Kaum muslimin rohimakumullah…
Sesungguhnya Allah Subhanahu
Wa Ta’ala telah berfirman di dalam surat Al Anbiya : 1 seraya mengabarkan
kepada kita,
“(Sungguh) telah dekat bagi manusia (hari) penghisaban
mereka. Sedangkan mereka (dalam hal ini) berada dalam kelalaian dan berpaling”.
Kaum
muslimin yang berbahagia…
Sekiranya saja kita mau
menengok, melihat dan memperhatikan keadaan atau kondisi kebanyakan manusia di
zaman sekarang ini. Niscaya kita akan mendapati keadaan mereka sebagaimana yang
difirmankan oleh dalam ayat yang khotib bacakan tadi. Bahwa kebanyakan dari
mereka sedang berada dalam kelalaian dan lupa dari apa yang kelak akan mereka
hadapi. Yaitu; mereka akan menghadapi hari penghisaban. Dimana semua amal
perbuatannya ketika di dunia akan dihisab, akan diperhitungkan dihadapan Allah Subhanahu
Wa Ta’ala.
Padahal Allah Subhanahu Wa
Ta’ala sudah memperingatkan bahwa hendaknya setiap kita memperhatikan apa
yang telah kita usahakan, apa yang telah kita perbuat untuk menghadapi hari
dimana semua manusia dikumpulkan untuk dihisab. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allah. Dan hendaknya setiap jiwa (diantara kamu) memperhatikan apa yang sudah
ia perbuat untuk hari esok. Dan (sekali lagi) bertakwalah kamu kepada Allah.
Sesungguhnya Allah maha teliti maha mengetahui setiap apa yang kamu kerjakan”.
Kaum
muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala …
Cobalah kita sejenak merenungi
kehidupan kita di dunia ini. Kenapa kita lebih sering mengutamakan urusan dunia
daripada akhirat..?! kita rela memeras pikiran dan tenaga kita hanya demi
mendapatkan dunia dan perhiasannya. Sedangkan untuk urusan akhirat kita merasa
berat dan malas untuk mengusahakannya. Kita lebih pandai dan cerdas dalam
urusan dunia. Namun dalam urusan akhirat, kita lalai dan lupa. Ini sebagaimana
yang difirmankan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat Ar Rum : 7,
“Mereka (yaitu kebanyakan diantara manusia) hanya
mengetahui apa yang nampak saja dari kehidupan dunia (ini). Sedangkan tentang
kehidupan akhirat mereka (sangat) lalai”.
Beginilah keadaan nyata dari
kebanyakan manusia zaman sekarang. Kita lebih sering menghabiskan sebagian
besar waktu kita hanya untuk kepentingan dunia. Seperti untuk merapatkan
sesuatu yang tidak penting, untuk bermain, untuk jalan-jalan, dan untuk hal-hal
duniawiyah lainnya. Tapi untuk mengerjakan amal-amal sholih, seperti; sholat
berjama’ah, menghadiri kajian ilmu islam, membaca Al Qur’an, dan amal-amal
sholih lainnya. Kita tidak mempunyai waktu. Bahkan kita sering berkata: “aduh,,
tidak ada waktu untuk hal itu”. Kenapa kita masih saja lebih mengutamakan
dunia daripada akhirat. Padahal dunia itu adalah negeri yang fana. Sedang
akhirat adalah negeri yang kekal.
Kaum
muslimin rohimakumullah…
Tidakkah pernah kita mendengar
ayat ini. Ayat yang mana dengannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyeru
kita seraya bertanya,
“Wahai manusia..!! apakah (sebenarnya) yang telah
memperdayakan kamu (sehingga kamu berbuat durhaka) terhadap Rabb-mu Yang Maha
Mulia. Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakanmu dan menjadikanmu (sebagai
makhluq yang mempunyai susunan tubuh) seimbang”. (Al Infithor :
6-7).
Wahai saudaraku yang seiman… Apakah
kita akan terus seperti ini..?!. menyibukkan diri untuk hal-hal yang sebenarnya
kelak kita akan menyesali akibatnya. Apakah kita akan terus tertipu oleh urusan
dunia yang hanya sementara ini. Maka perhatikanlah perkataan seorang sya’ir
ini,
“Wahai engkau yang tertipu, siang harimu adalah
ketidak sadaran dan kelalaian…
Kesibukanmu
itu hanyalah untuk hal-hal yang kelak akan kamu sesali…
Dan
malam harimu pun hanyalah tidur,
Maka
sudah selayaknya kerugian menimpamu…”
Wal’iyadzu
billah.
Kaum
muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala…
Marilah kita bersama menengok dan memperhatikan diri kita. Apakah kita ini
termasuk orang-orang yang lalai…??! Sudah sejauh manakah kelalaian kita selama
ini…??! Jalan manakah yang sebenarnya sedang kita tempuh. Jalan yang
menghubungkan kita kepada keridhoan Allah, kepada syurga-Nya. Ataukah jalan
yang malah menghantarkan kita kepada kemurkaan Allah, kepada neraka-Nya. Wal’iyadzu billah… maka hendaknya kita mulai
sadar dan membuka mata hati kita, sebelum kematian datang merenggut nyawa. Atau
malah kita menunggu kematian terlebih dahulu, baru kemudian kita sadar…??!! Dan berkata kepada
Allah,
“Ya Allah, kembalikanlah aku (ke-dunia). Barangkali aku
bisa mengerjakan ‘amal sholih yang dahulu pernah aku tinggalkan”. (Al
Mu’minun : 99-100)
Akan tetapi
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“(Sesungguhnya) Allah tidak akan menangguhkan (kematian)
seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan (sesungguhnya) Allah maha
teliti maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Al munafiqun : 11)
Maka hendaknya setiap kita mau
untuk muhasabah dan intropeksi diri sebelum datang hari dimana Allah akan
menghisab semua amalan hamba-hamba-Nya.
“Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil biji
dzaroh. Niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
keburukan sekecil biji dzarroh. Niscaya dia akan melihat balasannya pula”.