Hidup memang
tidak pernah lepas dari banyak ragam pilihan. Bahkan ketika pertama kali bangun
tidur pun, kita sudah dihadapkan dengan 2 pilihan; tidur lagi atau langsung
bangun?. Begitu pun ketika hendak sarapan; nasi goreng atau nasi uduk?. Dan
begitu seterusnya, pilihan, pilihan, pilihan dan pilihan. Sehingga tidak jarang,
bahwa ada sebagian orang diantara kita yang tersakiti hatinya disebabkan
pilihannya yang salah, lalu ia pun menyesal. Dan sungguh sangat disayangkan
pula, bahwa ada juga sebagian orang diantara kita yang mati meregang nyawa
disebabkan mereka salah dalam menentukan pilihan. Dan sekarang, anda pun
dihadapkan dengan 2 pilihan; melanjutkan membaca atau berhenti sampai disini?.
Sungguh memang
begitu rumit jikalau kita sudah berhadapan dengan banyak pilihan. Karena memang
sejatinya apa yang kita pilih itu dapat menentukan menjadi apa kita selanjutnya.
Oleh karenanya, kita jangan sampai salah dalam menentukan pilihan. Tidak peduli
dalam hal kecil atau pun dalam hal besar.
Dalam hal
menentukan pilihan, banyak orang yang salah. Ada diantara mereka yang lebih
cenderung mendengarkan pendapat orang lain ketika hendak menentukan pilihan, bahkan
mengutamakannya. Padahal sebenarnya, yang didengarkan pun belum pasti tahu
pilihan mana yang terbaik untuk kita. Bahkan ada lagi yang aneh. Bahwa ada
diantara mereka yang tanpa merasa berdosa mendatangi seorang dukun atau tukang
ramal. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah..! ini benar-benar suatu
kesalahan besar.
Maka disini, kami
menawarkan tips atau solusi terbaik ketika hendak menentukan sebuah pilihan
atau berbagai pilihan. Tidak ada dosa, malah berpahala dan dicintai Allah Ar
Rahman Ar Rahim. Sebab hal ini menunjukkan ketawakkalan dan kebergantungan
seorang hamba kepada Tuhannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ia mengembalikan
segala perkara kepadaNya.
Yang pertama
ialah Sholat Istikhoro.
Hal ini sangat
dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam segala perkara, hususnya
ketika hendak menentukan pilihan. Sampai-sampai beliau mengajarkannya kepada para
sahabat sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al Qur’an kepada mereka.
عن جابر بن عبد الله قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم
يعلمنا الاستخارة في الأمور كلها كما يعلمنا السورة من القرآن يقول: " إذا هم
أحدكم بالأمر فليركع ركعتين من غير الفريضة ثم ليقل: اللهم إني أستخيرك بعلمك
وأستقدرك بقدرتك وأسألك من فضلك العظيم، فإنك تقدر ولا أقدر وتعلم ولا أعلم وأنت
علام الغيوب، اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر خير لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري -
أوقال في عاجل أمري وآجله - فاقدره لي ويسره لي ثم بارك لي فيه، وإن كنت تعلم أن
هذا الأمر شر لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري - أو قال في عاجل أمري وآجله - فاصرفه
عني واصرفني عنه واقدر لي الخير حيث كان ثم أرضني به ". قال: «ويسمي حاجته» .
رواه البخاري
Dari Jabir
Radiyallahu ‘anhu, ia berkata: "Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
mengajarkan kepada kita cara melakukan shalat istikharah - yakni mohon pilihan
kepada Allah, mana yang terbaik antara dua perkara atau beberapa perkara - dalam
segala macam urusan, sebagaimana beliau Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
mengajarkan surat dari al-Quran. Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. bersabda:
"Jikalau
salah seorang diantara kalian hendak (menentukan) suatu perkara, maka hendaklah
ia bersembahyang dua rakaat yang bukan termasuk shalat wajib, kemudian
ucapkanlah - yang artinya:
Ya Allah, saya
mohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan saya mohon ditakdirkan - untuk
mendapatkan yang terbaik antara dua atau beberapa perkara - dengan kekuasaanMu,
juga saya mohon kepadaMu akan keutamaanMu yang agung, karena sesungguhnya
Engkau adalah Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa apa-apa, juga Engkau adalah
Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui dan Engkau adalah Maha Mengetahui
segala sesuatu yang ghaib. Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahwa perkara
ini memang baik untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau baik
untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka takdirkanlah itu
untukku dan permudahkanlah bagiku untuk mendapatkannya, kemudian berilah
keberkahan padaku dalam urusan itu. Tetapi jikalau Engkau mengetahui bahwa
perkara ini adalah buruk untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau
buruk untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka hindarkanlah
itu dari diriku dan hindarkanlah aku daripadanya, lalu takdirkanlah apa-apa
yang baik untukku di mana saja adanya kebaikan itu, kemudian berikanlah
keredhaan padaku dengannya”.
Kemudian beliau
Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: "Dan orang yang melakukan
istikharah menyebutkan apa yang menjadi hajat keperluannya (seusai salam)"
(HR. Bukhari)
Dan apabila
setelah sholat mendapati kelapangan hati atau kecenderungan hati pada satu
pilihan diantara banyak pilihan. Maka Insya Allah itulah yang terbaik. Namun
apabila belum mendapati kelapangan hati dan belum ada kecenderungan terhadap
satu pilihan pun. Maka hendaknya Sholat Istikhoro itu diualangi lagi sampai
beberapa kali. Dan hendaknya memperhatikan pula kekhusyuan hati saat berdo’a. Adapun
mengenai waktunya, maka afdholiyahnya adalah di waktu malam sebelum tidur atau
setelah tidur (sekalian dilanjut dengan tahajjud). Tapi boleh juga dilakukan di
selain waktu tersebut jika memang dihawatirkan akan adanya kemalasan atau hal-hal
yang menghalangi.
Lalu bagaimana
jikalau hati belum juga lapang dan belum menemukan kecenderungan pada satu
pilihan pun, padahal istikhoro sudah dikerjakan berkali-kali?. Maka solusinya
adalah mengambil tips yang kedua.
Yaitu Istisyar (meminta
pendapat orang lain).
Hal ini
diperbolehkan dengan syarat, bahwa orang yang dimintai pendapat itu ialah
seorang yang sholih, yang bagus pendapatnya (tidak didasari hawa nafsu), amanah,
dan jujur. Kemudian kita dianjurkan mengambil pendapatnya ketika ia benar-benar
sudah berpendapat. Dan jangan lupa dengarkan kalimat ahir dari pengemukakaannya,
apakah ia mengucap ‘Insya Allah’ atau tidak. Jika ia, jangan sungkan ‘ambil
saja’. Jika tidak, maka ingatkan. Atau kita sendiri yang mengucapnya ‘Insya
Allah’.
Nah, itu-lah 2
langkah ketika kita hendak menentukan pilihan, yaitu yang pertama adalah
Istikhoro; meminta pilihan terbaik kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan
mengerjakan sholat sunah 2 roka’at kemudian berdo’a dengan do’a diatas seusai
salam. Dan yang kedua adalah Istisyar; meminta pendapat dari orang sholih, yang
bagus pendapatnya (tidak didasari hawa nafsu), amanah, dan jujur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar