Rabu, 20 Februari 2013

Pesan Sederhana



Tidak perlu memikirkan apa yg bukan menjadi hak-kita...
kita hanya akan melelahkan diri kita sendiri dengan memikirkan orang lain,, yang mana dia bukanlah siapa-siapa untuk kita (pada hakekatnya).

Pacaran hanya akan menambah dosa, terlebih jikalau kita disibukkan dengan bayang-bayang palsu yang nampak akibat sering memikirkan si dia.
sehingga ahirnya kita lalai dari banyak hal...

Jika kita memang mencintainya,, maka yakinlah bahwa dia akan baik-baik saja... Allah akan menjaganya untuk kita jika kita mau.
tapi dengan syarat, kita harus mengerti dan memahami siapa diri kita sebenarnya dihadapan Allah?!

Apakah kita lebih senang mengutamakan kecintaan kepada manusia daripada kecintaan kepada Allah Sang Pencipta kita.?!

Mencintai adalah fitrah,, dan itu tidak salah.
yang salah adalah cara kita dalam mendefinisikan, mengaplikasikan, serta mengklarifikasikan cinta tersebut.

Dewasalah dalam memandang cinta.
kita berhak mencintai dan dicintai..
tapi tidak harus PACARAN (hubungan tanpa akad yang sah).

Sadarlah Engkau Wahai Anak…

 
Saat itu di surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar. Dan sang anak dengan suara lirih berkata : “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang. Bisakah Engkau memberitahu siapakah nama malaikat yang ada di rumahku nanti?”. Tuhan pun menjawab : “kamu dapat memanggil malaikatmu IBU”.

Wahai anak, kenanglah ibu yang selama ini menjaga, melindungi dan mengajarimu berbagai hal sejak engkau lahir tanpa daya.
Kenanglah ibu yang selalu meneteskan air mata ketika menyaksikan perilakumu yang tidak baik.
Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut  yang membalut tubuhmu.
Ingatkah engkau ketika jemari ibumu mengusap lembut kepalamu dan membantumu menyisirkan rambutmu.
Dan ingatkah engkau ketika air matanya menetes saat melihatmu terbaring sakit.

Sadarkah engkau wahai anak,
Sebenarnya tanpa sepengetahuanmu, setiap kali berdo’a. ibumu selalu menyempatkan memohon kepada Allah untuk kebaikanmu, kemudahanmu, dan kesuksesanmu.

Sadarkah engkau wahai anak,
Untuk menghadapi ujian besok, bias jadi ibumu lebih sering berdo’a secara khusus. Semuanya demi kesuksesanmu dalam menyelesaikan tes dan ujian.
Karena kesuksesan sekolahmu adalah salah satu harapan besar,
Karena kesuksesan sekolahmu adalah salah satu keinginan ibumu,
Bertahun-tahun ibu dan ayahmu berjuang dengan segala kekuatan demi keberlangsungan pendidikan sekolahmu.
Maka salahkah bila mereka terlalu berharap akan kesuksesanmu?
Salahkah bila mereka menginginkan kesuksesanmu?
Salahkah bila mereka berharap dan menginginkan keberhasilanmu?
Engkau tentu bias membayangkan wahai anak, betapa kecewanya mereka bila engkau gagal dalam belajar… bagaimana terlukanya perasaan hati mereka…
Mereka akan merasa gagal dalam mendidikmu, merasa bahwa perjuangan mereka dalam menyekolahkanmu selama ini adalah sia-siabelaka..
Janganlah biarkan ibumu merasa kecewa, jangan biarkan ibumu terluka.. buatlah dia bersuka-cita.. buatlah dia bangga kepadamu..

Jangan sampai engkau luluh disaat-saat masa mendatang… ketika ibumu telah tiada…
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kedatanganmu…
Tak ada lagi senyuman indah yang tersunggingkan dari bibir ibu tanda bahagia…
Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya…
Yang ada hanyalah baju yang tergantung di lemari kamarnya…
Tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu…
Tak ada lagi yang rela merawatmu sampai larut malam ketika engkau sakit…
Tak ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembus nafasnya…

Hadirkanlah selalu ibu dalam ingatanmu,
Niatkanlah selalu dalam hati untuk bias memberikan yang terbaik untuknya…
Berdo’alah untuk kesehatan ibumu…
Dan katakanlah bahwa engkau mencintai dans angat menyayanginya…
Ibu…

Be Your Self! You Are The Best




Jika pagi datang maka pilihlah; menjadi embun yang memberi kesegaran, menjadi mentari yang memberi kehangatan, menjadi burung yang berkicauan.

Jika siang datang maka pilihlah; menjadi pohon rindang yang memberi keteduhan, menjadi segelas air minum yang menghilangkan dahaga, menjadi kipas/AC  yang memberi kesejukan.

Jika malam datang maka pilihlah; menjadi bulan yang memberi terang, menjadi gemintang yang berkelip sebagai penunjuk arah, menjadi jangkrik yang bernyanyi ria.

Jangan coba-coba memilih,,!

Jadilah sebagaimana mestinya diri anda sendiri. Pagi,siang,malam. Tetaplah menjadi pribadi baik yang tidak lekang disapu waktu. 

Anda lebih baik dari apa pun. Dengan syarat;

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh (mengajak) kepada yang ma'ruf (kebaikan), dan mencegah dari yang munkar (keburukan), dan beriman kepada Allah”. (Ali ‘Imron : 110)

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Ali Imron : 139)