Jumat, 21 Juni 2013

Sekapur Sirih (Perpisahan)


Bismillah...
Alhamdulillah,

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah mengumpulkan kita di Ma’had tercinta ini, mempertemukan kita dalam keadaan tidak saling tahu, tidak saling kenal, karena setiap kita datang dari kampung halaman yang berbeda, bersama kita datang ke tempat ini guna menimba ilmu agama yang mulia...

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang mana kemudian Dia menanamkan benih-benih persahabatan dan persaudaraan di dalam hati kita, sehingga kita bisa saling kenal, bisa saling peduli, bisa saling toleran, bisa saling berkasih-sayang, bisa saling bantu-membantu, bisa saling menasehati, dan bisa saling-bersaling lainnya... sehingga terasalah rasa kekeluargaan di dalam hati kita masing-masing...

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang mana kemudian pada ahirnya kita disadarkan bahwa dibalik setiap perjumpaan pasti ada perpisahan... ibarat rumah yang mempunyai pintu masuk, ia pun mempunyai pintu keluar...

Lalu, sholawat serta salam semoga tetap tersampaikan kepada Nabi kita Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam... semoga kita bisa menjadi bagian dari orang-orang yang meneladani pribadi mulia beliau, juga bisa menjai bagian dari orang-orang yang memperjuangkan sunah-sunah beliau...

Ustadz-ustadz yang kami muliakan, sahabat-sahabat juga saudara-saudara yang kami cintai dan sayangi...

Masih tersimpan rapi di kepala berkas-berkas yang menceritakan awal-awal perjuangan kami di Ma’had ini. Diawali dengan sejuta kebingungan yang bergumul di kepala, karena ketika pertama kali masuk kuliah, kami langsung dikagetkan dengan kenyataan bahwa bahasa pengantar kuliah disini adalah bahasa arab. Kami tambah bingung dan merasa seakan kepala hampir pecah mengingat ada sebagian diantara kami yang memang belum mengerti sama sekali tentang bahasa arab. Wajar saja, karena diantara kami ada yang lulusan SMA, STM, bahkan ada yang sebelumnya adalah sebagai pegawai atau pekerja di pabrik.

Tapi Alhamdulillah, di ujung kebingungan ternyata Allah berkenan melapangkan hati kami, sehingga kami bisa tetap bertahan dan bersabar belajar di Ma’had tercinta ini, sampai pada akhirnya kami bisa duduk disini dalam acara Haflah Ikhtitam Mahasantri Ma’had Aly Imam Syafi’i Angkatan 16. Alhamdulillah,, Kami berganti status dari Thullab MAIS menjadi Alumni MAIS

Ustadz-ustadz yang kami muliakan, sahabat-sahabat juga saudara-saudara yang kami cintai dan sayangi...

3 tahun kami hidup sebagai Thullab atau Mahasantri di Ma’had Aly Imam Syafi’i,, alhamdulillah kami merasakan kebahagiaan yang teramat-sangat...

Betapa tidak!?

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami bisa bercakap dengan bahasa asing... lalu disini, alhamdulillah sedikit/banyaknya (nahnu nstathi’ul kalam bil ‘arobiyah.. lughotul qur’an, lughotu rosulillah, wa lughotul islam) kami bisa bercakap dengan bahasa Arab, bahasa Al Qur’an, bahasa Rasulullah, bahasa Islam.

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami bisa berkhutbah di atas mimbar dan orang-orang mendengarkan khutbah kami... lalu disini, alhamdulillah jelek/bagusnya kami bisa berkhutbah di atas mimbar ini dan orang-orang mendengarkan khutbah kami..

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami bisa mengisi pengajian/kajian di mesjid atau mushola... lalu disini, alhamdulillah kacau/lancarnya kami bisa mengisi pengajian/kajian baik di mesjid atau di mushola...

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami  bisa menulis untuk banyak orang, sehingga mereka bisa membacanya... lalu disini,, alhamdulillah kami bisa menulis di buletin HimaisNews kurang-lebih sebanyak 15/16 edisi... dan buletin itu disebar ke-beberapa SMA/MA di kota Cilacap...

Dahulu.. kami hanya bisa membayangkan jikalau kami bisa menjadi imam sholat dan orang-orang menajdi makmum di belakang kami... lalu disini,, alhamdulillah kami bisa menjadi imam dan orang-orang menjadi makmum di belakang kami.. apalagi jikalau Ramadhan tiba, maka kami langsung diterjunkan ke masyarakat untuk menjadi Imam atau Kultumer di beberapa Masjid atau Mushola di kota Cilacap.

Ustadz-ustadz yang kami muliakan, sahabat-sahabat juga saudara-saudara yang kami cintai dan sayangi...

Alhamdulillah,, segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala...

Berlalu-lah sudah 3 tahun kebersamaan kita, sehingga kini kita berada tepat di depan pintu perpisahan... oleh karenanya kami ingin mengucapkan rasa terimakasih dan permohonan maaf kepada berbagai pihak...:

Yang pertama, kami haturkan banyak rasa terimakasih kapada ustadz-ustadz yang telah mengajar, mendidik, membimbing, serta mengarahkan kami untuk bisa menjadi generasi yang bisa memperjuangkan agama Allah yang tercinta ini... Beliau-beliau adalah guru-guru terbaik yang pernah kami kenal... karena apa yang mereka ajarkan adalah sesuatu yang bisa menjadikan kami semakin dekat-semakin dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala... Tauhidullah,, Ihya’u sunati Rasulillah,, wa tarbitul ukhuwah islamiyah!!!!!! Itu-lah yang mereka ajarkan kepada kami... Semoga Allah memberi balasan dengan balasan yang terbaik...

Lalu, kami juga meminta maaf jikalau sekiranya selama kami menjadi thullab di Ma’had ini sering melanggar aturan, menyeleweng, atau meremehkan... juga di kelas, tidak jarang kami sakit-sakitan, izin keluar lalu tidak masuk lagi, atau pun kami yang sering ngantuk bahkan tidur di kelas sampai kepala goyang ke-kanan ke-kiri... sebenarnya kami menyadari akan kekurangan dan kealpaan kami itu... tapi, karena mungkin sudah menjadi kebiasaan, maka hal itu terulang lagi dan terulang lagi.. dan semoga kelapangan hati ustadz-ustadz untuk memaafkan dan memaklumi kami pun bisa berulang-ulang juga... maafkan kami...

Lalu lihat wajah-wajah ini (isyarat ke teman2 mustawa stalis)... mereka semua adalah sahabat-sahabat terbaik yang pernah kami kenal... 3 tahun berjuang bersama mereka, menjalani hari-hari dengan belajar bersama di kelas, berolah-raga di lapangan, sholat berjama’ah di mesjid, makan mie pansit bersama, rekreasi bersama, berpetualang bersama, bahkan hujan sempat turun di pipi-pipi kita bersama, air mata menetes dikala mendapati bahwa ada diantara kita yang mulai renggang, mulai bengkok disebabkan keegoisan, kurang saling paham, kurang saling komunikasi, dan kurang saling toleran... tapi alhamdulillah,, Allah selalu menghendaki kebaikan pada kami, sehingga kami bisa tetap menggenggam erat tali persahabatan dan persaudaraan yang terbangun selama 3 tahun ini... lalu senda-gurau, canda-tawa, tangis-airmata, cubit-cubitan ringan, senggol-senggolan, dan saling sentuh lembut.. semua itu menjadi pelangi indah yang Insya Allah akan terus mewarna-warni di langit kehidupan kita... sampai batas waktu yang telah ditentukan...

Terimakasih kami haturkan untuk sahabat-sahabat juga saudara-saudara kami atas segala kebaikan, pengorbanan, waktu, dan kebersamaan yang telah kalian berikan selama 3 tahun ini... semoga Allah membalas semua itu dengan balasan yang lebih baik...

Dan disamping itu, kami juga meminta maaf... kami menyadari akan kekurangan kami sebagai seorang sahabat,, yang mungkin sering jahil, sering usil, sering mengganggu, dan lain sebagainya... kami tidak mampu bersikap sempurna sebagai sahabat baik kalian.. maafkan kami..

Kemudian yang terakhir untuk rekan-rekan dari mutstawa tsani dan mustawa awwal,, kami ucapkan terimakasih atas segala kerja sama, dukungan, partisipasi dan segala bantuan baik ide-ide atau kucuran keringat... semoga Allah memberi balasan dengan balasan yang terbaik...

Lalu kami juga minta maaf, jikalau kami belum mampu memberikan contoh atau keteladanan yang baik/sempurna untuk antum-antum semua... karena keteladanan yang baik dan sempurna hanya-lah ada pada diri Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, maka teladanilah beliau... adapun kami, maka kami hanyalah manusia biasa sama seperti antum-antum yang sedang mencoba dan berusaha untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik... maka, jika ada yang baik dari kami, maka sebenarnya itu sudah dicontohkan oleh Rasulullah.. maka ambil-lah dan sebarkanlah.. dan jikalau ada yang buruk dari kami.. maka itu adalah dari kami.. maka tutupilah jangan disebarkan/dibeberkan,, dengan begitu semoga Allah menutupi aib-aib kita semua... dan bersabarlah dalam menuntut ilmu,, sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar-lah yang akan diberi balasan tanpa batas...

Ustadz-ustadz yang kami muliakan, sahabat-sahabat juga saudara-saudara yang kami cintai dan sayangi...

Alhamdulillah, mungkin ini-lah sekapur sirih yang bisa kami sampaikan... semoga kami bisa termasuk kedalam alumni-alumni yang lulus dalam keadaan husnul khotimah, meninggalkan banyak kebaikan yang bisa dicontoh, dan tidak menyisakan secuil apa pun di dalam hati melainkan kerinduan untuk bisa berjumpa kembali...

Pesan terakhir, biarlah jasad kita terpencar dan terpisah asalkan tujuan tetap satu; yaitu meninggikan kalimat Allah dan memperjuangkan sunah Rasul agar tetap bisa eksis dan terteladani sampai hari kiamat... dan tidak lupa untuk saling mendoakan,, karena itu merupakan dukungan/sumbangan yang paling berharga yang tersembunyi wujudnya... tapi nyata hasilnya Insya Allah...

Tidak ada komentar: