluq yang diberi kemampuan untuk mengelola dan menata alam semesta ini. Tapi, sebelum kita mengelola dan menatanya, tentu kita harus mengetahui apa-apa yang ada di alam semesta ini. Yaitu; dengan membacanya secara pandangan mata. Lalu kita artikan dengan fikiran dan perenungan hati kita dan kemudian kita tetapkan suatu keputusan terbaik yang bisa menghasilkan manfa’at untuk kelangsungan hidup kita di alam semesta ini.
            Mungkin kita masih belum mengerti dengan hal yang semacam ini, karena hal ini terlalu sulit bagi orang yang belum bisa membaca lingkungan hidupnya secara pandangan mata. Oleh karena itu kita harus belajar bagaimana caranya agar kita bisa membaca lingkungan hidup kita di alam semesta ini. Karena ada suatu ungkapan; “apa pun yang anda lihat, bacalah…” so, kita harus bisa membaca apa yang kita lihat di alam semesta ini. okey.

Jadilah "Sahabat"



          Begitu banyak ungkapan atau kata-kata yang menerangkan tentang persahabatan, dari arti yang sempit dan mendasar sampai ke-arti yang luas dan lugas. Dan tentunya setiap orang mempunyai pendapat masing-masing tentang arti atau ma’na yang terkandung dalam persahabatan.

            Kehidupan kita di dunia ini tidaklah seorang diri, karena Allah telah menciptakan berbagai makhluq yang berbeda; baik dari segi fisik atau kepribadiannya. Oleh karena itu, kita sebagai makhluq yang diciptakan dengan bentuk yang sempurna dan sebagai tokoh utama sekaligus Khalifah Fil Ard, berbeda dengan makhluq lainnya yang hanya diciptakan untuk melengkapi kehidupan kita di dunia ini, sudah seharusnya kita memahami dan mengerti apa itu arti perbedaan dan arti kebersamaan dalam kehidupan di dunia ini.

            Sebagai makhluq yang sempurna tentunya kita harus merasa bangga, karena dengan kesempurnaan itu kita bisa belajar untuk berbagi dan menghargai terhadap makhluq lainnya. Sama hal-nya dengan persahabatan; baik persahabatan dengan sesama makhluq atau pun dengan makhluq yang berbeda. Kita tentu pernah mendengar atau membaca kisah-kisah yang tema-nya itu tentang persahabatan. Seperti kisah ‘Abdurrahman bin Sakhr yang bersahabat dengan kucing. Sehingga beliau dijuluki Abu Hurairah (Bapaknya kucing). Dan kisah seorang pelacur yang perduli dan mau berbagi dengan se-ekor anjing yang sedang kehausan. Sehingga pelacur itu mendapatkan pahala syurga, karena ke-ikhlasan dan kepeduliannya memberikan air minum terhadap anjing tersebut.

            Dari contoh diatas, tentu kita menyadari; bahwa persahabatan itu akan terasa indah dan mampuh menghantarkan kita pada kebaikan, apabila kita saling menghargai perbedaan, memahami kelebihan dan kekurangan, serta sadar diri; bahwa kita adalah makhlkuq yang sama-sama diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala Sang Khaliq. Apalagi kita yang sesama manusia; sama-sama punya akal fikiran dan sama-sama mempunyai hati nurani. Tentu kita lebih tahu dan lebih menyadari akan hal itu. Nah,, kini tinggal pertanyaannya saja. “Sudahkah kita menjadi sahabat  yang baik untuk orang lain atau sudahkah kita memilikinya???”.
            “Sahabat yang baik adalah sahabat yang bisa membawa kita pada keredhoan_Nya dan bisa membawa kita menuju syurga_Nya.” Mungkin setelah membaca ungkapan ini di fikiran kita timbul beberapa pertanyaan, “Apakah ada sahabat yang seperti itu??? Atau, Dimanakah sahabat yang seperti itu???”. Seharusnya kita berfikir lagi, kalau memang kita tidak bisa menemukan atau memiliki sahabat yang seperti itu. Tentu kita-lah yang harus menjadi seorang sahabat yang baik untuk orang lain. Ralph Waldo Emerson pernah mengungkapkan bahwa; “Satu-satunya cara menghargai kebaikan adalah dengan kebaikan; satu-satunya jalan untuk memiliki seorang sahabat adalah dengan menjadi seorang sahabat.” Nah,,, begitulah yang harus kita lakukan. And say ; “I can be friend for you my brother”.
            Ingat, persahabatan itu bukan-lah hanya sekedar simbol kebersamaan. Tetapi persahabatan juga harus bisa kita jadikan sebagai Aplicationself. Agar kita bisa bersahabat baik dengan siapapun dan dengan apapun. Karena terkadang, kita masih belum bisa menjadi sahabat untuk diri kita sendiri. Sehingga kita merasa sepi dikala kita sendiri, padahal kita tidaklah sendirian; “ada sahabat dalam diri kita,, rasakanlah”.
            Pokoknya,, jadilah sahabat untuk semua yang ada di alam semesta ini. Jangan pernah kita menuntut seseorang atau siapapun atau apapun untuk menjadi sahabat kita. Tetapi kita-lah yang harus serta merta menjadi sahabat untuk mereka. Good luck.

Ya Allah kenapa aku mencintainya..???

    

Dalam pencarian “arti cinta yang sesungguhnya”, aku kerap kali terjebak oleh cinta palsu yang membuatku tak berdaya. Aku seperti orang gila yang selalu menghayal, tetapi aku tak pernah tahu apa yang sedang aku hayalkan. Semua itu menjadi tanda tanya besar bagi diriku, karena aku yang selalu diselimuti dan dihantui rasa resah dan gelisah. Dan rasa penasaran akan arti cinta yang sesungguhnya.

Ya Allah, sudah sering aku jatuh cinta. Tapi tak ada yang membuatku dekat dengan Engkau. Karena ternyata, cinta itu palsu tak ada artinya. cinta itu bukan cinta dari-Mu, dan bukan pula cinta yang Engkau redhoi. Ya Allah, aku ingin sekali merasakan indahnya cinta. Cinta yang bisa membawaku pada keredhoan-Mu. Agar aku tak pernah merasa resah dan gelisah lagi, karena selalu dibayang-bayangi oleh rasa cinta palsu.

Dan kini baru ku rasakan kembali rasa cinta yang begitu hebat. Kekuatannya begitu besar, sungguh ku tak kuasa untuk menampungnya dihatiku. Ya Allah bantu aku, aku tak ingin cinta ini menyiksa batin dan fikiranku. Dan aku sangat berharap, bahwa cinta ini adalah cinta dari-Mu dan cinta yang Engkau redhoi. Sebab aku tak ingin lagi seperti sedia kala, yang selalu terdampar dan tersesat dalam perjalanan menuju arti cinta yang sesungguhnya. Dan sungguh itu adalah hal yang sangat memalukan dan suatu hal yang sangat membodohkan bagi diriku.

Tapi satu hal yang belum aku tahu. Ya Allah kenapa aku mencintainya??? Bukankah baru tahun kemaren aku mengenalnya???. Sedangkan banyak wanita yang sudah lama aku kenal, tapi tak ada satupun yang mampuh menghadirkan cinta dihati ini. Sungguh inilah cinta,,cinta yang tak ku tahu sebabnya. Dia hadir begitu saja tanpa permisi. Tapi dia membuatku bahagia.

Ya Allah,,, andai dia tahu. Bahwa aku mencintainya dan selalu mendoakannya. Agar dia senantiasa berada dalam kasih & sayang-Mu. Dan aku akan selalu memohon kepada Engkau Ya Allah. Agar Engkau senantiasa memberi perlindungan kepadanya dari segala kejahatan dan marabahaya. Dan kalau Engkau menghendaki, aku ingin dia menjadi jodohku, dan menjadi pendamping hidupku di dunia ini. Karena dengan cintaku kepadanya, aku bisa bertakarrub kepada Engkau Ya Allah. Amin..!!!

Kehidupan

Dalam kehidupan di dunia ini; tak ubah hal nya seperti buih di lautan, dan seperti fatamorgana di padang sahara. Begitu banyak kemewahan yg di suguhkan kepadamu di dunia ini, dan juga kenikmatan yg bermacam-macam adanya. Tapi ketahuilah, itu hanyalah sementara dan takkan bertahan lama, karena dunia ini hanyalah tempat persinggahan bagi manusia yg jikalau ia tidak mau memanfaatkan persinggahan ini, tentulah ia akan kembali dalam keadaan merugi.
Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.(Al Jaatsiyah : 24)

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?.(Al An’aam: 32)


Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(Al Hadid: 20)
Kehidupan dunia mempunyai batas yang telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa, dan kita adalah hamba-hamba_Nya yang telah diberikan amanah untuk menjadi seorang khalifah di muka bumi ini, yang kemudian akan mengatur dan menata kehidupan dunia dengan sebaik-baiknya; yaitu dengan berpegang teguh dengan apa yg telah diperintahkan Allah dan Rasul_Nya.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(Al Baqarah : 30)


Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.(Fathir : 39)

Wahai yang berjiwa,, berfikirlah dari sekarang dengan apa yang akan kau perbuat di dunia ini. Apakah kau menginginkan semua orang senang terhadapmu dan mencintaimu? Atau kau memiliki banyak harta, sehingga banyak orang yang menyanjung kekayaanmu? Atau kau hanya ingin berdiam diri, sampai datang waktu kematianmu?. sekali-kali janganlah begitu,, kau haruslah berusaha untuk mencapai keredoan Illahi. Dan hanya Dia_lah tujuan kita, karena kelak kita akan kembali menghadap Sang Khaliq.

Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.(Ar Ruum : 8)

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.(Al Baqarah : 255)

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?.(An Nisa : 78)

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."(Al Jumu’ah : 8)

Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja."(Al Ahzab : 16)

Dan pada akhirnya, surga atau neraka tempat yang akan kita singgahi kelak. Sebagai balasan yang sesuai dengan apa yang telah kita kerjakan dahulu di dunia. Apabila selama di dunia bermaksiat, lalai, dan tidak mematuhi peraturan-peraturan yang sudah di terangkan dengan sejelas-jelasnya dalam Al qur’an dan Al Hadits; maka nerakalah baginya. Dan apabila di dunia senantiasa beribadah kepada_Nya, memurnikan keta’atan hanya kepada_Nya, dan selalu bertawakkal kepada_Nya; maka surgalah baginya.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.(An Nahl : 30)

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.(Al Baqarah : 25)

Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.(An Nisa : 173)

Maka sesungguhnya Kami akan merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir dan Kami akan memberi balasan kepada mereka dengan seburuk-buruk pembalasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.(Fushshilat : 27)