Minggu, 16 Maret 2014

Buku Seelok Kupu-Kupu



Alhamdulillah, puji syukur hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang telah menciptakan kita, lalu memberi kita petunjuk, Yang telah menelusupkan potensi baik dan buruk ke-dalam setiap jiwa. Maka beruntunglah setiap jiwa yang mendominankan potensi baiknya, dan sungguh merugilah setiap jiwa yang mendominankan potensi buruknya.
Dia-lah Allah Yang telah memberi dua jalan; jalan kebajikan dan jalan kejahatan. Maka barangsiapa yang beriman, lalu ia melakukan kebajikan dan kebaikan-kebaikan, maka baginyalah kehidupan yang sejahtera dan ia akan mendapat balasan yang terbaik dari sisi Rabbnya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan dan pengajaran Allah, maka dia akan merasakan hidup yang sempit.
Sholawat beserta salam kita sampaikan kepada sebaik-baik manusia, Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kalanganmu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (At Taubah : 128)

“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Al Ahzab : 21)

Alhamdulillah, berkat pertolongan dan rahmatNya, penulis dapat menyusun buku yang berjudul “Seelok Kupu-Kupu” yang sekarang berada di tangan pembaca. Semoga Allah mencintaimu. Buku ini murni karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena pada awalnya, penulis tidak berpikiran untuk menyusun buku ini.

Buku ini berisi catatan-catatan yang pernah penulis tulis di berbagai lembar buku catatan, bahkan yang pernah penulis tulis di beberapa jaringan sosial; Facebook, Gmail, dan Twitter. Dan juga berisi beberapa percakapan dan obrolan yang pernah penulis alami bersama orang-orang sekitar.

Kemudian, karena adanya respon positif dari teman-teman. Maka penulis memandang bahwa perlunya untuk menyusun setiap catatan yang berceceran tersebut, sehingga menjadi sebuah buku yang Insya Allah mudah-mudahan bisa lebih banyak diambil manfa’atnya oleh semua kalangan, terutama kaula muda.

Ahirnya, penulis berterimakasih kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan kemudian kepada Ibu-Bapak, saudara-saudari, sahabat-sahabat, dan semuanya yang pernah penulis temui dalam kehidupan ini. Dan tidak lupa, penulis juga berterimakasih kepada pihak penerbit yang sudah sudi menerbitkan buku sederhana ini. Jazakumullaah khoiron.

Insya Allah, semoga dengan buku ini, Allah berkenan menghidupkan jiwa-jiwa lemah yang sedang patah semangat dan juga berkenan membangkitkan jiwa-jiwa kerdil yang sedang mati bergaya untuk sukses.

Selamat membaca!, dan salam s. durat (sukses dunia-akhirat).


#Profil Penulis#
Dzu Hanin adalah nama pena dari Izzatullah Abduh ‘Dzu Hanin’. Dzu Hanin hanyalah nama tambahan, bermakna ‘Sang Perindu’. Penulis terlahir di kota Serang-Banten dari sepasang kekasih Ayah-Ibu yang bernama Abu Bakar dan Aliyah, tertanggal 7 November 1992.  Aktif sebagai penulis Blog.

Penulis pernah menjadi ketua JurPers tahun 2009/2010 di MA Al Khairiyah Darussalam Pipitan Serang-Banten, dan ketua buletin HimaisNews 2012/2013 di Lembaga Bahasa Arab dan Ilmu Syar’i atau lebih dikenal Ma’had ‘Aly Imam Syafi’i (MAIS) Cilacap-Jawa Tengah. Adapun sekarang, penulis sedang menjalani tugas pengabdian di Yayasan Al Sofwa Lenteng Agung-Jakarta Selatan.


Penulis bisa dihubungi melalui email dzuhanin@gmail.com dan handphone 085726440705, langsung tanpa perantara. ^_^

“Jangan pernah berputus asa, jika memang kita harus mundur ke-belakang. Lupakah kita?!, bahwa anak panah dimundurkan terlebih dahulu ke-belakang, supaya ia bisa melesat ke-depan. Mundurlah! Aturlah strategi! Lalu melesatlah sejauh mungkin!. Abaikan mereka yang berlisan pedang, mereka tidak mengerti, maka tunjukkanlah dengan bukti. Ayo, bismillaah.. Melesatlah! Segera!.” (Dzu Hanin)

“Memperbaiki hubungan antara diri dengan Allah adalah awal menuju kesuksesan, karena sesungguhnya sukses itu adalah Allah yang menentukan. Jika hubungan antara diri dengan Allah begitu baik, maka sunggguh mudahlah sukses itu untuk diraih. Insya Allah.” (Dzu Hanin)

Kamis, 13 Maret 2014

Kalian Akan Melihat Rabb Kalian



Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya kalian benar-benar akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan di malam purnama, kalian tidak perlu berdesak-desakan untuk melihatnya. Maka jika kalian mampu, janganlah pernah kalian lengah untuk mengerjakan sholat sebelum matahari terbit (sholat subuh), dan sebelum matahari terbenam (sholat ‘ashar), maka lakukanlah!.” (Muttafaq ‘Alaih)

Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa setiap mu’min pasti akan melihat Allah Subhanahu Wa Ta’ala di akhirat kelak. Karena orang yang dibicarakan dalam kalimat “Sesungguhnya kalian..” adalah bermaksud kalian kaum mu’min.

Setiap mu’min akan melihat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan mata kepala secara nyata, sebagaimana ketika ia melihat bulan purnama dikala memancar dengan cahayanya yang sempurna. Permisalan ini bukanlah berarti permisalan antara Allah dan bulan, karena Allah tidaklah serupa dengan sesuatu  pun dari makhluk-makhlukNya. Akan tetapi permisalan ini adalah permisalan tentang melihat, bahwa kita benar-benar akan melihat Allah sebagaimana kita melihat bulan purnama. Dan kita tidak akan saling berdesakan untuk melihatNya, karena kita bisa melihatNya dari tempat kita berdiri masing-masing di akhirat kelak.

“Untuk mendapatkan air, maka kita harus menjulurkan gayung atau menurunkan timba.” Ya begitulah ketika kita ingin bisa melihat Allah Subhanahu Wa Ta’ala di akhirat kelak, maka kita harus mengamalkan suatu amalan yang telah dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, diantaranya sebagaimana yang disebutkan dalam hadits diatas, yaitu sholat subuh dan sholat ashar. Dan kita sebagai kaum lelaki diwajibkan untuk sholat berjama’ah di masjid, adapun kaum wanita maka hanya bersifat dibolehkan. Karena pada dasarnya sebaik-baik sholat bagi kaum wanita adalah sholat yang dikerjakan di dalam rumah. Dan jika tidak dihawatirkan adanya fitnah, maka kaum wanita boleh ikut sholat berjama’ah di masjid.

Sholat subuh dan sholat ashar memiliki keistimewaan sendiri, karena pada waktu tersebut para malaikat saling berkumpul, yaitu malaikat malam dan malaikat siang. Mereka berkumpul untuk kemudian bergantian.
           
Wallahu A’lam.

           

Menjadi Pribadi Elegan


Berpikir Baik

¨  Pikiran memiliki peran penting dalam aspek kehidupan manusia. Sebab, pikiran bisa mempengaruhi anggota tubuh pemikir.
¨  Allah telah mengabarkan bahwa Allah berbuat sesuai prasangka (pikiran) seorang hamba terhadapNya. Berarti melatih pikiran supaya menjadi baik itu amatlah penting bahkan wajib.

Hidup Sekarang

¨  Tidak ada hari kemarin dan tidak ada hari esok. Kita hidup sekarang, hari ini. Maka lakukanlah yang terbaik.
¨  Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengajarkan kepada kita bahwa jika kita berada di waktu sore maka jangan menunggu waktu subuh, dan jika kita berada di waktu subuh maka jangan menunggu waktu sore.

Debu Pun Menjadi Gunung

¨  Orang yang suka meremehkan hal kecil, maka ia akan terhalang untuk melakukan hal besar. Siapa sangka bahwa gunung adalah butiran debu yang menumpuk. Maka jangan meremehkan hal kecil, tapi lakukan dan kerjakan dengan tekad yang besar!. Kelak kita akan tahu hasilnya.
¨  Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengajarkan kepada kita bahwa janganlah ada diantara kita yang meremehkan kebaikan sekecil apa pun, termasuk tersenyum dihadapan sahabat atau saudara.
¨  Ingat baik-baik firman Allah; “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan walau sebesar biji dzarrah, maka ia akan melihat (hasilnya).” (Al Zalzalah : 7)

Hanya Sementara

¨  Dunia bersifat sementara dan apa yang ada didalamnya pun bersifat sementara. Ingat baik-baik!, bahwa kesedihan akan segera berakhir, kesulitan akan segera sirna, ketakutan akan segera berlalu, kehampaan akan segera lenyap. Lalu mengapa kita memanjangkannya..?!
¨  Allah selalu mengingatkan kita agar kita tidak terlalu larut dalam kehidupan dunia. Semua isi dunia adalah tipuan dan kesementaraan. Keabadian adalah apa yang akan ada setelahnya. Maka perbaikilah diri untuk meraih keabadian yang indah.

Seringkan Berdo’a

¨  Apa pun usaha yang dilakukan akan sia-sia jika kita tidak berdo’a. Do’a adalah penyempurna segala usaha. Maka berdo’alah agar Allah menguatkan kita.
¨  Do’a adalah ibadah. Semakin sering berdo’a, semakin kuatlah hubungan kita dengan Allah dan Allah pun akan semakin mencintai kita.
¨  Jangan pikirkan kapan dijawabnya do’a. tapi teruslah berdo’a!, adapun jawaban maka Allah tahu kapan waktunya.

Kuatkan Hubungan

¨  Setiap kita pasti memiliki hubungan husus dengan orang lain; sahabat, kekasih atau keluarga. Tapi ingat, sebaik apa pun hubungan kita dengan mereka maka akan menjadi percuma jika tidak diniatkan untuk ibadah.
¨  Baikkan hubungan kita dengan Allah agar Allah mengindahkan iman didalam hati kita. Lalu dengan iman, kita menjalin hubungan dengan sesama.

Segera Lakukan

¨  “Alon-alon asal kelakon”, sebagian orang bersikukuh menjadikan ungkapan ini sebagai motto hidup. Padahal itu salah, maka jangan ikutan!.
¨  Allah selalu memerintahkan hamba-hambaNya agar sentiasa bersegera dalam kebaikan dan itu banyak tertuang di dalam Al Qur’an.


Minggu, 02 Maret 2014

Curhat di Awal Maret



Ya Allah,
hamba bingung berada di kantor ini,
hamba hanya bisa berlindung kepadaMu dari orang-orang yang tidak amanah yang mempekerjakan kelemahan hamba dan mengabaikan kelebihan hamba,

Sungguh, hamba merasakan adanya kepicikan di kantor ini,
tapi entahlah, Engkau Yang Maha Tahu.

Ya Allah,
cukuplah bagi hamba berada di kantor ini, menjalani tugas pengabdian,
adapun setelahnya, maka hamba berharap Engkau menempatkan hamba di tempat yang lebih baik yang terbaik, sehingga hamba bisa memaksimalkan segala kemampuan dan keterampilan hamba pada pekerjaan yang baik lagi sesuai.

Ya Allah,
hilangkanlah dari diri hamba segala kehawatiran akan masa depan,
sehingga hamba dapat mengais keuntungan dari hari ini, hari sekarang ini,
masa depan belumlah tentu nampak, tapi bayang-bayangnya sungguh begitu mengerikan, maka jauhkanlah itu dari diri hamba,
masa depan adalah rahasiaMu, maka hamba serahkan kepadaMu.

Ya Allah,
Engkau Lebih Mengetahui betapa diri hamba berhasrat ingin menghafal Al Qur’an, bahkan hamba sudah mentahdidnya, yaitu di usia 21/22 tahun,
maka bantulah hamba, berilah kemudahan, dan kesungguhan,
sungguh tidak lain, hamba hanya ingin agar hamba bisa selalu dekat denganMu, agar pikiran hamba seluruhnya terpenuhi dengan pesan-pesanMu yang sempurna, dan agar hamba bisa mengambil pelajaran dari apa yang Engkau pesankan.

Ya Allah,
sungguh selalu terngiang ucapan-ucapan ibu di telinga hamba,
entah apa maksud di balik ucapannya, tapi hamba memahami bahwa ibu ingin agar hamba bisa menjadi orang yang sukses yang bisa memberangkatkan ibu dan bapak ke tanah suci mekkah, membelikan kendaraan untuk keduanya, dan bahkan rumah yang besar,
tapi entahlah, terkadang ucapan itu justru membikin hamba sedih lantaran hamba takut dan hawatir, bahwa hamba tidak dapat memenuhi semuanya,
maka Ya Allah, demi kemuliaanMu dan keluasan rahmatMu hamba hanya bisa pasrah kepadaMu, karena hanya Engkaulah yang dapat memenuhi segala cita manusia,
dan maka jadikanlah hamba sebagai perantara untuk hal ini, dalam hal ini,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah,
segala puji bagimu, hamba memujiMu dengan pujian yang banyak,
atas kehendakMu, hamba telah menyelesaikan studi S1, walau seperti ada kecurangan, tapi hamba berlindung kepadaMu dari segala keburukan yang akan nampak dan timbul darinya,
sungguh, hamba hanya berusaha mengikuti alur hidup yang Engkau tunjukan, maka janganlah Engkau memarahi hamba lantaran hamba tersalah dan tergelincir dari jalan yang Engkau tunjukan.

Ya Allah,
oleh karena hamba telah menyelesaikan studi S1, maka mudah-mudahan ada peluang bagi hamba untuk bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya S2,
hamba sangat menyadari keterbatasan diri hamba dan keluarga hamba,
tapi, tidakkah boleh jika hamba berharap akan kemurahanMu, kesantunanMu, kedermawananMu, dan kasihsayangMu,
sungguh, hamba telah mengabarkan kepada bapak bahwa Engkau Yang akan memenuhi segalanya, segala urusan hamba untuk menempuh, mencapai jenjang S2, dan seterusnya,
hamba hanya percaya bahwa Engkau akan membantu dan mempermudah,
Engkau akan selalu memberikan yang terbaik untuk hamba, meski terkadang hamba terlambat menyadarinya,
tapi begitulah, hikmahMu Ya Dzal Jalali Wal Ikram.

Ya Allah,
lama rasanya hamba menanggung rindu,
rindu pada seseorang yang terakhir kali hamba melihatnya sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu,
hamba sempat berkunjung menemuinya, tapi ketika ia berada di hadapan hamba dengan jarak 100 meter, hamba justru gemetaran, jantung hamba berdetak tak beraturan, hamba seakan melayang diatas bumi, sehingga ahirnya hamba langsung bersembunyi dan sedikit pun ia tidak menyadari akan kehadiran hamba,
setelah itu, hamba pergi meninggalkannya, tanpa pesan, tanpa jejak,

hamba bersyukur kepadaMu atas cinta ini, rindu ini, dan sayang ini, untuk dia yang entah seperti apa sekarang ini?!,
semoga Engkau selalu menjaganya, Engkau-lah sebaik-baik penjaga.

suatu saat, hamba ingin mendatanginya sebagai seorang PEMINANG SEJATI.

Ya Allah,
Engkau-lah Rabbku dan aku-lah hambaMu,
hamba ingin terus seperti ini, selamanya sampai tabir hijabMu tersingkap,
Ya Hayyu Ya Qayyum Ya Dzal Jalali Wal Ikram.