Senin, 26 November 2012

Mengenali Diri

Kenalilah diri sebagai hamba Allah,,
hamba yang mempunyai aturan hidup.

bagaimana pun kondisi atau kedudukan kita sekarang,,
kita tetaplah hamba Allah yang mempunyai batasan-batasan.


pelajarilah ilmu agama ini, agama islam.
karena hidup tanpa pengetahuan tentang agama sama saja dengan mati.
kita beragama, tetapi tidak mengetahui agama itu sendiri.

Allah telah menurunkan Al Qur'an untuk kita pelajari,,
dan telah mengutus Rasul untuk kita ikuti dan kita teladani.
tapi kita malah menutup mata, menyumbat telinga, sehingga petuah2 atau nasihat2 yang datang pada kita tidak sampai ke hati.
hati pun mengeras lebih keras dari apa pun yang keras.

Allah tidak melarang kita dalam urusan dunia,,
bahkan Allah menyuruh kita untuk bersikap adil dan tidak lupa terhadap kehidupan dunia,

"dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu,, tetapi janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia,, dan berbuat baiklah (terhadap orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (Al Qoshos : 77)

Allah pun mengingatkan kita,,
agar kita lebih mengutamakan akhirat daripada dunia.
akhirat kekal, sedang dunia fana.

"kehidupan akhirat itu lebih baik dan kekal" (Al A'la)


kita semua akan mati,, dan akan menghadapi persoalan yang sangat berat setelah kematian.
semua perbuatan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah.
tidak besar, tidak kecil.. semua sudah ada catatan dan timbangannya.

"setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. dan pada hari kiamatlah engkau akan diberikan balasan dengan sempurna (tepat). barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam syurga. sungguh, dia telah memperoleh kemenangan. kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya". (Ali Imron : 185)


Rasulullah pun pernah menyampaikan pesan kepada kita, agar kita bisa merenung dan menela'ah kehidupan ini..
Rasulullah berpesan,

"Kalau sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang kehidupan akhirat; syurga dan neraka), niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa".

dan pada saat itu, para sahabat yang mendengarnya..
mereka semua menangis, bahkan sampai ada yang menutupi muka mereka dikarenakan tidak kuasa menahan tangis.

Hari kiamat itu nyata, hari kebangkitan itu nyata, dan hari penghisaban juga nyata...
syurga atau neraka yang akan kita tempati kelak..???

masihkah kita mau berlagak,
masihkah kita mau berlenggok,
masihkah kita mau bergaya,
sedang kita tidak tahu...
barangkali nerakalah yang pantas buat kita.
wal'iyadzu billah.


semoga Allah memudahkan bagi kita jalan menuju syurgaNya,, memberi kita kecukupan ilmu tentang agama,,
dan membekali kita ketangguhan dan kesabaran dalam menjalani kehidupan di zaman yang sudah teramat rusak.


"Ya Allah,, hamba sudah menyampaikan hal ini... maka berilah hidayah dan taufiqMu kepada kami..."

Sabtu, 17 November 2012

Ini-lah Aku

Selalu berpikir jernih untuk masa depan...
tidak perlu ada yang ditakutkan,, rasa takut hanya akan menjadi hambatan...
nikmati dan jalani apa yang ada sekarang,, jangan pernah mengeluh tentang masalah ini-itu,, karena itu menandakan bahwa anda lemah dan cengeng plus belum dewasa...
tapi bersyukurlah, karena bersyukur akan membuatmu lebih kuat dan membuatmu serasa menjadi raja...

masa lalu biarlah berlalu,, petik apa yang bisa dipetik dan buang apa yang sekiranya hanya bernilai seperti sampah (tidak penting)...

kehidupan ini akan menjadi lebih baik dan akan sangat lebih baik jika kita mau berkaca diri, memandang diri sambil berkata,
'inilah aku,,'
jangan ikuti kebanyakan orang, karena mereka akan menyesatkanmu dari mengenali pribadimu yang sebenarnya.

jadilah pribadi sendiri sebagaimana mestinya,,
anda pasti lebih mengenali diri anda..
dan satu hal,, JANGAN PERNAH MENANYAKAN 'SIAPA ANDA' KEPADA ORANG LAIN, TAPI TANYAKAN PADA DIRI ANDA SENDIRI.

MUDAHKAN...!!!
INILAH HIDUP, TIDAK ADA YANG SULIT.
TAPI ANDA-LAH YANG MEMPERSULIT.

Kamis, 15 November 2012

Bahasa Kehidupan

PENTING UNTUK DIBACA

Ketika kita berbuat sesuatu,, maka ada 2 hal yang akan timbul dari hati orang lain yang melihatnya atau yang merasakannya.
entah itu kebencian,
entah itu kecintaan/kesukaan,

Terkadang kita sering mengharapkan bahwa apa yang kita perbuat (ini dan itu) dapat membuat banyak orang menjadi cinta kepada kita.. aku katakan 'itu mustahil'...
karena setiap orang mempunyai persepsi masing-masing terhadap perbuatan atau tingkah yang kita lakukan. dan itu sebagai bentuk responis alami dari mereka.

jika perbuatan kita dibenci, maka itu adalah peluang untuk intropeksi diri, 'dimanakah letak kesalahan kita'.
dan...
jika perbuatan kita dicintai/disukai, maka itu adalah poin penting bagi kehidupan kita yang sangat pantas untuk kita pertahankan dan kita kembangkan. lalu kita bersyukur kepada Sang Kholiq Allah Azza Wa Jalla.

Dan pada dasarnya setiap orang (secara fitrah kemanusiaannya) mencintai dan menyukai PERBUATAN BAIK DAN TINGKAH YANG SOPAN LAGI SANTUN.
sehingga ada yang mengatakan, "ORANG BAIK DAN SOPAN ITU SELALU DIRINDUKAN KEBERADAANNYA... TAPI KINI SUDAH JARANG".
dan aku jawab perkataan ini, "TIDAK,, ORANG BAIK DAN SOPAN MASIH ADA DAN AKAN SELALU ADA..."
dan aku tidak bergurau mengatakan hal ini.
karena orang baik dan sopan benar-benar masih ada dan akan terus ada...
perlu bukti...??!!!

INI DIA....
YANG SEDANG MEMBACA NOTE INI..!!!
LIHAT SAJA,, DIA TERSENYUM,,, ^_^

bukankah senyum itu tanda kebaikan dan sifat sopannya seseorang...??!!

ANDA BERUNTUNG MEMBACA NOTE INI.

TERIMA KASIH.

JAZAKUMULLAH KHOIRON.
NAS'ALULLAHA AL HIDAYAH WA AT TAUFIQ.

Rabu, 07 November 2012

Pribadi Yang Hilang

Pribadi yang hilang

Baik… sopan… kalem…
Itulah pribadimu
Itulah pakaian keseharianmu

Senyum… bijaksana… perhatian…
Itulah pribadimu
Itulah selendang keanggunanmu

Diam… tutur lembut… malu…
Itulah pribadimu
Itulah gerak indahmu

Itulah,, ya itulah
Cerminan pribadi sahajamu
Tapi sungguh sayang,,
Kini engkau sudah jarang bercermin

Mulailah bercermin lagi…
Lalu,
Temui pribadimu yang hilang

Banten Kami

Banten,, adalah...;

Tempat,,
dimana kami dilahirkan...

Tanah,,
dimana kami mengenal darah para pahlawan...

Rumah,,
dimana kami dibesarkan...

Dapur,,
dimana kami mengolah pangan...

Ladang,,
dimana kami menanam bibit tanam...


Banten,, kau...

tak ubahnya seperti buku,,
menyimpan ribuan tetes tinta darah yang bersejarah...

rerumputan hijau kecil yang menghiasi tanahmu,, layaknya para saksi bisu yang menyimpan berjuta misteri tentang sejarah tanahmu ini...


Banten,, kau memang tak punya bendera...
tapi di hati kami,, kau selalu berkibar...

Banten,, kau adalah kampung halaman kami...

Tapi entahlah,,
kenapa mesti nyai-nyai yang memegang tanahmu kini...
tanah kampung kami...

Banten,,
kasian nian engkau kini...
engkau layaknya bayi yang di-emong seorang nyai...

Sabtu, 03 November 2012

Keuntungan Yang Terlupakan



Dalam kehidupan di dunia ini, tidak diragukan lagi bahwa setiap orang pasti menginginkan adanya sebuah keuntungan atau berbagai keuntungan di dalam hidupnya. Karena begitulah sifat asli manusia selalu ingin mendapat untung dan mendapat lebih dari apa yang dia usahakan. Akan tetapi, ada sedikit kesalahan atau kekeliruan yang perlu diluruskan dari sifat macam ini. Apa itu…??!!! coba kita perhatikan orang-orang yang hidup di dunia ini. Banyak diantara mereka yang bekerja, berusaha, serta banting tulang sampai hampir rengkak tuh tulang hanya demi mendapat sebuah keuntungan yang sebenarnya tidak nyata. Karena yang ia kejar hanya-lah sekedar keuntungan materil atau keuntungan moril yang bersifat duniawi saja. Sungguh menyedihkan keadaan orang-orang yang seperti ini. Ia telah tertipu oleh tindakkan dan usahanya sendiri. Ia hanya sebatas mengejar keuntungan dunia. Padahal dunia adalah fana hanya sebuah tempat kesementaraan. Keuntungan atau kelebihan macam apa pun yang ada di dalamnya sudah pastilah akan hilang hangus termakan waktu.

Oke,,,!!! kita boleh-boleh saja sebenarnya mencari keuntungan yang bersifat duniawi. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah; mengapa kebanyakan diantara kita hanya lebih terfokus mengejar keuntungan duniawi yang fana sedang kita lupa pada keuntungan ukhrowi yang kekal..?!. Jikalau kita memang seorang muslim yang beriman kepada Allah Subahanahu Wa Ta’ala dan juga beriman kepada Hari Kiamat yang telah ditentukan-Nya. Maka sudah sepantasnyalah kita menyadari bahwa dunia ini benar-benar fana tidak abadi. Lantas bagaimana bisa kita lebih terfokus pada keuntungan duniawi..?!! tapi kita lupa mencari keuntungan ukhrowi..?!! bukan-kah kita semua akan mati..?! bukan-kah kita semua akan kembali kepada Allah..?! lalu tidak malukah kita, jikalau kita kembali kepada Allah Rabbul ‘Alamin dalam keadaan tangan kosong, tangan hampa, tidak membawa keuntungan sedikit pun dari amaliyah ibadah kita ketika di dunia. Kita hanya mengerjakan ibadah-ibadah wajib yang pahalanya terbatas hanya sebagai modal. Sedang kita lupa pada ibadah-ibadah sunah yang mana itu merupakan keuntungan bagi kita untuk kehidupan kita kelak di alam sana. Itu-lah keuntungan akhirat yang mesti kita kejar yang mesti kita usahakan. Ibadah-ibadah sunah; sholat sunah rowatib, tahajjud, puasa senin-kamis, dan ibadah sunah lainnya.


Keuntungan terlupakkan…

Mata ini hanya terfokus menatap dunia
Sedang pada akhirat, mata ini buta
Tangan ini hanya tersemangati untuk meraih dunia
Sedang untuk akhirat, tangan ini layu bak bunga ditinggal mentari
Kaki ini hanya terlari mengejar garis finish dunia
Sedang pada garis finish akhirat, kaki ini terseok-seok jatuh tersungkur
Fikiran ini hanya terguna untuk mencari keuntungan dunia
Sedang untuk keuntungan akhirat, fikiran ini layaknya seperti es yang beku
Amal-amal ibadah wajib kita hanya-lah sebatas modal, itu pun jika ikhlas dan benar dilakukan
Tapi jika tidak, maka enggan-lah Allah untuk menerimanya
Modal tidak didapat, lalu….
Bagaimana dengan keuntungan…??!!
Hah,, “TERLUPAKKAN”.


"KEHIDUPAN AKHIRAT ITU LEBIH BAIK DARIPADA KEHIDUPAN DUNIA"