Senin, 29 Juli 2013

※★☆DALAM DIAMKU AKU SELALU MENCINTAIMU ☆★※



Oleh Anna Marsina

Pendaman rasa rindu yg tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata,cuma bisa di ungkapkan dengan DIAM.
Diamku adalah cintaku dan cintaku adalah diamku.

Dan jika memang "cinta dalam diamku" itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara didunia nyata,biarkan ia tetapkan diam.

Aku mencintaimu dalam diam,dengan isyarat yg tak pernah tertangkap oleh indera,aku tahu memiliki rasa ini adalah sebuah kesalahan,namun.....aku dibuat tak berdaya oleh rasa ini.
DIAM menjadi caraku untuk mencintaimu.

Cintaku pada orang yg aku cintai dan sayangi,ku titipkan pada Allah Ta'alaa,sebab hanya DIA-lah yg Maha Menjaga.

Dikala kita saling berjauhan,dikala aku memendan rindu ingin bertemu.
Allah menjaga dengan menenangkan hatiku,melalui doa,zdikir,dan shalatku.

Cintaku pada orang yg sungguh-sungguh aku sayangi adalah milik-Nya,jangan sampai cintaku kepadamu melebihi cintaku kepada penciptamu.

Aku rela jika kau tak mengenalku,tapi aku Mau kau mengenal hatiku.
Sebab bisa mengenalmu,bagiku sudah syukur dan memilikimu adalah harta yg paling berharga dalam hidupku.

Cinta diam sama dengan cinta dalam hati.
Cinta dalam hati sama dengan cinta tak harus memiliki.
Aku tidak bisa memiliki jiwamu,aku cuma bisa menjaga jasadmu.

Aku selalu berdoa,Semoga Allah selalu menjaga cinta ini.
Walaupun aku gk bisa beri apa-apa,yg bisa aku lakukan lebih adalah hanya memberi doa.
Sebab dengan mendoakanmu artinya aku memelukmu dan menjagamu dari jauh.

Karena dalam diamku tersimpan kekuatan....
Kekuatan harapan.
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintaku yg diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata.

Bukankah Allah takkan pernah memutuskan harapan hamba yg berharap pada-Nya...?

Dan jika memang "cinta dalam diamku" itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara didunia nyata,ku biarkan ia tetap diam.

Jika dia memang bukan milikku,toh Allah,melalui waktu akan menghapus "cinta dalam diamku" itu dengan memberi rasa yg lebih indah dan orang yg tepat.

Biarkan "cinta dalam diamku" itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara aku dan Sang Pemilik Hatiku.

Aku cuma mau bilang,....Aku cinta kamu,tapi aku juga tidak mau memaksamu untuk mencintaiku.
Karena aku yakin,kamu pasti mencintaiku dan saat ini kamu sedang melakukan yg terbaik untuk hidupmu dan masa depanmu.....!!

Walaupun saat ini yg aku rasakan kau mulai menjauh karena kesibukanmu....!!
Aku cuma bisa mengatakan "DALAM DIAMKU AKU SELALU MENCINTAIMU"

Rabu, 24 Juli 2013

Ingin Memeluk Ramadhan




Ramadhan,
Kau datang selayaknya tamu
Membawa sejuta bingkisan untuk kau hadiyahkan
Siapalah yang tidak bahagia menyambut kedatanganmu?
Bahkan aku, ya aku… aku bahagia
Lebih bahagia ketimbang burung yang mendapati mentari pagi

Ramadhan,
Maaflah jikalau sekiranya aku tidak pandai menjamu
Sebab aku yang serba kekurangan, pula aku yang sok’ kesibukkan
Sehingga terkadang lupa bahwa ada engkau yang sedang bertamu

Ramadhan,
Tidak apalah,
Aku rela menahan makan dan minum, pun menahan segala nafsu syahwatku
Demi meraih apa yang engkau bawakan dari Pengutusmu
Tidak apalah,
Aku rela berdiri lama sejam-dua jam, bertarung melawan kantuk dan beratnya perut yang kekenyayangan
Demi mendapat apa yang engkau bawakan dari Pengutusmu

Oh ramadhan,
Mengapakah engkau membatasi waktu kunjunganmu
Padahal aku sangat bahagia lagi bergembira dengan kedatanganmu
Oh, janganlah engkau cepat-cepat beranjak dari kediamanku
Aku belum berbuat banyak, belum berbuat apa-apa
Sungguh sedikit, sangat sedikit…

Betapa malunya aku,
Jika engkau berlalu tanpa membawa berita baik tentangku
Yang kelak akan kau kabarkan di hadapan Pengutusmu Allahu Robbi


Oh ramadhan,
Memelukmu dengan sempurna, itu yang aku ingin...
Astaghfirullaahal 'Azhiim wa Atuubu Ilaih...


Selasa, 16 Juli 2013

Sepercik Ramadhan

Oleh Ustdzah Halimah Alaydrus

"Dengan hati yang tunduk, air mata yang mengalir dan nafsu yang terkendali. Dengan itulah seharusnya kau jelang ramadhanmu" (Habib Ali Jufri)

Tak sabar menunggumu... Selayak kemarau menanti penghujan. Semisal petani menunggu panenan.
Ramadhan... Ku tunggu gerimis cahayamu menerpaku.

Dipertemukan dengan Ramadhan adalah bersimpuh di pintuNya. Mengetuk-ngetuk rahmat sebulan penuh. Jika bersungguh-sungguh, engkau akan dibukakanNya pintu.

Telah lewat purnama Sya'ban. Kini, menunggu sabit Ramadhan tak sabaran.

Ketika bulan mulia ini datang kembali...
Selagi ada bulan dan matahari, Ramadhan akan selalu datang lagi, namaun ia tidak peduli adakah engkau di atas bumi atau ke kubur telah kembali. Maka Ramadhan kali ini bisa jadi adalah Ramadhanmu yang terakhir... Jangan sia-siakan...

Noda dan aib diri yang mengotori ruang hati kami selama ini. Basuhkan dengan tetes-tetes rahmat yang Kau guyurkan di bulan mulia ini.

Alangkah indahnya mereka itu, yang baru puasa sehari saja telah ditetap bebas neraka, dipandang dengan cinta, dipakaikan pakaian takwa.

Aku mencariMu dalam lapar-hausku, aku mencariMu dalam sembah sujudku, aku mencariMu dalam hijaiyah ayatMu, Engkau masih begitu jauh. Rabbi... dalam Ramadhan ini, ajarkan kami mendapatiMu.

Ya Allah... maafkan... sujud, ruku, sholat kami masih hanya gerakan, belum kekhusyuan dan ketundukan.

Puasa kami hanya penahan haus-lapar, belum menahan nafsu dan keinginan.
Namun jika Engkau hanya berkenan menerima yang baik dari ibadah hamba, kepada siapa sholat dan puasa kami persembahkan?

Hikmah Selepas Bulan Ramadhan...
Telah tercatat 10 Ramadhanmu. Akankah kala diajukan padamu nanti ia layak menggurat senyum bangga. Ataukah penyesalannya mengalirkan air mata?

"Kalaian pulang dari perang kecil menuju perang besar", sabda Nabi selepas perang badar, "yaitu perang melawan hawa nafsu".

17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah tahun terjadinya Perang Badar. Ya Allah karuniakanlah kami semangat mereka dalam berjuang meraih ridhoMu.

Teruntuk 313 Sahabat Nabi Sallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang bertempur dalam medan pertempuran badar, kami umat Nabi zaman ini mengucapkan terimakasih atas tiap tetes keringat, darah bahkan nyawa yang telah kalian korbankan, atas tiap keberanian, ketulusan dan cinta kepada Nabi yang telah kalian buktikan, semoga kami bisa menapaki langkah dan rasa yang sama dengan kalian di dunia ini, hingga di Telaga Kautsar kita akan dipertemukan.

Saat Ramadhan Akan Berakhir...
Saat di pintuNya mengemis,segera akan habis saat setan terikat, segera akan bebas. Air mata apa yang sebanding dengan kehilangan semacam ini?

Saat hujan ampunan akan segera terhenti. Saat doa diijabah sgera akan menyudah. Air mata apa yang sebanding dengan kehilangan semacam ini?

Saat pahala berlipat segera akan berangkat. Saat anugerah diberi segera akan pergi. Air mata apa yang sebanding dengan kehilangan semacam ini?

Tunggulah aku Ramadhan... Jangan dulu bergegas..!!
Belum banyak ku catatakan padamu hal yang membanggakan di hadapan Allah.

Ramadhan... di gerbang perpisahan ini, aku berharap tahun depan dapat bertemu denganmu kembali.