Hidup itu koma, bukan
titik… begitulah yang diungkapkan oleh saudara Ahmad Rifa’i…
Membaca
statmentnya ini, saya jadi tersenyum-senyum sendiri… ya ya ya,, bibirku
mebenarkan… lalu langsung saja mengawang di permukaan fikiranku berbagai opini
dan gagasan-gagasan yang kemudian saya gores-gores di bawah ini…
Ya, aku ulangi
ungkapan saudaraku; “HIDUP ITU KOMA (,) BUKAN TITIK (.)”… ya, selagi kita masih
hidup, berarti kita masih bisa meneruskan nafas-nafas perjuangan guna mencapai
titik yang sempurna… Dan titik itu adalah kematian (Husunul Khotimah).
Jika sekarang
kita terlanjur mengisi lembar-lembar buku kehidupan kita dengan tulisan-tulisan
buruk, maka jangan dulu langsung diberi titik… tapi dikomai saja,,, biar di
lembar-lembar selanjutnya kita bisa menuliskan suatu kehidupan yang indah lagi
mengagumkan…
Biarlah lembar-lembar
yang lalu itu menjadi pelajaran dan hikmah yang menyadarkan kita, sehingga kita
bisa lebih bisa berbuat perubahan yang signifikan hususnya untuk diri kita
sendiri… lalu umumnya untuk orang lain yang barangkali mau belajar dari
berbagai macam pengalaman hidup kita; pengalaman tentang cinta, pengalaman
tentang kegagalan, pengalaman tentang beragama, pengalaman tentang berjuang/belajar,
pengalaman tentang persahabatan, dan pengalaman lainnya…
Jangan malah
menjadi seperti orang-orang yang mudah berputus asa,, mudah galau,, mudah
berkata,, “pusing banget neh hidup”,,, merasa bahwa cerita hidupnya sudah
sangat begitu buruk, begitu hancur, sehingga kemudian banyak diantara mereka
yang langsung memberi titik pada cerita kehidupannya… mereka memilih mematikan
cerita kehidupan mereka sendiri, tanpa didahului dengan perubahan baik…
Ah, menyedihkan….
Sudah mah awal ceritanya sedih, kemudian diakhiri dengan kesedihan pula… wah
wah jadi benar-benar ME-NYE-DIH-KAN…!!!
Ingatlah baik-baik,,,
Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda yang artinya:
“Janganlah salah
seorang diantara kalian mengharapkan kematian (karena kesusahan hidup/keburukan
hidup yang dialami)…”
Tuh, mengharapkan
kematian saja tidak boleh, apalagi langsung bertindak mematikan diri (dengan
apa pun itu)… sungguh KEJAM… itu tidak boleh…
Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Janganlah
kalian membunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap
kalian”. (An Nisa : 29)
Lalu kembali ke
sabda Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang menyatakan larangan bagi kita
untuk mengharapkan kematian,, nah, kenapa Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
melarang demikian?!...
Karena dalam
riwayat lain Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Suri Tauladan kita
bersabda dengan ungkapan Beliau yang penuh hikmah, motivasi, dan bumbu-bumbu
optimisme… beliau bersabda yang artinya:
“Jika dia
seorang muslim/mu’min yang baik, maka dia bisa menambah kebaikannya (sehingga
kelak dia mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala),, dan
jika dia seorang muslim/mu’min yang tidak baik (buruk), maka dia bisa
memperbaiki dirinya (agar Allah bisa mengampuni dan merahmati hidupnya sampai
bertemu denganNya)…”.
Jika kita
terlanjur mengotori lembar-lembar buku kehidupan kita dengan cerita-cerita
buruk yang selama ini kita alami,,, maka jangan ambil keputusan untuk langsung
memberi titik… tapi hayuk,,, kita perbaiki dan kita isi lembar-lembar buku
kehidupan kita selanjutnya dengan cerita-cerita yang indah…
Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap suatu kaum, maka tidak akan ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali
tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Ar Ra’d : 11).