cukup percaya saja bahwa Allah akan menjaga mereka.
peluklah mereka dengan do'a-do'a hangat,
baik di waktu malam atau di waktu siang
"Dan adapun tembok itu, maka itu adalah kepunyaan dua orang
anak yatim. Dan dibawah (tembok) terdapat harta simpanan untuk keduanya (yang
ditinggalkan oleh orangtuanya). Dan adalah bapaknya termasuk orang yang sholih.
Maka Allah menghendaki agar kedua anak tersebut cukup umur sehingga bisa
mengambil harta simpanan tersebut (dan mempergunakannya di jalan yang benar)
sebagai rahmat dari Rabbmu.." (Al Kahfi : 82)
sekarang,
perhatikanlah saja orang-orang baru disekeliling kita,
bagaimana kita berbuat terhadap mereka atau untuk mereka?
"Sehingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya
(dibelakang dua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan. Mereka
berkata; “wahai dzul qornain!, sungguh ya’zuz dan ma’zuz telah berbuat
kerusakan di muka bumi, maka maukah kami membayarmu dengan syarat kamu
membangunkan suatu dinding penghalang antara kami dan mereka”. Dia (dzul
qornain) berkata; “Apa yang telah Rabb anugerahkan kepadaku adalah lebih baik (daripada
bayaran kalian), maka bantulah aku dengan kekuatan agar aku dapat membuatkan
dinding penghalang antara kalian dan mereka” (Al Kahfi : 93-95)
Wahai sahabat!,
Saat anda berada dalam kejauhan dari keluarga, maka dekatilah Allah
dengan kesholihan sebagaimana seorang bapak yang dihikayatkan dalam surat Al
Kahfi ayat 82, sehingga dengan kesolihannya tersebut Allah menjaga kedua anaknya
bahkan Allah menjaga hartanya yang ditinggalkan untuk kedua anaknya. Sungguh,
Allah akan menjaga keselamatan keluarga yang ditinggalkan oleh orang-orang
sholih.
Dan saat anda berada dalam kejauhan dari keluarga, maka dekatilah
Allah dengan selalu membantu sesama dalam hal kebaikan sebagaimana yang
dilakukan oleh Dzul qornain. Ketika ia berpergian ke suatu tempat, ia
membangunkan sebuah dinding untuk mereka yang dapat menghalangi mereka dari
ulah tangan-tangan yang suka berbuat kerusakan. Maka bangunlah dinding-dinding
kebaikan dimana pun kita berpijak. Dinding-dinding tersebut akan menjadi saksi
akan kebaikan pribadi kita terhadap sesama.
Wahai sahabat!,
Janganlah sekali-kali kita mengira bahwa kejauhan dari keluarga adalah
nestapa,
Justru dari situlah kita akan mengerti bahwa Allah adalah
sebaik-baik penjaga.
Perhatikanlah saat kita berpulang di waktu libur!,
Bagaimana kita mendapati keluarga kita dalam keadaan baik bahkan
lebih baik dari sebelum kita meninggalkan mereka.
Semua itu adalah karunia dari Allah yang dilimpahkan kepada kita.
Maka hendaknya kita memperbaiki kembali niat kita dalam mengarungi jalan
yang jauh ini.
Jadikanlah jalan jauh yang kita tempuh layaknya sajadah panjang,
sebagai tanda bahwa kita tidak pernah lupa untuk bersungkur sujud
dihadapNya dimana pun kita memijakan kaki.
Sukses selalu wahai sahabat!, Allah bersamamu, maka tidak ada
seorang pun yang dapat mengalahkanmu. Kecuali jika kamu berpaling dariNya. Maka
bertakwalah, niscaya beruntung!.