Dalam menyambut bulan Ramadhan, hendaknya kita berbenah diri
terlebih dahulu guna dapat maksimal dan total dalam menjalankan ibadah puasa di
bulan suci Ramadhan.
Berikut
langkah-langkah yang sebaiknya kita lakukan dalam mempersiapkan diri menyambut
bulan suci Ramadhan;
Ø Hendaknya kita
mempelajari ilmu tentang ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Karena dengan
adanya ilmu/pengetahuan yang kita miliki, maka kita akan mudah mendapatkan
kekhusyu’an dalam menjalankan ibadah puasa karena Allah subhanahu wa ta’ala.
Dan mudah-mudahan dengan adanya ilmu, kita bisa meraih pahala yang sempurna
disisi Allah subhanahu wa ta’ala.
“Tidaklah Allah
diibadahi dengan sesuatu yang lebih utama ketimbang saat diibadahi dengan pemahaman agama.” (HR.
Ad Daruquthni)
Maka, sangat
penting bagi kita memiliki ilmu tentang ibadah puasa sehingga kita dapat memahaminya dengan baik dan
benar, karena ibadah puasa merupakan
bagian terpenting dari agama kita, bahkan ia termasuk ke dalam rukun Islam yang ke empat.
Ø Bertaubat dan
memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah
dengan sebenar-benarnya taubat (Taubatan Nasuha), mudah-mudahan Rabbmu
menghapus dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam syurga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai.” (At Tahrim : 8)
Imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menyebutkan bahwa Umar ibn al
Khattab radiyallahu ‘anhu berkata mengenai ayat ini, taubat nasuha adalah
berhenti dari melakukan dosa dan tidak kembali lagi kepadanya selama-lamanya.
Dan para ulama menjelaskan bahwa taubat nasuha adalah berhenti dari perbuatan
dosa seketika itu juga, kemudian menyesali segala dosa yang telah lalu, lalu
bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, dan jika perbuatan dosa itu berkaitan
dengan hak adami, maka wajib untuk menghalalkan hak tersebut.
Dan sebagai tambahan Imam Hasan berkata, taubat nasuha ialah kamu
benci untuk melakukan dosa yang dahulu kamu suka untuk melakukannya, dan
setiapkali kamu ingat dosa tersebut, kamu beristighfar memohon ampun kepada
Allah subhanahu wa ta’ala.
Lalu kenapa kita harus bertaubat dalam menyambut bulan suci
Ramadhan?
Hal ini telah dijawab oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
di dalam hadits shahih riwayat Imam Ibnu Majah,
“Apabila datang awal malam bulan Ramadhan, para syaithan dan jin
(yang jahat) dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu syurga dibuka,
dan terdengar seorang penyeru berseru, ‘wahai pecinta kebaikan, segeralah
lakukan kebaikan! wahai pecinta keburukan (perbuatan dosa), segeralah
berhenti!”
Maka, sebelum awal malam Ramadhan datang, alangkah baiknya jika
kita sudah berhenti dari melakukan perbuatan dosa; hususnya dosa-dosa besar,
seperti; syirik (menyekutukan Allah dengan yang lain), berzina, durhaka
terhadap orang tua, membunuh, memakan riba, dan sebagainya.
Ø Menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat, perbuatan sia-sia, dan juga
menjauhi segala unsur yang bisa menjadikan kita lalai dari mengingat Allah
subhanahu wa ta’ala dan beribadah kepada-Nya. Karena perbuatan yang semacam ini
bisa memberikan efek penyakit yang begitu ganas yang bisa merusak kesehatan
iman kita, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Al
Muthoffifin : 14 ;
“Sekali-kali
tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan
(perbutan-perbuatan maksiat) itu menutupi hati mereka.”
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menafsirkan ayat ini,
“Sesungguhnya
seorang mukmin, apabila ia berbuat dosa, maka hatinya gelap menghitam, dan
apabila ia bertaubat dan memohon ampun, maka hatinya kembali bersih.” (HR.
Ahmad, At Tarmidzi dan Ibnu Majah)
Dan sebagaimana
yang kita ketahui, bahwa hati ibarat raja bagi tubuh, apabila raja dalam kondisi fit, maka prajurit akan
tersiap patuh.
“Di dalam tubuh
ada satu gumpal darah, apabila dia baik, maka seluruh anggota badan ikut baik, dan apabila ia rusak, maka rusak pula lah
seluruh anggota badan.” (HR. Bukhori-Muslim)
Ø Meningkatkan ibadah-ibadah sunnah, karena dengan banyaknya ibadah
sunnah yang kita kerjakan. Maka kita bisa meraih kecintaan Allah subhanahu wa
ta’ala. Dalam hadits qudsi Allah berfirman,
“Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan
seseuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan atasnya.
Dan tidaklah pula ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah
sehingga Aku mencintainya. Dan apabila Aku mencintainya, maka Aku adalah
pendengarannya yang dengannya ia mendengar, dan penglihatannya yang dengannya
ia melihat, dan tangannya yang dengannya ia menyentuh, dan kakinya yang
dengannya ia berjalan.” (HR. Bukhori)
Hadits diatas menjelaskan bahwa apabila Allah subhanahu wa ta’ala
mencintai seorang hamba, maka Allah akan menjadikan hamba tersebut istiqamah di
atas jalan kebenaran dan istiqamah dalam beramal shalih. Allah akan selalu
membimbingnya dan menguatkannya. Dan betapa kita butuh hal tersebut di setiap
waktu kita, apalagi di saat bulan Ramadhan tiba. Maka semoga Allah subhanahu wa
ta’ala memberi taufiq-Nya kepada kita sehingga kita bisa maksimal dalam mengerjakan
ibadah-ibadah wajib dan bersemangat menambah dengan ibadah-ibadah sunnah.
Aamiin.
Demikianlah, mudah-mudahan kita semua bisa mengaplikasikan ke- 4
langkah diatas yaitu;
1.
Mempelajari
ilmu tentang ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
2.
Bertaubat
dan memperbanyak istighfar.
3.
Meninggalkan
perbuatan maksiat dan perbuatan sia-sia
4.
Meningkatkan
ibadah sunnah atau ‘amaliyah-‘amaliyah mubah yang dicintai Allah subhanahu wa
ta’ala
Dengan demikian
insya Allah kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dalam diri
kita, juga penuh pengharapan akan pahala disisi Allah subhanahu wa ta’ala.
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan
dengan penuh keimanan dan pengharapan akan pahala yang ada padanya, maka
diampunilah dosanya yang telah lalu.” (HR. Ibnu Majah)