Rabu, 14 Mei 2014

Cinta Tanpa Pamrih




Mencintai ibarat memberi tanpa pamrih.
Jika kamu mencintai, dan mengharap untuk dibalas.
Maka kamu bukan mencintai, tapi investasi.

Lihatlah! bagaimana Allah begitu mencintaimu.
Namun, adakah Dia memaksamu untuk membalas cinta-Nya?

Justru kamu lah yang sering memaksa-Nya untuk membalas segala cinta dan inginmu, padahal sebenarnya tidak ada sesuatu pun darimu yang perlu untuk dibalas oleh-Nya.

Belajarlah dari-Nya bagaimana cara mencintai.
Dia lah Al Wadud “Yang Maha Penuh Cinta”.
“Dan adalah Dia begitu menyayangi orang-orang yang beriman.” (Al Ahzab : 43)

Jangan memaknai cinta sebagai kata sifat, tapi maknailah cinta sebagai kata kerja.
Kamu harus banyak bekerja dan beramal untuk membuktikan kecintaanmu.
Lalu tunggulah! apakah pembuktian cintamu itu pantas untuk dibalas atau tidak.

Dalam riwayat hadits dikisahkan, bahwa ada seorang sahabat yang hendak mengunjungi sahabatnya yang lain di suatu daerah. Namun di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seseorang yang tidak dikenal. Orang itu pun bertanya,

“Hendak kemanakah engkau pergi?”

“Aku hendak mengunjungi sahabatku,” jawabnya.

“Apakah keperluanmu mengunjungi sahabatmu itu?” tanya lagi orang asing itu.

“Tidak ada keperluan apa pun. Hanya saja aku mencintainya karena Allah, aku rindu dan ingin menjumpainya,” terangnya seraya nampak ketulusan dari wajahnya.

Lalu, orang asing itu berkata,

“Ketahuilah! sesungguhnya aku adalah malaikat yang diutus oleh Allah untuk menanyai perihal kunjunganmu ini. Dan sungguh, Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai sahabatmu karena-Nya.”

Lihatlah! bagaimana dia membuktikan kecintaannya.
Dia rela berjalan jauh oleh hanya karena kerinduan ingin jumpa dengan sahabatnya.
Ya, karena kerinduan, hanya karena kerinduan, bukan keperluan lain. Apa pun itu.

Ketulusan cintanya kepada sahabatnya tersebut menembus pintu-pintu langit, meresak sampai ke Ar Rahman.
Sehingga Ar Rahman pun mengutus malaikat dan memerintahkannya untuk menyampaikan,

“Dan sungguh, Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai sahabatmu karena-Nya.”