Selasa, 25 Juni 2013

Nasehat Bijak

Al Hafizh ibn ‘Abdil Barr menyebutkan untaian nasehat yang dinukil dari Lu’lu atau Al Makmun;

“Ketahuilah bahwa ilmu itu didapat dengan belajar
Sedangkan menghafal itu, dengan tekun dan pemahaman
Terkadang ilmu dianugerahkan kepada anak kecil dan ditahan dari orang yang sudah tua
Ilmu bisa diperoleh dengan pemahaman, pengulangan, belajar, berfikir, dan diskusi
Maka carilah ilmu dan perbaikilah caranya
Karena ilmu itu tidak akan diperoleh kecuali dengan etika yang baik
Sedangkan etika yang baik adalah diam
Karena banyak bicara itu sebagiannya tercela
Jadilah orang yang pendiam selama kamu  hidup
Nisacaya kamu akan dimuliakan selama kamu masih hidup

Bila muncul suatu permasalahan diantara manusia yang bisa diketahui secara ilmu atau tingkahlaku
Maka janganlah kamu segera menjawab atau meresponnya
Sampai kamu melihat ada orang lain yang berbicara
Jawablah bila kamu mengetahui perkara itu
Semoga apa yang ditanyakan kepadamu itu ada kebaikan
Itulah separuh ilmu menurut para ulama
Begitu pula yang senantiasa diungkapkan oleh ahli hikmah

Jauhilah sifat ujub (bangga) dengan kelebihan pendapatmu
Berhati-hatilah  jangan sampai salah dalam menjawab
Berapa banyak jawaban yang berakhir kepada penyesalan
Manfaatkanlah  sikap diam  agar selamat

Ilmu itu ibarat lautan yang tidak bertepi yang tidak memiliki batasan tertentu untuk dituju
Tidak semua ilmu bisa kamu kuasai
Benar, meskipun sepersepuluhnya, sekiranya kamu  mau menghitungnya
Tidak ada yang kamu miliki yang lebih banyak dari apa yang kamu ketahui
Dan kuda pun terkadang terperosok

Kalaulah ucapan itu dapat diukur sama dengan perak putih yang dimiliki manusia
Maka, diam merupakan emas terbaik
Maka pahamilah, semoga Allah menunjukimu etika dalam  menuntut ilmu”.


Khotib Al Baghdadi menyebutkan lantunan nasehat yang dinukil dari Muhammad bin Abi Ali Al Ashbahani;

“Wahai pemuda, beramal-lah dengan ilmumu, niscaya kamu akan beruntung
Ilmu tidak akan bermanfaat kalau tidak diamalkan dengan baik
Ilmu adalah hiasan, sedangkan takwa kepada Allah adalah perhiasannya
Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang sibuk dengan ilmunya

Wahai orang yang berilmu, sesungguhnya hujjah Allah itu sangat kuat
Makar dan  tipu muslihat tidak akan berguna untuk menghindar dari Allah
Belajarlah ilmu dan amalkanlah semampumu
Jangan sampai gurauan dan perdebatan  melalaikanmu
Ajarilah manusia dan berikanlah manfaat kepada mereka
Jangan sampai kamu dihampiri kebosanan

Jika kamu berada disuatu  kaum yang tidak memiliki akhlak yang baik
Sedang  mereka tidak tahu, maka perintahkanlah mereka untuk berbuat baik
Jika mereka menyelisihimu, maka ulangilah tanpa mencela mereka
Bersabar dan kuatkanlah kesabaranmu, serta jangan bersedih atas apa yang telah mereka perbuat
Karena, semua kambing itu tergantung kepada kedua kakinya
Kamu harus percaya diri, meskipun mereka jahat ataupun baik”.







Jumat, 21 Juni 2013

Banyak-banyak Mengingat Allah

Sesungguhnya tanda keimanan seseorang adalah apabila disebut nama Allah disisinya (sehingga dia mendengarnya), maka bergetarlah hatinya (dikarenakan rasa takut dan rasa rindu kepada-Nya).
dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah, maka akan semakin bertambahlah keimanannya.

Sesungguhnya ada 7 golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat. dan diantara mereka adalah;
seseorang yang menyendiri di tempat sepi, lalu tiba2 saja ia teringat kepada Allah sehingga mengalir bercucuranlah air matanya. (dikarenakan malu akan dosa2nya selama ini, sedangkan ia sendiri rindu akan perjumpaan dengan Allah).

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, hati mereka akan menjadi tenang dengan mengingat Allah.
tidak akan ada rasa kehawatiran didalam hati mereka dan mereka tidak akan pernah bersedih hati.

Sesungguhnya Allah akan menyebut nama orang yang selalu mengingatnya dihadapan para malaikat.

diriwayatkan; bahwa Rasulullah pernah menyampaikan sebuah kabar gembira kepada salah satu sahabatnya seraya berkata;
"wahai sahabatku, sesungguhnya Allah menyebut namamu dan Dia menitip salam untukmu".
kemudian sahabat itu pun berkata: 'ya Rasulullah.. apakah Allah benar-benar menyebut nama-ku?'.
Rasulullah pun menjawab : "ya".
lalu, tiba2 saja sahabat itu menangis terisak sambil menutupi wajahnya. (dikarenakan kegembiraan yang begitu sangat).

sebab, siapakah yang tidak gembira jikalau namanya disebut/dipanggil oleh Allah.?!

Ingatlah Allah banyak-banyak, niscaya anda akan menjadi orang yang beruntung di dua kehidupan; dunia-akhirat.

Sekapur Sirih (Perpisahan)


Bismillah...
Alhamdulillah,

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah mengumpulkan kita di Ma’had tercinta ini, mempertemukan kita dalam keadaan tidak saling tahu, tidak saling kenal, karena setiap kita datang dari kampung halaman yang berbeda, bersama kita datang ke tempat ini guna menimba ilmu agama yang mulia...

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang mana kemudian Dia menanamkan benih-benih persahabatan dan persaudaraan di dalam hati kita, sehingga kita bisa saling kenal, bisa saling peduli, bisa saling toleran, bisa saling berkasih-sayang, bisa saling bantu-membantu, bisa saling menasehati, dan bisa saling-bersaling lainnya... sehingga terasalah rasa kekeluargaan di dalam hati kita masing-masing...

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang mana kemudian pada ahirnya kita disadarkan bahwa dibalik setiap perjumpaan pasti ada perpisahan... ibarat rumah yang mempunyai pintu masuk, ia pun mempunyai pintu keluar...

Lalu, sholawat serta salam semoga tetap tersampaikan kepada Nabi kita Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam... semoga kita bisa menjadi bagian dari orang-orang yang meneladani pribadi mulia beliau, juga bisa menjai bagian dari orang-orang yang memperjuangkan sunah-sunah beliau...

Ustadz-ustadz yang kami muliakan, sahabat-sahabat juga saudara-saudara yang kami cintai dan sayangi...

Masih tersimpan rapi di kepala berkas-berkas yang menceritakan awal-awal perjuangan kami di Ma’had ini. Diawali dengan sejuta kebingungan yang bergumul di kepala, karena ketika pertama kali masuk kuliah, kami langsung dikagetkan dengan kenyataan bahwa bahasa pengantar kuliah disini adalah bahasa arab. Kami tambah bingung dan merasa seakan kepala hampir pecah mengingat ada sebagian diantara kami yang memang belum mengerti sama sekali tentang bahasa arab. Wajar saja, karena diantara kami ada yang lulusan SMA, STM, bahkan ada yang sebelumnya adalah sebagai pegawai atau pekerja di pabrik.

Tapi Alhamdulillah, di ujung kebingungan ternyata Allah berkenan melapangkan hati kami, sehingga kami bisa tetap bertahan dan bersabar belajar di Ma’had tercinta ini, sampai pada akhirnya kami bisa duduk disini dalam acara Haflah Ikhtitam Mahasantri Ma’had Aly Imam Syafi’i Angkatan 16. Alhamdulillah,, Kami berganti status dari Thullab MAIS menjadi Alumni MAIS

Ustadz-ustadz yang kami muliakan, sahabat-sahabat juga saudara-saudara yang kami cintai dan sayangi...

3 tahun kami hidup sebagai Thullab atau Mahasantri di Ma’had Aly Imam Syafi’i,, alhamdulillah kami merasakan kebahagiaan yang teramat-sangat...

Betapa tidak!?

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami bisa bercakap dengan bahasa asing... lalu disini, alhamdulillah sedikit/banyaknya (nahnu nstathi’ul kalam bil ‘arobiyah.. lughotul qur’an, lughotu rosulillah, wa lughotul islam) kami bisa bercakap dengan bahasa Arab, bahasa Al Qur’an, bahasa Rasulullah, bahasa Islam.

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami bisa berkhutbah di atas mimbar dan orang-orang mendengarkan khutbah kami... lalu disini, alhamdulillah jelek/bagusnya kami bisa berkhutbah di atas mimbar ini dan orang-orang mendengarkan khutbah kami..

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami bisa mengisi pengajian/kajian di mesjid atau mushola... lalu disini, alhamdulillah kacau/lancarnya kami bisa mengisi pengajian/kajian baik di mesjid atau di mushola...

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami  bisa menulis untuk banyak orang, sehingga mereka bisa membacanya... lalu disini,, alhamdulillah kami bisa menulis di buletin HimaisNews kurang-lebih sebanyak 15/16 edisi... dan buletin itu disebar ke-beberapa SMA/MA di kota Cilacap...

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami bisa menjadi imam sholat dan orang-orang menajdi makmum di belakang kami... lalu disini,, alhamdulillah kami bisa menjadi imam dan orang-orang menjadi makmum di belakang kami.. apalagi jikalau Ramadhan tiba, maka kami langsung diterjunkan ke masyarakat untuk menjadi Imam atau Kultumer di beberapa Masjid atau Mushola di kota Cilacap.

Ustadz-ustadz yang kami muliakan, sahabat-sahabat juga saudara-saudara yang kami cintai dan sayangi...

Alhamdulillah,, segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala...

Berlalu-lah sudah 3 tahun kebersamaan kita, sehingga kini kita berada tepat di depan pintu perpisahan... oleh karenanya kami ingin mengucapkan rasa terimakasih dan permohonan maaf kepada berbagai pihak...:

Yang pertama, kami haturkan banyak rasa terimakasih kapada ustadz-ustadz yang telah mengajar, mendidik, membimbing, serta mengarahkan kami untuk bisa menjadi generasi yang bisa memperjuangkan agama Allah yang tercinta ini... Beliau-beliau adalah guru-guru terbaik yang pernah kami kenal... karena apa yang mereka ajarkan adalah sesuatu yang bisa menjadikan kami semakin dekat-semakin dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala... Tauhidullah,, Ihya’u sunati Rasulillah,, wa tarbitul ukhuwah islamiyah!!!!!! Itu-lah yang mereka ajarkan kepada kami... Semoga Allah memberi balasan dengan balasan yang terbaik...

Lalu, kami juga meminta maaf jikalau sekiranya selama kami menjadi thullab di Ma’had ini sering melanggar aturan, menyeleweng, atau meremehkan... juga di kelas, tidak jarang kami sakit-sakitan, izin keluar lalu tidak masuk lagi, atau pun kami yang sering ngantuk bahkan tidur di kelas sampai kepala goyang ke-kanan ke-kiri... sebenarnya kami menyadari akan kekurangan dan kealpaan kami itu... tapi, karena mungkin sudah menjadi kebiasaan, maka hal itu terulang lagi dan terulang lagi.. dan semoga kelapangan hati ustadz-ustadz untuk memaafkan dan memaklumi kami pun bisa berulang-ulang juga... maafkan kami...

Lalu lihat wajah-wajah ini (isyarat ke teman2 mustawa stalis)... mereka semua adalah sahabat-sahabat terbaik yang pernah kami kenal... 3 tahun berjuang bersama mereka, menjalani hari-hari dengan belajar bersama di kelas, berolah-raga di lapangan, sholat berjama’ah di mesjid, makan mie pansit bersama, rekreasi bersama, berpetualang bersama, bahkan hujan sempat turun di pipi-pipi kita bersama, air mata menetes dikala mendapati bahwa ada diantara kita yang mulai renggang, mulai bengkok disebabkan keegoisan, kurang saling paham, kurang saling komunikasi, dan kurang saling toleran... tapi alhamdulillah,, Allah selalu menghendaki kebaikan pada kami, sehingga kami bisa tetap menggenggam erat tali persahabatan dan persaudaraan yang terbangun selama 3 tahun ini... lalu senda-gurau, canda-tawa, tangis-airmata, cubit-cubitan ringan, senggol-senggolan, dan saling sentuh lembut.. semua itu menjadi pelangi indah yang Insya Allah akan terus mewarna-warni di langit kehidupan kita... sampai batas waktu yang telah ditentukan...

Terimakasih kami haturkan untuk sahabat-sahabat juga saudara-saudara kami atas segala kebaikan, pengorbanan, waktu, dan kebersamaan yang telah kalian berikan selama 3 tahun ini... semoga Allah membalas semua itu dengan balasan yang lebih baik...

Dan disamping itu, kami juga meminta maaf... kami menyadari akan kekurangan kami sebagai seorang sahabat,, yang mungkin sering jahil, sering usil, sering mengganggu, dan lain sebagainya... kami tidak mampu bersikap sempurna sebagai sahabat baik kalian.. maafkan kami..

Kemudian yang terakhir untuk rekan-rekan dari mutstawa tsani dan mustawa awwal,, kami ucapkan terimakasih atas segala kerja sama, dukungan, partisipasi dan segala bantuan baik ide-ide atau kucuran keringat... semoga Allah memberi balasan dengan balasan yang terbaik...

Lalu kami juga minta maaf, jikalau kami belum mampu memberikan contoh atau keteladanan yang baik/sempurna untuk antum-antum semua... karena keteladanan yang baik dan sempurna hanya-lah ada pada diri Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, maka teladanilah beliau... adapun kami, maka kami hanyalah manusia biasa sama seperti antum-antum yang sedang mencoba dan berusaha untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik... maka, jika ada yang baik dari kami, maka sebenarnya itu sudah dicontohkan oleh Rasulullah.. maka ambil-lah dan sebarkanlah.. dan jikalau ada yang buruk dari kami.. maka itu adalah dari kami.. maka tutupilah jangan disebarkan/dibeberkan,, dengan begitu semoga Allah menutupi aib-aib kita semua... dan bersabarlah dalam menuntut ilmu,, sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar-lah yang akan diberi balasan tanpa batas...

Ustadz-ustadz yang kami muliakan, sahabat-sahabat juga saudara-saudara yang kami cintai dan sayangi...

Alhamdulillah, mungkin ini-lah sekapur sirih yang bisa kami sampaikan... semoga kami bisa termasuk kedalam alumni-alumni yang lulus dalam keadaan husnul khotimah, meninggalkan banyak kebaikan yang bisa dicontoh, dan tidak menyisakan secuil apa pun di dalam hati melainkan kerinduan untuk bisa berjumpa kembali...

Pesan terakhir, biarlah jasad kita terpencar dan terpisah asalkan tujuan tetap satu; yaitu meninggikan kalimat Allah dan memperjuangkan sunah Rasul agar tetap bisa eksis dan terteladani sampai hari kiamat... dan tidak lupa untuk saling mendoakan,, karena itu merupakan dukungan/sumbangan yang paling berharga yang tersembunyi wujudnya... tapi nyata hasilnya Insya Allah...

Jumat, 14 Juni 2013

Pena Bertasbih

Subuh Berkumandang

Kumandang azan subuh menggema..
Selaput mata terbuka, bersama hati yg gembira..
Tubuh langsung berdiri terjaga..
Mengambil wudhu membasuh muka..
Semoga gugurlah dosa2..

Kaki melangkah menuju rumah Yang Maha Mulia..
Berdiri sholat 2 roka'at sebagai hamba, di hadapan Yang Maha Kuasa..
Sudilah kiranya Dia mencatat kita sebagai penghuni syurga..

Bergembiralah wahai saudaraku semua..
Menyambut pagi selepas sholat bersama, dg bekas sujud yg bercahaya di muka..
Cahaya iman yg lebih indah dari cahaya sang surya di pagi yg mulai merekah..

Asbahna wa asbahal mulku lillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'ala kulli syai'in qodir..



Menjadi Syahid

Wahai Yang Maha Agung..
Izinkanlah aku berjihad di jalanMU..
Menenteng bedil berselendang peluru,, membidik dan merondon kepala2 zionis, munafiq syiah, dan kepala2 penentang..

Bosan rasanya bertinggal di negeri yg sudah seperti bukan negeri ini,, penuh kemunafikan dan kecongkakan..

Aku ingin menerbangkan kaki ini menuju negeri darah syuhada..
Membawa satu nyawa untuk seribu bidadari di sisiMU dan satu redho janjiMU..

Oh, Robb..
Izinkanlah aku berhasrat untuk berjihad di jalanMU..
Lalu,,
Perkenankanlah aku mati sbg syahidMU..

Jiwa ini terjual untukMU wahai Yang Maha Teragung..



Panutan-ku

Begitu agung pribadimu..
Begitu luhur pekertimu..
Begitu santun petuturmu..
Begitu kasih tatapanmu..
Begitu mantap langkah kakimu..
Dan begitu indah cara-mu dalam ber-nasihat..
Ya,, itu-lah Engkau,, Muhammad Nabi-ku..
Kelahiranmu adalah rahmatan lil 'alamin..
Engkau telah meninggalkan kami di atas ajaran yg putih cemerlang,, malamnya seperti siang,, tidak menyeleweng darinya kecuali orang yg akan binasa..

Oh, sungguh..
Banyak hati yg merindu perjumpaan dg-mu, baik dlm mimpi2 atw di akhirat nanti..
Pun banyak lidah yg melantunkan sholawat tanda cinta utk-mu..
Pun banyak tangan yg membela sunah-sunah-mu supaya tetap mengalir bersama air zaman..
Pun banyak tetesan air mata yg berjatuhan menahan rasa hati yg syahdu menyanjungmu..
Ya,, ini-lah kami umat-mu..

Meski tak pernah bertatap muka..
Meski tak pernah saling bersua..
Meski tak pernah asyik bercengkrama..
Meski tak pernah bersama dlm masa..
Tapi keimanan dalam hati kami, menjadikan Engkau seakan masih hidup bersama kami disini..

Oh Nabi-ku yang terindu..
Ini-lah kami umat-mu akhir zaman yg pernah Engkau sanjung disisi para sahabatmu; "..mereka adalah saudara2-ku,, mereka beriman kepada-ku meski mereka belum pernah berjumpa dg-ku.."..
Oh sungguh, kami malu..
Karena betapa sebenarnya, kami telah jauh dari sunah2 suci-mu..

Sholawat dan salam teruntukmu wahai yang berjiwa agung insan kamil..



Inabah kepadaMu

Wahai Yang Maha luas kasih cintanya..
Izinkanlah aku dekat2 dgMU melalui sujud sungkur-ku dihadapMU..
Izinkanlah aku mencintaiMU melalui Al Ikhlas yg sering aku tartilkan dibanyak roka'at sholat-ku..
Izinkanlah aku merinduiMU melalui bait syair yg aku gores bersama tetes2 air mata kerinduan..
Izinkanlah aku mengaduh padaMU melalui tangisan ringkih-ku di penghujung malam hening..

Oh, Engkau Wahai Penyenang hati..
Biarlah jiwa ini dilema adanya,, dilema oleh segala rasa hati yg menjelma kerinduan.. Rindu akan perjumpaan dgMU..

Oh, Wahai Engkau Yang telah memanah hatiku dg berjuta busur cinta..
Janganlah Engkau palingkan aku dari melihatMU di saat sinar hijab mulai menyingkap keagungan wajahMU..

Oh, Wahai Rabbi.. Sesungguhnya Engkau tahu akan betapa lemahnya diri ini dalam melakukan segala perintahMU,, juga dalam menjauhi segala laranganMU..
Maka ilhamkanlah aku untuk selalu bisa beristighfar memohon ampun dariMU disetiap saat disetiap keadaan..

Oh, Kasihanilah aku,, Wahai Engkau Yang Paling Maha Penyayang diantara para penyayang..

Lillahil hamd wal mannah.

Bersikap Sempurna

Cilacap, 16 Februari 2013

Jika kesempurnaan itu adalah hal yang mustahil, maka bukan berarti kita harus berpangku tangan menerima kekurangan sepenuhnya.
Setiap manusia mempunyai kekurangan, tapi jangan sampai kita menambah kekurangan itu dengan berbagai penyesalan. Hargai kekurangan diri sendiri. Lalu berusahalah untuk menutupinya dengan kelebihan yang ada.
Jika kita menginginkan segala sesuatunya harus sempurna, maka itu tidak mungkin. Tapi setidaknya kita bisa menerima segala sesuatu dengan cara yang sempurna.
“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan/diberikan Allah kepadamu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan/memberikan) kebaikan". Maka bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa”. (An Nahl : 30)
Berusahalah untuk menjadi pribadi yang bisa menopang kekurangan orang lain. Dengan begitu anda akan dianggap sempurna di matanya.
Kehidupan tidak pernah menuntut kita untuk menjadi ini dan itu. Tapi kehidupan memberi kesempatan dan peluang pada kita untuk menggali potensi kita masing-masing. Pahami potensi diri, dengan begitu anda akan tahu harus bagaimanakah anda menjalani hidup.
“Sungguh setiap suku (manusia) telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Maka makan dan minumlah rezki (yang telah diberikan) Allah (dengan baik), dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan”. (Al Baqoroh : 60)
Janganlah bekerja untuk diri sendiri, karena anda akan cepat lelah. Tapi bekerjalah untuk orang banyak; keluarga, tetangga, de-es-be. Kemudian rasakanlah energy super dalam diri anda.
Jika anda bekerja hanya untuk mendapat gaji dari bos, maka anda akan kecewa ketika tidak mendapatkannya. Tapi jika anda bekerja karena memang anda suka bekerja. Maka anda bisa menggaji diri anda sendiri meski hanya dengan semburat senyum di cermin. ‘aku bahagia dengan pekerjaanku ini’. Urusan rezeki ada di tangan Allah. Dia akan memberi kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.
“Allah menyukai seorang hamba yang menekuni pekerjaannya”. (Sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam).
“Sesungguhnya Nabi Daud ‘Alaihis Salam makan dari hasil pekerjaannya sendiri”. (Sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam).
Lakukanlah segala sesuatu dengan serius, tapi jangan tegang. Karena hidup bukanlah ajang percobaan. Sekali anda berbuat, maka hasil pun akan dituai. Lambat atau segera.
“Dan tidaklah manusia itu memperoleh (sesuatu) melainkan sesuai dengan apa yang diusahakannya”. (An Najm : 39)

Janganlah Kita (putus) Berdo’a…???!!!

Cilacap, 26 April 2013

Do’a merupakan suatu Ibadah yang sangat mulia, yang tidak boleh ditujukkan kecuali hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala…

Dan Do’a juga merupakan penyempurna segala usaha seseorang… orang yang giat berusaha, berjuang keras sampai tulang-belulangnya rengkek, tapi jika dia meninggalkan do’a,, maka dia dianggap sudah bersikap sombong dengan usahanya… bagaimana mungkin seseorang berusaha, lalu melupakan Do’a, padahal segala hasil dari setiap usaha adalah ada di tangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala…

Orang yang berusaha, tapi meninggalkan do’a.. maka dia sombong dengan usahanya… Dan orang yang berdo’a, tapi meninggalkan usaha.. maka itu hal yang mustahil… karena segala sesuatu harus dicapai dengan mengambil sebab-sebabnya…

Maka janganlah pernah kita melupakan/meninggalkan do’a… karena ia merupakan senjata bagi setiap siapa saja yang menginginkan keberhasilan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat…

Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya;

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat.. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Al Baqoroh : 186)

“Dan Rabb-mu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdo’a kepadaKu), (maka mereka) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Al Mu’min : 40)

Dan dalam hadits, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda yang artinya;

“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat malu terhadap seorang hamba yang menengadahkan kedua tangannya ke- atas langit (seraya berdo’a dan memohon), lalu Allah mengembalikannya dalam keadaan tangan kosong (tidak memberinya sesuatu)”.

Ini merupakan suatu kepastian bahwa Allah ‘Azza Wa Jalla pasti mengabulkan do’a orang-orang yang jujur, ikhlas, dan khusyuk dalam berdo’a kepadaNya…
Akan tetapi yang perlu kita pahami tentang pengabulan sebuah do’a adalah; bahwa adakalanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengabulkan do’a itu secara langsung, atau diakhirkan sampai hari kiamat, atau diakhirkan guna menyelamatkan kita ketika kita hendak tertimpa marabahaya/segala macam bencana…

Karena sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala lebih mengetahui kapan waktu yang tepat dan sempurna untuk mengabulkan do’a-do’a kita…
Jadi teruslah berdo’a tanpa peduli kapan harus dijawab/diijabah do’a itu… yang terpenting adalah kita yakin dan percaya 1juta % bahwa Allah tidak akan pernah menyelisihi/mengingkari janjiNya… bahwa Dia adalah Sang Pengbul Do’a…

Bersikaplah sebagaimana Nabi Zakaria ‘Alaihis Salam yang mana beliau berkata; yang artinya;

“…dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Allah Tuhanku”. (Maryam : 4)

Atau sebagaimana sikap Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam yang mana beliau berkata; yang artinya;

“…dan aku akan berdoa kepada Allah Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Allah Tuhanku." (Maryam : 48)

Tapi janganlah sekali-kali kita berkata;

“haduh, aku sudah sering berdo’a kepada Allah… tapi ko’ belum dijawab-jawab/diijabah-ijabah…”

Karena itu sangat dilarang keras oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,, yang mana perkataan tersebut bisa benar-benar menghapus segala kemungkinan terkabulkannya do’a-do’a… dan Rasul menamakan orang yang berkata seperti itu dengan MUTA'AJJILUD DU’A..

Neh,, resapi bagaimana penuturannya seorang hamba sholih;

“Aku sudah sering berdo’a kepada Allah, tapi belum juga aku mendapati jawaban/ijabahnya… namun, setelah aku merenung dan berfikir.. aku jadi tersadar,, bahwa do’a itu sendiri merupakan jawaban/ijabah dariNya yang tidak aku sadari…. Maka aku memutuskan untuk terus berdo’a tanpa memikirkan pengabulannya,, biarlah saja itu menjadi rahasia dan keputusan Allah… Do’aku adalah ibadahku… sedang pengabulan adalah urusanNya”.

Setelah membaca semua ini,,, maka mulailah berdo’a dan tuturkan dalam hati apa saja yang anda inginkan,,, selagi itu baik… maka Allah lebih mengetahui itu….

Tapi ingat,,, BERUSAHA/BERJUANGnya juga…. Karena Do’a tanpa usaha = SIA-SIA..

Percayalah pada Allah, maka Allah pun akan percaya pada kita…
Mudahkan…!!! Insya Allah ^_^