Kamis, 22 Agustus 2013

Ketika Bingung, Akibat Banyak Pilihan



Hidup memang tidak pernah lepas dari banyak ragam pilihan. Bahkan ketika pertama kali bangun tidur pun, kita sudah dihadapkan dengan 2 pilihan; tidur lagi atau langsung bangun?. Begitu pun ketika hendak sarapan; nasi goreng atau nasi uduk?. Dan begitu seterusnya, pilihan, pilihan, pilihan dan pilihan. Sehingga tidak jarang, bahwa ada sebagian orang diantara kita yang tersakiti hatinya disebabkan pilihannya yang salah, lalu ia pun menyesal. Dan sungguh sangat disayangkan pula, bahwa ada juga sebagian orang diantara kita yang mati meregang nyawa disebabkan mereka salah dalam menentukan pilihan. Dan sekarang, anda pun dihadapkan dengan 2 pilihan; melanjutkan membaca atau berhenti sampai disini?.

Sungguh memang begitu rumit jikalau kita sudah berhadapan dengan banyak pilihan. Karena memang sejatinya apa yang kita pilih itu dapat menentukan menjadi apa kita selanjutnya. Oleh karenanya, kita jangan sampai salah dalam menentukan pilihan. Tidak peduli dalam hal kecil atau pun dalam hal besar.

Dalam hal menentukan pilihan, banyak orang yang salah. Ada diantara mereka yang lebih cenderung mendengarkan pendapat orang lain ketika hendak menentukan pilihan, bahkan mengutamakannya. Padahal sebenarnya, yang didengarkan pun belum pasti tahu pilihan mana yang terbaik untuk kita. Bahkan ada lagi yang aneh. Bahwa ada diantara mereka yang tanpa merasa berdosa mendatangi seorang dukun atau tukang ramal. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah..! ini benar-benar suatu kesalahan besar.

Maka disini, kami menawarkan tips atau solusi terbaik ketika hendak menentukan sebuah pilihan atau berbagai pilihan. Tidak ada dosa, malah berpahala dan dicintai Allah Ar Rahman Ar Rahim. Sebab hal ini menunjukkan ketawakkalan dan kebergantungan seorang hamba kepada Tuhannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ia mengembalikan segala perkara kepadaNya.

Yang pertama ialah Sholat Istikhoro.

Hal ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam segala perkara, hususnya ketika hendak menentukan pilihan. Sampai-sampai beliau mengajarkannya kepada para sahabat sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al Qur’an kepada mereka.

عن جابر بن عبد الله قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعلمنا الاستخارة في الأمور كلها كما يعلمنا السورة من القرآن يقول: " إذا هم أحدكم بالأمر فليركع ركعتين من غير الفريضة ثم ليقل: اللهم إني أستخيرك بعلمك وأستقدرك بقدرتك وأسألك من فضلك العظيم، فإنك تقدر ولا أقدر وتعلم ولا أعلم وأنت علام الغيوب، اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر خير لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري - أوقال في عاجل أمري وآجله - فاقدره لي ويسره لي ثم بارك لي فيه، وإن كنت تعلم أن هذا الأمر شر لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري - أو قال في عاجل أمري وآجله - فاصرفه عني واصرفني عنه واقدر لي الخير حيث كان ثم أرضني به ". قال: «ويسمي حاجته» . رواه البخاري

Dari Jabir Radiyallahu ‘anhu, ia berkata: "Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengajarkan kepada kita cara melakukan shalat istikharah - yakni mohon pilihan kepada Allah, mana yang terbaik antara dua perkara atau beberapa perkara - dalam segala macam urusan, sebagaimana beliau Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengajarkan surat dari al-Quran. Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. bersabda:

"Jikalau salah seorang diantara kalian hendak (menentukan) suatu perkara, maka hendaklah ia bersembahyang dua rakaat yang bukan termasuk shalat wajib, kemudian ucapkanlah - yang artinya:
Ya Allah, saya mohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan saya mohon ditakdirkan - untuk mendapatkan yang terbaik antara dua atau beberapa perkara - dengan kekuasaanMu, juga saya mohon kepadaMu akan keutamaanMu yang agung, karena sesungguhnya Engkau adalah Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa apa-apa, juga Engkau adalah Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui dan Engkau adalah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ghaib. Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahwa perkara ini memang baik untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka takdirkanlah itu untukku dan permudahkanlah bagiku untuk mendapatkannya, kemudian berilah keberkahan padaku dalam urusan itu. Tetapi jikalau Engkau mengetahui bahwa perkara ini adalah buruk untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau buruk untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka hindarkanlah itu dari diriku dan hindarkanlah aku daripadanya, lalu takdirkanlah apa-apa yang baik untukku di mana saja adanya kebaikan itu, kemudian berikanlah keredhaan padaku dengannya”.
Kemudian beliau Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: "Dan orang yang melakukan istikharah menyebutkan apa yang menjadi hajat keperluannya (seusai salam)" (HR. Bukhari)

Dan apabila setelah sholat mendapati kelapangan hati atau kecenderungan hati pada satu pilihan diantara banyak pilihan. Maka Insya Allah itulah yang terbaik. Namun apabila belum mendapati kelapangan hati dan belum ada kecenderungan terhadap satu pilihan pun. Maka hendaknya Sholat Istikhoro itu diualangi lagi sampai beberapa kali. Dan hendaknya memperhatikan pula kekhusyuan hati saat berdo’a. Adapun mengenai waktunya, maka afdholiyahnya adalah di waktu malam sebelum tidur atau setelah tidur (sekalian dilanjut dengan tahajjud). Tapi boleh juga dilakukan di selain waktu tersebut jika memang dihawatirkan akan adanya kemalasan atau hal-hal yang menghalangi.

Lalu bagaimana jikalau hati belum juga lapang dan belum menemukan kecenderungan pada satu pilihan pun, padahal istikhoro sudah dikerjakan berkali-kali?. Maka solusinya adalah mengambil tips yang kedua.

Yaitu Istisyar (meminta pendapat orang lain).

Hal ini diperbolehkan dengan syarat, bahwa orang yang dimintai pendapat itu ialah seorang yang sholih, yang bagus pendapatnya (tidak didasari hawa nafsu), amanah, dan jujur. Kemudian kita dianjurkan mengambil pendapatnya ketika ia benar-benar sudah berpendapat. Dan jangan lupa dengarkan kalimat ahir dari pengemukakaannya, apakah ia mengucap ‘Insya Allah’ atau tidak. Jika ia, jangan sungkan ‘ambil saja’. Jika tidak, maka ingatkan. Atau kita sendiri yang mengucapnya ‘Insya Allah’.

Nah, itu-lah 2 langkah ketika kita hendak menentukan pilihan, yaitu yang pertama adalah Istikhoro; meminta pilihan terbaik kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan mengerjakan sholat sunah 2 roka’at kemudian berdo’a dengan do’a diatas seusai salam. Dan yang kedua adalah Istisyar; meminta pendapat dari orang sholih, yang bagus pendapatnya (tidak didasari hawa nafsu), amanah, dan jujur.

Tidak ada komentar: