Jumat, 29 Juni 2012

Sedikit Alasan "Kenapa Aku Menulis?"


“Aku menulis, aku axis”

1.       Melalui tulisan aku ingin dikenang oleh anak-cucu
2.       Melalui tulisan aku ingin berbekas; dengan sesuatu yang aku sebut “Karya”
3.       Melalui tulisan aku ingin mengumumkan bahwa aku-lah “Sang Lelaki”
4.       Melalui tulisan aku ingin meremukan teori bohong Darwin “Manusia dan Sinpance adalah satu nenek   moyang”. Aku bilang itu bohong…!!! Manusia menulis, Sinpance tidak!.
5.       Melalui tulisan aku ingin hidup 2 kali; hidup sebelum mati dan hidup setelah mati
6.       Melalui tulisan aku ingin berbagi pengalaman hidup; “Pengalaman adalah guru yang bijak”.
7.       Melalui tulisan aku ingin Allah tahu, dan Dia pasti tahu karena Dia-lah Yang Maha Mengetahui; bahwa aku adalah seorang hamba yang pernah mengaduh melalui tulisan.

Teks Pidato untuk Tyas (murid TPA)


Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh.
               
Hamdan wa syukron lillah was solatu was salamu ‘ala rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa sohbihi ajma’in. amma ba’du.
               
Yang saya hormati dewan juri pidato antar TPA, serta teman-taman sekalian yang saya banggakan.
               
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah karena dengan nikmat_Nya kita bisa saling bertatap muka di tempat ini dalam acara musabakoh.

Teman-teman yang saya cintai,,,
               
Dalam kesempatan ini, insya Allah saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Anak Solih”. Teman-teman dengarkan yah…. Mudah-mudahan bermanfa’at.
               
Teman-teman yang saya cintai,,, tahukah teman-teman siapa anak solih itu???. Anak solih, adalah anak yang mencintai Allah dan Rasul_Nya.  Ta’at beribadah kepada Allah dengan hati yang ikhlas serta sesuai dengan petunjuk nabi Muhammad dalam melaksanakannya. Karena nabi Muhammad adalah idola serta suri tauladan yang Allah utus sebagai rahmat bagi segenap manusia. Hayo,,, siapa yang merasa manusia berarti harus rajin beribadah dengan petunjuk nabi Muhammad saw agar menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat.
               
Teman-teman yang saya cintai,,,  Allah sudah menjamin loh…!!! Bahwa anak solih itu akan masuk surga. Nah,, siapa yang mau masuk surga…??? Pastinya semua mau donk,, iya kan…!!!

Allah berfirman dalam al qur’an;



إن الذين ءامنوا و عملوا الصالحات لهم جنات تجري من تحتها الانهار ذالك الفوز الكبير (البروج : 11)
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar".
               
Nah, teman- teman,,, jadi kalau kita ingin masuk surga, berarti kita harus menjadi anak solih yang rajin beribadah; seperti solat lima waktu, mengaji, belajar ilmu agama, puasa romadon dan sebagainya. Dan tak lupa juga, kita harus rajin mengerjakan amal-amal solih dalam keseharian kita. Karena anak solih, segala-galanya harus bernilai solih juga. Betul tidak…!!!
               
Oke teman-teman,,, semoga kita semua termasuk kedalam anak-anak solih yang dijamin masuk surga. Amiiiin. Karena surga itu, jempol banget deh.
               
Baiklah teman-teman,,, cendawan cendrawasih cukup sekian dan terima kasih. Semoga bermanfa’at yah….!!!
               
Alhamdulillah, wassalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh.
                                                                                                                                                

Ya Allah..


Ya Allah,, dengarkanlah keluh kesah hamba ini,
Ya Allah,, hamba ingin curhat kepada_Mu,
Ya Allah,, bolehkah ya Allah aku bercerita kepada_Mu,
Ya Allah,, maafkan aku sebelum_Nya,,
Ya Allah,, hamba mungkin sudah kelewat batas,
Ya Allah,, dan hamba menyadari ini, kelalaian ini,
Ya Allah,, entahlah apa yang ingin aku ceritakan
Ya Allah,, Engkau Maha Tahu,
Ya Allah,, bolehkah aku mengatakan ini “aku mencintai_Mu",
Ya Allah,, aku merindukan_Mu,
Ya Allah,, aku tak kuat rasanya hidup di dunia ini,
Ya Allah,, Ya Allah,, Ya Allah,, ampuni aku
Ya Allah,, aku malu kepada_Mu  atas semua dosa ini
Ya Allah,, ampuni aku
Ya Allah,, aku belum bisa khusyu’ beribadah kepada_Mu
Ya Allah,, hamba ingin sekali bisa merasakan manisnya iman, manisnya mencintai_Mu,
Ya Allah,, bolehkah sekali lagi aku mengatakan ini “Aku mencintai-Mu, Aku merindukan-Mu”.
Ya Allah,, matikanlah aku dalam keadaan berserah diri pada-Mu,
Ya Allah,, matikanlah aku sebagai muslim,
Ya Allah,, hasbuka, hasbuka, hasbuka, innaka rabbi wa rabbu kulli makhluqot.

Kedewasaan


Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aalihi washahbihii ajmai'iin, Semoga Allah yang Mengenggam langit dan bumi, membuka pintu hati kita semua agar dapat memahami hikmah dibalik kejadian apapun yang menimpa dan semoga Allah membimbing kita untuk bisa menyikapi kejadian apapun dengan sikap terbaik kita.

Ciri khas umat Dewasa diawali dengan Diam Aktif yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, saudaraku apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.

Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari, ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton . Penonton tv yang dewasa itu senantiasa bertafakur, acara yang dia tonton senantiasa direnungkan (tentunya acara yang bermanfaat) dan memohon dibukakan pintu hikmah kepada Allah, SubhanALLAH.

Ketika menyaksikan demonstrasi dia bertafakur.. "beginilah kalau negara belum matang, setiap waktu demo,kata-kata yang dikeluarkan jauh dari kearifan" "ternyata sangat mudah menghina, mencaci, dan memaki itu" Seseorang yang pribadinya matang dan dewasa bisa dilihat dari komentar-komentarnya,makin terkendali Insya Allah akan semakin matang.

Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati. Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percayalah tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan perasaannya sendiri.

Orang yang dewasa, cirinya hati-hati (Wara’),dalam bertindak. Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata , dia tidak mau jika harus menanggung karena salah dalam mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya sangat tidak hati-hati dalam bercakap dan mengambil keputusan.Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa (wara’) dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.

Orang yang dewasa terlihat dalam kesabarannya (sabar), kita ambil contoh; di dalam rumah seorang ibu mempunyai 3 orang anak, yang satu menangis, kemudian yang lainnya pun ikut menangis sehingga lama-kelamaan menjadi empat orang yang menangis, mengapa karena ternyata ibunya menangis pula. Ciri orang yang dewasa adalah sabar, dalam situasi sesulit apapun lebih tenang, mantap dan stabil.

Sahabat-sahabat, seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab.

Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab, sebagai contoh; seorang ayah dapat dinilai bertanggung jawab atau tidak yaitu dalam cara mencari nafkah yang halal dan mendidik anak istrinya? Bukan masalah kehidupan dunia, yang menjadi masalah mampu tidak mempertanggungjawabkan anak-anak ketika pulang ke akherat nanti? Ke surga atau neraka? Oleh karena itu orang tua harus bekerja keras untuk menjadi jalan kesuksesan anak-anaknya di dunia dan akherat.

Pernah ada seorang teman menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, ketika ditanya tentang sholatnya? ternyata tidak berjalan dengan baik karena orang-orangnya tidak ada yang sholat sehingga melakukannya pun kadang-kadang, apalagi untuk shalat Jumat jarang dilaksanakan, dengan alasan masjidnya jauh.

Lalu kenapa disekolahkan di Luar Negeri? alasannya adalah sebentar lagi globalisasi, ketika perdagangan bebas anak harus disiapkan. Tetapi bagaimana jika sebelum perdagangan bebas anaknya meninggal dunia? sudah disiapkan belum pulang ke akherat? orang yang dewasa akan berpikir keras bagaimana anak-anaknya bisa selamat? Jangan sampai di dunia berprestasi tapi di akherat celaka.

Saudaraku tidak cukup merasa bangga dengan menjadi tua, mempunyai kedudukan,jabatan, karena semua itu sebenarnya hanyalah topeng, bukan tanda prestasi. Prestasi itu adalah ketika kita semakin matang, dan semakin dewasa .

Kesuksesan kita adalah bagaimana kita bisa memompa diri kita dan menyukseskan orang-orang disekitar kita, kalau ingin tahu kesuksesan kita coba lihat perkembangan keluarga kita, istri dan anak-anak kita maju tidak? lihat sanak saudara kita pada maju tidak? Jangan sampai kita sendirian yang maju, tapi sanak saudara kita hidup dalam kesulitan, ekonominya seret, pendidikan seret.,sedang kita tidak ada kepedulian. Berarti itu sebuah kegagalan.,kedewasaan seseorang itu dilihat dari bagaimana kemampuan memegang amanah? Wallahu’alam (andmikha)

Tentang Cinta dari Para Pecinta


Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.

    Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Hamka

    Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Hamka

    Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.

Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

    Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)

    Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.

Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

    Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.

Ali bin Abi Thalib

    Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.

A’idh Al-Qorni
Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya untuk menambah koleksi ini dan memberikan manfaat kepada pembacanya.

Dari Allah tentang CINTA


Cinta adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Cinta berada di dalam hati kita namun dapat memancar keluar dengan aneka rupa ekspresinya. Cinta dapat membangun akhlak serta mendikte langkah dan tingkah laku kita.
Sebagai seorang muslim, marilah kita lihat apa yang Allah sampaikan tentang cinta di dalam kitab-Nya, Al Qur’an.

Cinta atas kesenangan dunia

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia , yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunkecintaan kepada apa-apa yang diinginiia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). [Ali Imran, 3:14]
… mereka (orang-orang kafir) mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat,… [An Nahl, 16:107]

Mengorbankan apa yang dicintai

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. [Ali Imran, 3:92]

Cinta orang yang beriman

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. [Al Baqarah, 2:165]

… tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, [Al Hujurat, 49:7]
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad saw.), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran, 3:31]

Pesan Ibu


Sahabat, ini adalah petikan suara hati seorang umi. Umi adalah nama lain dari ibu.  Taukah sahabat? mungkin suara hati ini tidak cuman suara hati perseorangan, namun mungkin ini juga merupakan suara hati ibu kita. Ibu dari ibu-ibu yang ada di permukaan bumi ini. Selamat menyimak..

Anakku yang ku kasihi…
Tanpa disadari oleh kita masa berlalu terlalu cepat dan kau yang ketika dulu masih kecil, manja dalam pelukan umi, kini telah menjadi gadis remaja dan telah mula belajar arti kehidupan. Zaman yang kau lalui dan alami kini adalah zaman yang penuh pancaroba, penuh dugaan dan cobaan. Cobaan yang sering mengganggu iman dan hatimu, perasaan dan nafsumu, kewibawaan dan tugas-tugasmu. Ketika inilah kau, kau ingin merasakan semua keadaan, semua kenikmatan hidup. Kau ingin menjadi manusia yang dipuja dan disanjung banyak orang.Kau ingin disayangi dan menyayangi.

Anakku sayang,
Jika tiada iman, niscaya lunturlah segala kekuatan, hancurlah segala kebaikan. Oleh itu, umi berpesan agar engkau berhati-hati dalam berfikir dan bertindak, batasilah kehendakmu dengan rasa takut pada Allah karena tidak ada orang yang tidak dicatat amal dosanya, tidak ada orang yang dikecualikan, termasuk kau. Pernah seorang soleh berkata,”seorang remaja jika dapat melalui cobaan hidupnya dengan baik, tenang dan penuh kebaikan, mampu menolak kehendak-kehendak nafsu, maka percayalah dia manusia yang paling sukses selama hidupnya. Manakala seorang pemuda yang gagal menggunakan masa remajanya untuk mencari kebaikan, rugilah ia dan celakalah hidupnya esok dan yang akan datang”.

Wahai anakku sayang..
Seringkali umi menangis, melihat perubahan pada dirimu. Dulu, kau tidak begini. Engkau seorang yang taat pada perintah ibu, yang malu bila auratmu terbuka, walaupun tertiup angin. Kau amat teliti dan hati-hati dalam menjaga sholat-sholatmu dan kau suka bila umi ceritakan tentang ketokohan wanita-wanita dahulu. Anakku sayang.. ibu tanam satu harapan padamu, kiranya bila kau besar nanti, kau akan menjadi orang solehah.

Wahai Anakku…
Wanita itu dijadikan Allah dengan dipenuhi keindahan, unik dan menakjubkan. Pandai-pandailah kau hargai nikmat yang telah diberikan itu. Jikapun kau cantik, jangan biarkan kau dikuasai rasa takjub, bangga atas keindahan wajahmu. Masih banyak orang yang mempunyai kelebihan diatas mu. Jangan kau permainkan perasaan lelaki atas kejelitaan wajahmu. Jagalah, syukurilah dan takutlah kepada Allah atas balasan azab yang dijanjikan untuk mereka yang berdosa. Jagalah auratmu sentiasa terutama apabila berurusan dengan lelaki. Tanamkan rasa malu di hatimu. Tanamkan sifat sombong dan penakut pada lelaki yang bukan muhrimmu. Biarlah kau dipandang mata tidak secantik bunga lily yang bangun bagai pelangi di cakrawala asalkan kau dapat pertahankan sebutan sebagai wanita solehah di sisi Allah. Dan tentunya kau dipandang paling cantik di sampingNya.

Anakku sayang…
Saat kau berpakaian, maka sebenarnya untuk menutup kulitmu, untuk melindungi bentuk badanmu daripada pandangan lelaki jalanan. Oleh itu, pakaianmu hendaklah longgar, tidak tipis dan satu lagi anakku, pakaian mu itu tidak menyerupai pakaian wanita-wanita yang dihatinya tidak ada rasa takut akan adzab Allah. Perhatikan hadith ini…”Sesungguhnya antara penduduk neraka ialah wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang(pakaiannya tidak berfungsi sebagai alat untuk menutup aurat), perempuan-perempuan yang condong kepada maksiat dan berusaha menarik orang lain melakukan maksiat. Mereka ini tidak mungkin akan masuk surga selama-lamanya dan tak akan dapat mencium baunya selama-lamanya. Jangan kau merasa dirimu terlalu gagah hingga kau sanggup melanggar hukum-hukum Allah dengan sengaja. Apatah lagi jika melanggar peraturannya dengan rasa bangga dan sombong, ingkarmu terhadap hukum-hukum itu, samalah maknanya kau melawan Tuhanmu, sedangkan kau cuma seorang hamba dan Allah itu Tuhanmu, Maha Memiliki segala isi langit dan bumi.

Wahai Anakku Sayang…
Sabarlah dalam melaksana perintah-perintah Allah biarpun kau merasakan  beratnya. Setiap petunjuk Allah itu tak ada yang sia-sia. Sesungguhnya Allah tak pernah memberati hambaNya apalagi menzaliminya. Sabar yang kau lakukan niscaya dilihat Allah, dan Dia pastinya akan mengurniakan buatmu ganjaran pahala yang besar. Tanamkan rasa kasih pada Allah wahai anakku. Bila kau menyayangi seseorang, tentunya segala perintahnya akan kau turuti tanpa bantahan. Begitulah dengan perintah Allah, turutilah wahai anakku, ikutilah tanpa protes. Moga kau dikurniakan kekuatan untuk mengikut langka-langkah yang diredhai Allah. Itulah doa dan harapan umi wa abi...

Dari seorang ibu yang sangat mencintai anaknya

Bidadari Dunia (aku telah menyaksikannya)



Pagi itu sepulang berolah raga main basket, aku mengayuh sepeda milik temanku yang sedang aku pinjam, menyusuri gang-gang jalan di perumahan, entah apa nama perumahannya? aku lupa!.
Lalu, entah mimpi apa semalam, tepat di hadapanku dengan jarak sekitar 8-9 meter ada seorang gadis juga dengan sepedahnya hendak melalui jalan gang yang sama, hanya saja kita berlawanan arah. Dan tanpa aku sadari, ternyata aku secara spontan telah memperhatikannya.
Aku lihat dirinya begitu anggun nan indah rapih pula dengan pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuhnya, kerudungnya yang panjang sampai lengan, juga kakinya tertutup sebuah kaos khusus.
"Subhanallah!", berulang kali ku ucap kalimat itu dalam hati, sampai ahirnya aku ingin mencoba melirik wajah dibalik benang-benang yang membungkus tubuhnya itu.
Namun, subhanallah! tiba-tiba saja dia langsung menghentikan sepedanya, lalu meminggirkannya sampai hampir jalan terbuka lebar untukku. Dan tanpa diduga, dia juga langsung merundukkan wajahnya, tak ingin ada mata yang mencuri keindahannya.

"Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah.. celaka mata ini, sungguh celaka mata ini, apa gerangan yang hendak kau lihat? dia bukan mahrommu". gemerutuku dalam hati menyesali tindakan bodohku. Sampai ahirnya, aku pun ikut menundukkan pandanganku, sambil berkata didalam hati, "Wanita ini begitu luar biasa, jarang sekali di zaman sekarang ini ada wanita yang sepertinya. Dimana kebanyakan wanita pada zaman sekarang, lebih senang menebar pesona dan memamerkan wajah-wajah mereka. Berharap dengan wajah yang mereka miliki, mereka bisa mendapatkan penghormatan atau kemuliaan. Padahal sesungguhnya kehinaanlah yang akan mereka dapatkan, tapi mereka tidak pernah menyadari akan hal itu".

Lalu aku pun berlalu melewati gadis solihah tersebut, sambil mendoakan kebaikan untuk dirinya.
Subhanallah! bidadari dunia, seperti itu-lah seharusnya. Ia bagaikan puteri malu, disentuh sedikit dengan pandang mata, ia langsung mengatup tak ingin ada mata nakal yang menyentuh keindahan wajahnya.

Aku berdo'a semoga Allah menjadikan para pembaca (akhwat) sebagai wanita-wanita sholihah yang tidak terpengaruh oleh lingkungan yang buruk juga zaman yang rusak. Tetapi tetap menjadi wanita-wanita sholihah yang tegar dan senang dalam menjalankan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena wanita-wanita sholihah, mereka selalu mengutamakan kecintaan Allah daripada yang lainnya.

"Barangsiapa yang mencari kecintaan disisi Allah, meski pun manusia seluruhnya membenci dia. maka kelak Allah akan menjadikan seluruh penghuni langit dan bumi mencintai dirinya dan keberadaannya akan diterima dimana saja. dan sebaliknya, barangsiapa yang mencari kecintaan disisi manusia, dan tidak peduli bahwa Allah akan membenci dirinya.. maka kelak Allah akan menjadikan seluruh penghuni langit dan bumi membenci dirinya dan keberadaanya tidak akan diterima dimana pun, sedang ia akan menjadi orang yang terusir. kecuali jikalau ia mau kembali menuju Kecintaan Allah Yang Hakiki".


Hikmah Dibalik Tindakan Kriminal-ku



Te….ttttt….te..tttttt…tettttttt….!!!!! bel tanda makan siang sudah berbunyi,, (berhubung perut sudah luaper tenan..) aku pun langsung bergegas menuju ruang makan yang telah disediakan oleh pengurus asrama. Ruang makan sederhana yang berjumlah 5 ruangan, setiap ruangan mencakup sekitar 20 0rang/lebih dengan 2 meja makan persegi panjang serta 4 buah bangku sesuai ukuran mejanya.

Menu makan kali ini pun “Alhamdulillah” agak super, dengan nasi satu kepel HULK ditemani dengan 1 tempe (lumayan jumbo) + 2 tahu (lumayan, diatas rata-rata)… “wah,, Alhamdulillah bisa tersenyum senang neh perut gue…”. Aku bergumam dalam hati, sambil senyum-senyum tipis biar tidak terlihat aneh didepan teman-teman. Karena memang sebagian diantara mereka ada yang senang usil memvonis orang yang suka senyum-senyum sendiri sebagai GARING (alias garis miring). Padahal malah EMANG IYA. ^_^

Dan akhirnya, sajian siap untuk disantap. Aku pun mulai ber-basmalah “bismillah..” (agar setan tidak ikut makan) lalu aku comot satu luqmah satu luqmah nasi dengan tangan kanan-ku (biar gak kaya setan, makannya pake tangan kiri), kemudian aku masukkan kedalam mulut, aku kunyah perlahan sambil meresapi setiap rasa yang menyentuh mesra lidah-ku, setelah terasa lembut baru aku telan dengan sedikit memejamkan mata “glegek,,, pluk..!!!”. LUAR BIASA. Perut-ku langsung merespon seakan berkata “lagi, lagi, lagi”. Sehingga aku betambah semangat menyantap sajian makan siang kali ini sampai habis tak tersisa kecuali piringnya saja.

Alhamdulillah,, setelah selesai, aku pergi ke kamar mandi untuk mencuci piring bekas makan-ku juga mencuci tangan-ku. Sek,,sek,,sek,, selesai dan kinclong bersih deh!!!. Kemudian aku kembali menuju ruang makan-ku “mau naro piring”, namun ketika hendak menuju ruang makan ternyata dihadapanku ada senior yang agak lumayan orangnya (serem-serem imut ‘orang lombok’), dia membawa handuk yang di cantelkan di punggungnya (persis kayak tukang beca). Lalu aku iseng dari belakang mengeringkan tanganku dengan handuknya (dia tidak tahu). Dan karena saking enaknya… aku jadi tidak sadar, bahwa ternyata dia sedang memperhatikan tindakan kriminalku itu. Aku pun jadi diam seribu gerak (tangan masih nempel di handuk), menelan ludah sejadi-jadinya, pun merona malu raut muka-ku “habis sudah..”. 

Akan tetapi, diluar nalar fikiran-ku ternyata dia malah tersenyum sambil berkata “Alhamdulillah,, ternyata ada yang suka sama handuk-ku. Syukron, tafaddol!!!”. Allahu Akbar,,,!!! Sikap positif yang luar biasa. Lalu dengan enaknya (tanpa merasa berdosa) aku menjawab “iya, sama-sama” sambil mengusapkan lagi tangan-ku di handuknya (tangan-ku belum kering cuy).

Dan sehari setelah kejadian tersebut, aku pun meminta maaf kepadanya, karena hawatir yang kemarin itu hanya sekedar sandiwaranya saja; “mas, yang kemaren maaf yah. Aku iseng aja seh”. “oh, enda apa ko’.. santai aja.. aku seneng ko’ jikalau ada orang lain yang suka sama handuk-ku” jawabnya enteng, dengan raut muka yang hampir dipenuhi dengan senyum, karena aku melihat tidak hanya bibirnya saja yang tersenyum, akan tetapi matanya pun tersenyum, begitu pula hidungnya. Subhanallah, ini menandakan bahwa ucapannya itu adalah tulus dan jujur jauh dari lubuk hatinya. Aku pun jadi berfikir, juga merenung dan ahirnya “Alhamdulillah” aku bisa memetik sebuah hikmah yang begitu luar biasa. Yaitu ;

“Hendaknya kita menyikapi setiap kesalahan atau setiap tindakan buruk orang lain terhadap kita dengan sikap yang positif tanpa harus mencela orang tersebut. Akan tetapi kita ucapkan TERIMA KASIH. Karena kita akan mengetahui seberapa bijak sebenarnya diri kita ini setelah ada orang yang berbuat salah atau berbuat buruk terhadap kita,,, bagaimana kita bersikap?!”

Menyambut Ramadhan ;Berbenah diri


Puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang senantiasa memberikan karunia, rahmat serta ni’mat-Nya kepada kita semua berdasarkan ukuran dan kebutuhan hidup kita agar kita tidak menjadi hamba yang melampaui batas. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat As syuuro : 27 ;
“Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat”.

Sholawat serta salam semoga tetap tersampaikan kepada Nabi kita Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, para sohabat, serta para pengikut beliau hingga ahir zaman.

Sesungguhnya akan datang menyapa kita suatu bulan yang mana Allah subhanahu wa ta’ala melipat gandakan pahala seorang hamba yang beramal sholih. Di bulan itu, Allah menaburkan benih-benih karunia yang begitu banyak, dan di bulan itu Allah subhanahu wa ta’ala membuka pintu-pintu kebaikan bagi mereka yang mencintai kebaikan. Bulan yang penuh dengan keberkahan dan kebaikan-kebaikan. Bulan yang dipenuhi dengan rahmat dan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Bulan yang selalu dirindukan oleh para hamba Allah yang sholih. Dia-lah bulan romadhon.

Dari Abi Huroiroh radiyallahu ‘anhu berkata; bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Barangsiapa yang berpuasa romadhon dengan penuh keimanan dan pengharapan akan pahala yang ada padanya, maka diampunilah dosanya yang telah lalu”
(HR Imam Ahmad)

Hendaknya sebelum kita menemui bulan yang mulia ini, kita berbenah diri terlebih dahulu, kita muhasabah diri kita terlebih dahulu. Bagaimanakah kondisi keimanan kita sekarang? Bagaimanakah hubungan kita dengan Allah subhanahu wa ta’ala sekarang?… apakah benar akan ada keimanan yang penuh dalam diri kita ketika bulan ramadhan mulai menyapa? Apakah benar kita akan menemui bulan ramadhan dengan penuh pengharapan akan pahala yang ada padanya?... maka dari itu, sangatlah penting bagi kita untuk memperbaiki atau memperbaharui keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan berusaha untuk selalu meningkatkan keta’atan dan ketakwaan kepada-Nya. Karena hanya dengan itulah keimanan kita bisa bertambah dan menjadi lebih berkualitas. Sehingga dengan begitu, kita benar-benar  bisa menyambut dan menemui bulan suci romadhon dlam keadaan mu’min yang semu’min-mu’minnya.

Adapun langkah-langkah yang hendaknya kita lakukan dalam rangka berbenah diri atau dalam rangka memperbaiki keimanan yang kini sudah tampak begitu usang, adalah ;

Ø  Bertaubat dan memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dan kita tidak perlu ragu untuk melakukan hal ini dan tidak pula perlu berputus asa lantaran dosa kita yang begitu banyak. Karena sesungguhnya Allah berfirman dalam surat Az Zumar : 53 ;

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Dan dalam hadits qudsi Allah berfirman :
“Wahai anak adam, sesungguhnya selama engkau masih berdoa kepada-Ku (memohon ampun) dan berharap kepada-Ku, maka aku mengampuni (seberapa pun dosa) yang ada pada-Mu. Dan aku tidak peduli”

Ø  Menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat, perbuatan sia-sia, dan juga menjauhi segala unsur yang bisa menjadikan kita lalai dari mengingat Allah dan beribadah kepada-Nya. Karena perbuatan yang semacam ini bisa memberikan efek penyakit yang begitu ganas yang bisa merusak kesehatan iman kita. sebagaimana yang dikatakan oleh seorang ‘alim minal ‘ulama bahwa; perbuatan maksiat bisa menyebabkan seorang hamba kesulitan dalam melakukan amal-amal solih. dan ungkapan ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al Muthoffifin : 14 ;

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan (perbutan-perbuatan maksiat) itu menutupi hati mereka”.

Dan jikalau hati sudah tertutup oleh bintik-bintik hitam kemaksiatan, maka dihawatirkan akan sulitnya cahaya keimanan masuk ke dalam hatinya. Wal’iyadzu billah.

Ø  Meningkatkan ibadah-ibadah sunah, karena dengan banyaknya ibadah sunah yang kita lakukan. Maka kita bisa meraih kecintaan Allah subhanahu wa ta’ala. Adapun ibadah-ibadah wajib maka itu lebih utama lagi. Dalam hadits qudsi Allah berfirman :

“Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan seseuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan tidaklah pula ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunah sehingga Aku mencintainya”.

Dengan adanya cinta maka kita akan lebih termotivasi untuk tampil menjadi seorang hamba mulia, seorang hamba yang mempunyai keimanan utuh yang selalu mengharapkan pahala dari setiap amaliyahnya. Sebagaimana ‘umar ibn al khottob berkata dalam do’anya;

“ya Allah, jadikanlah amal perbuatanku seluruhnya sebagai amal sholih. Dan jadikanlah sebagai keikhlasan hanya untuk meraih wajah-Mu. Dan janganlah Engkau jadikan adanya sesuatu untuk orang lain selain-Mu”.