Jumat, 03 Mei 2013

Hidup Itu Koma (,) Bukan Titik (.)

Hidup itu koma, bukan titik… begitulah yang diungkapkan oleh saudara Ahmad Rifa’i…
Membaca statmentnya ini, saya jadi tersenyum-senyum sendiri… ya ya ya,, bibirku mebenarkan… lalu langsung saja mengawang di permukaan fikiranku berbagai opini dan gagasan-gagasan yang kemudian saya gores-gores di bawah ini…

Ya, aku ulangi ungkapan saudaraku; “HIDUP ITU KOMA (,) BUKAN TITIK (.)”… ya, selagi kita masih hidup, berarti kita masih bisa meneruskan nafas-nafas perjuangan guna mencapai titik yang sempurna… Dan titik itu adalah kematian (Husunul Khotimah).

Jika sekarang kita terlanjur mengisi lembar-lembar buku kehidupan kita dengan tulisan-tulisan buruk, maka jangan dulu langsung diberi titik… tapi dikomai saja,,, biar di lembar-lembar selanjutnya kita bisa menuliskan suatu kehidupan yang indah lagi mengagumkan…

Biarlah lembar-lembar yang lalu itu menjadi pelajaran dan hikmah yang menyadarkan kita, sehingga kita bisa lebih bisa berbuat perubahan yang signifikan hususnya untuk diri kita sendiri… lalu umumnya untuk orang lain yang barangkali mau belajar dari berbagai macam pengalaman hidup kita; pengalaman tentang cinta, pengalaman tentang kegagalan, pengalaman tentang beragama, pengalaman tentang berjuang/belajar, pengalaman tentang persahabatan, dan pengalaman lainnya…

Jangan malah menjadi seperti orang-orang yang mudah berputus asa,, mudah galau,, mudah berkata,, “pusing banget neh hidup”,,, merasa bahwa cerita hidupnya sudah sangat begitu buruk, begitu hancur, sehingga kemudian banyak diantara mereka yang langsung memberi titik pada cerita kehidupannya… mereka memilih mematikan cerita kehidupan mereka sendiri, tanpa didahului dengan perubahan baik…

Ah, menyedihkan…. Sudah mah awal ceritanya sedih, kemudian diakhiri dengan kesedihan pula… wah wah jadi benar-benar ME-NYE-DIH-KAN…!!!
Ingatlah baik-baik,,,

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda yang artinya:
“Janganlah salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian (karena kesusahan hidup/keburukan hidup yang dialami)…”

Tuh, mengharapkan kematian saja tidak boleh, apalagi langsung bertindak mematikan diri (dengan apa pun itu)… sungguh KEJAM… itu tidak boleh…
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap kalian”. (An Nisa : 29)
Lalu kembali ke sabda Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang menyatakan larangan bagi kita untuk mengharapkan kematian,, nah, kenapa Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melarang demikian?!...

Karena dalam riwayat lain Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Suri Tauladan kita bersabda dengan ungkapan Beliau yang penuh hikmah, motivasi, dan bumbu-bumbu optimisme… beliau bersabda yang artinya:
“Jika dia seorang muslim/mu’min yang baik, maka dia bisa menambah kebaikannya (sehingga kelak dia mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala),, dan jika dia seorang muslim/mu’min yang tidak baik (buruk), maka dia bisa memperbaiki dirinya (agar Allah bisa mengampuni dan merahmati hidupnya sampai bertemu denganNya)…”.

Jika kita terlanjur mengotori lembar-lembar buku kehidupan kita dengan cerita-cerita buruk yang selama ini kita alami,,, maka jangan ambil keputusan untuk langsung memberi titik… tapi hayuk,,, kita perbaiki dan kita isi lembar-lembar buku kehidupan kita selanjutnya dengan cerita-cerita yang indah…
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak akan ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Ar Ra’d : 11).

Tidak ada komentar: