Jumat, 27 Desember 2013

Teruslah Perbaiki Diri!



~Kita berada diatas kasur yang empuk; sendirian.
dan di tengah sawah ada seorang petani yang sedang bergumul dengan lumpur; sendirian.
kita menangis,
tapi petani tersenyum.

bukan keadaan yang membuat kita bahagia.
karena bahagia adalah bagaimana kita, bukan bagaimana keadaan.

jangan membatasi diri untuk berbahagia.
jangan menunggu sesuatu untuk berbahagia.

berbahagialah sekarang,
tersenyumlah sekarang,
tarik nafas lalu ucapkanlah segera “alhamdulillaah, yaa Allaah yaa Rabb”.


~Jangan menengok-nengok ke agama lain, lantas ikut-ikutan.

Istiqomahlah!
Sebagaimana pesan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam kepada salah seorang sahabatnya,

“Katakanlah!, ‘Aku beriman kepada Allah’, lalu istiqomahlah!”.
Katakan juga, “Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku” (Al Kafirun : 6)
Janganlah kita mengotori agama sendiri dengan mengikuti agama lain atau dengan mencampur adukannya.

Kita memang diperintahkan untuk bertoleran dalam beragama, tapi tidak untuk mengikuti ajaran/syiar agama lain walau hanya dengan sebuah ucapan.

Kita memiliki ucapan agung yang paling tinggi “Laa Ilaaha illallaah!,
Maka merekalah yang seharusnya mengikuti ucapan kita, bukan kita yang mengikuti ucapan mereka.

Allahu Allah!, Allahu Allah!,
sungguh kita hanya diperintahkan untuk mensyiarkan agama Allah; Islam.
"demikianlah, barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar (Agama) Allah, maka sesungguhnya itu termasuk ketakwaan dalam hati" (Al Hajj : 32)

maka janganlah sekali-kali kita mengikuti mereka walau hanya dengan sebuah ucapan atau menonton acara2 mereka.

sekali lagi katakanlah!
"Aku beriman kepada Allah"
dan katakan juga,
“Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku” (Al Kafirun : 6)


~Satu hal yang tidak boleh terjadi pada seorang muslim; putus harapan.

orang yang mudah putus harapan, itu pertanda lemahnya iman.

mereka yang dapat segera bangkit adalah mereka yang memiliki harapan besar.

bolehlah usaha kita buruk,
bolehlah hasil kita gagal,
tapi harapan harus tetap berwujud.

kita memiliki Rabb yang maha tinggi, maha kuat, dan maha perkasa!, kepadaNya lah segala harapan digantungkan.

satu harapan yang kuat, dapat menyalakan ribuan lilin potensi yang mati.

PERTAHANKAN HARAPAN


~Jangan pikirkan seberapa besar harta/kekayaan yang kita miliki.

tapi pikirkan seberapa besar harta/kekayaan yang sudah kita sumbangsihkan.

harta/kekayaan yang dicatat disisi Allah adalah apa yang kita sumbangsihkan di jalanNya, bukan apa yang kita simpan.

harta yang disimpan sejatinya akan berpindah tangan.
maka pindahkanlah segera ke tangan2 yang membutuhkan.

jangan menunggu banyak harta untuk bisa memberi dan berbagi,
justru dari yang sedikitlah kita harus bermulai.

tinggikanlah tangan kita ke atas!


~Kita tidak akan pernah tahu manisnya bertaubat dan indahnya memperbaiki diri,
jika kita tidak pernah berbuat salah dan dosa.

jangan terlalu mencela diri, dan menghinakan diri lantaran banyak dosa dan banyak berbuat salah.

sungguh Allah Maha Penyayang dan Maha Mengampuni segala dosa.

tanamkanlah selalu rasa harap dan rasa takut kepadaNya,
karena yang demikian itu merupakan 2 sayap yang bisa menghantarkan kita menuju keluasan rahmat dan maghfirohNya.


Kamis, 19 Desember 2013

Aku dan Langit Menangis


Kita,
Jauh di tempat berbeda,
Lama terpisah dalam putaran masa,
Tanpa canda dan tawa bersama,
Membikin hati; membahana rindu,

Aku tak berharap banyak bisa memilikimu,
Sebab aku tak tahu apakah engkau masih mencintaiku?,
Atau justru engkau sudah mencintai orang lain,
Itu-lah yang aku hawatirkan,

Disaat aku tenggelam dalam lautan rindu,
Engkau justru seakan menenggelamkanku di dalam dasar laut sungguhan,
Disaat aku terbang di awan-awan harapan,
Engkau justru membidikku sehingga jatuh terkepar di atas bebatuan,

Sungguh,
Selama ini aku hanya beranggapan baik,
Bahwa engkau pasti menungguku disana,
Tapi aku tidak pernah tahu?,
Apakah engkau menungguku masih seorang diri di lorong penantian,
Ataukah menungguku disandaran pundak lelaki lain,

Ya sudahlah!
Bersama siapa pun engkau kini,
Aku hanya bisa berkata, “aku turut bahagia, jika memang engkau bahagia bersamanya”,
Terimakasih karena masih setia menungguku,
Meski menunggumu itu bukanlah untuk kebersamaan kita,
Tapi untuk kebersamaan engkau dan dia,
dan engkau menampakkannya di depan mataku,
“Hai!, apa kabar?, ini suamiku”.

……………., ……………..,…………….???!!!
“Wahai petir, sambarlah aku!, sambarlah aku!, sambarlah aku wahai petir!”,
Aku berteriak dalam hati,
(karena takut disambar beneran, jadi cukup dalam hati saja, hehe)
Aku pun berlalu pilu tanpa menjawab pertanyaannya,
Dan kebetulan hujan turun begitu deras,
Sehingga aku bisa menangis bersama turunnya hujan,

Aku dan langit menangis,
SEDU.

#hanya fiktif belaka,

jika ada kesamaan cerita maka berterimakasihlah, karena sudah diingatkan. Hehe

Rabu, 04 Desember 2013

Percakapan Tentang Cinta & Pacaran.



• 5 Desember 2013
11:03
Ibon;
assalamualaikum kaifa haluk ya akhi....
11:04
Dzu Hanin;
wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh,, alhamdulillah bikhoir. dsna bgmna?
11:05
Ibon;
alhamdulllah ka.... lama tk jumpa.....
11:07
Dzu Hanin;
insya Allah nanti juga jumpa.. dunia ini memang luas, tapi seluas apa pun, tidaklah membuat kita sulit untuk berjumpa.
11:08
Ibon;
hehe ya....dah sarjana dong ya
11:09
Dzu Hanin;
alhamdulillaah tgal 22 desember wisudaannya.. insya Allah.
11:09
Ibon;
wah...amin dah moga lancar..... ka pngen tnya2 boleh?!
11:10
Dzu Hanin;
aamiin. boleh, mw tnya apa?
11:11
Ibon;
mmmm.... msalah cnta ya ka..... klo kita suka atw bhkan cnta sma lwan jenis pa sih yg hrusnya kita lakuin......
11:16
Dzu Hanin;
hehe, cinta bae!.. bicarakan saja sama Allah.. lalu katakan, "yaa Allaah!, aku mencintai wanita ini, jika Engkau ridho, maka jagalah dia untukku, dan berilah aku kesabaran dan kekuatan sehingga aku tidak mengotori hatinya dengan bualan dan kata-kata palsu. tapi, jika Engkau tidak ridho, maka janganlah Engkau memarahiku lantaran aku salah mencintai orang.. ampuni aku, dan sucikanlah cintaku ini untuk orang yang memang benar2 pantas".
sabar, sabar, dan sabar wahai saudaraku!
11:18
Ibon;
hehe.... keren2..... salah gk sih klo kita brhrap untuk d cntai jg
11:22
Dzu Hanin;
berharap untuk dicintai itu tidak slah,, itu memang sifat manusia... tetapi kita harus mengerti, bahwa kita tidak perlu memaksa orang lain untuk mencintai kita atau membalasi cinta kita.. iya to?!.. jika memang saudara sedang mencintai seorang wanita, maka cintailah dengan cara seindah mungkin, tanpa memikirkan dia tahu atau tidak, dia membalas atau tidak.. begitulah cara indah dalam mencintai.. insya Allah.
11:24
Ibon;
hehe....... jd mengungkapkn prasaan tu gk boleh dong ya....
11:26
Dzu Hanin;
tentu boleh!, tapi jangan berlebihan.. dan jangan secara langsung.. biarkan wanita itu tahu dengan sendirinya..
11:27
Ibon;
tahu dg sndrinya...... jalannya kya gmna tuh ka....
11:29
Dzu Hanin;
cukup diam dan banyak mendoakan dia saja,, Allah yg akan memberi tahu.
11:31
Ibon;
heh ia yah.... oia ka, trkdang sya d mintai pndpat atw saran tntang org yg lg ska tp jalan dia tuh pengen pcran gtu.... nah saya hrus kya gmna ka...
11:35
Dzu Hanin;
cinta dg jalan seperti itu tidaklah suci.. krna sebuah hubungan cinta itu tidak sepantasnya dibangun atas dasar kemaksiatan, seperti pacaran... cinta itu kan menyelamatkan,, jika kita memang mencintai seseorang, tentu kita ingin dia selamat.. maka apakah kita pantas mengajak dia pacaran?!, bukankah itu sama saja menjerumuskannya ke api neraka?!,
na'udzu billaah..
11:37
Ibon;
aaaaahhhhhh sya jd inget kata2 tu........ yaya.... kllo ktka da ssorg yg ska ma kita, pa yg hrus kita lkuin
11:40
Dzu Hanin;
sadar diri saja!,, apakah orang seperti kita memang pantas untuk dicintai?!... dengan begitu kita tidak akan menjadi sombong.. atau bersyukur saja, "alhamdulillaah".. lalu berbuatlah baik kepada orang yng mncintai kita itu.
11:41
Ibon;
cra brbuat baiknya sprti pa.....
12:53
Dzu Hanin;
selalu doakan kebaikan untuknya.

Temani Aku


~Apa pun yang kamu minta,
insya Allah aku akan berikan (selagi ada kemampuan).
tapi aku mohon,
jangan pernah memintaku untuk melupakanmu,
sebab itu diluar kemampuanku,
itu urusan hati.

~Bukanlah cercaan mereka yang aku hawatirkan lantaran kita saling mencintai,
tapi yang aku hawatirkan adalah saat kau bangun pagi; dan kau tidak lagi mencintaiku?

~Aku tidak sedih jika memang kau memilih yang lain,
yang aku sedihkan adalah ketika aku bersama wanita lain,
aku justru masih mencintaimu,
semoga Allah mengampuniku.

~Temani aku  walau dengan kebencian, barangkali kau bisa tahu bahwa aku berbuat sebaliknya, dan kau pun akan tersadar bahwa kau telah salah membenci orang.


~Ketika aku bersujud dihadapNya, aku berharap orang yang aku cintai pun sedang bersujud dihadapNya.

Tetap Tegar!


~"Dan sungguh kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu dan jadi-lah kamu orang yang sentiasa bersujud. Dan beribadah-lah kepada Rabb-mu sampai ajal mendatangimu" (Al Hijr : 97-99)

ketika banyak orang yang mencela dan menghina kita,
maka cukuplah kita diam dan tersenyum seraya mengucap "subhanallaah wal hamdulillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar".
barangkali dengan begitu celaan dan hinaan mereka hanya ibarat batu kerikil yang dilemparkan ke gunung yang besar.

"(termasuk hamba Allah Yang Penyayang adalah)... apabila ada orang-orang jahil menyapa mereka (dengan menghina/mencela), mereka justru membalas dengan ucapan keselamatan" (Al Furqon : 63)

~Sekiranya semua manusia tahu betapa nikmatnya bertaubat?!.
tapi mereka justru memilih untuk disiksa dengan perbuatan dosa mereka sendiri.
perbuatan dosa adalah siksa yang tidak disadari.
semakin sering seorang berbuat dosa, maka hatinya akan semakin hancur.
setelah itu, ia tidak akan lagi mengenal indahnya kebaikan dan ibadah.
justru kemaksiatan/perbuatan dosanya itu-lah yang dianggap indah.
wal'iyaadzu billaah.

~Jika memang Allah yang menjadi tujuan niat hati dan gerak usaha kita.
kenapa justru kita gelisah ketika tidak adanya penilaian dari orang2.
bukankah seharusnya kita merasa puas?!, karena Allah pasti menerima setiap niat dan usaha yang ikhlas ditujukan kepadaNya.
Allah maha cepat penilaianNya.
abaikan penilaian orang!
action yes, riya never.

~Mungkin saya lupa dimana tempat saya lahir? dan bagaimana saya lahir?.
tapi,
saya tidak pernah lupa siapa yang melahirkan saya.
IBU.