Mengapa kita bisa begitu mudah mencintai seseorang, bahkan hanya
dikarenakan senyumnya saja?, sedangkan untuk mencintai Allah, kita begitu
kesulitan, padahal Dia telah memberikan sejuta senyumNya untuk kita.
Mengapa kita bisa begitu mudah mengorbankan segalanya untuk orang
yang dicintai, bahkan harus mati sekali pun?, sedangkan berkorban sedikit saja
untuk meraih kecintaan Allah, kita begitu malas. Seberapa seringkah kita
berkorban melangkahkan kaki kita menuju masjid untuk menyambut seruanNya
melalui perantara seorang muadzin?!
Mengapa kita bisa begitu mudah mengumbar perasaan dihalayak ramai,
bahkan kita begitu bangga melakukannya?, sedangkan untuk mengungkap secuil kata
cinta kepada Allah, kita merasa malu. Bahkan untuk menyebut namaNya saja di
halayak ramai, kita merasa malu dan enggan.
Mengapa kita bisa begitu mudah meminta maaf kepada orang yang
dicinta, bahkan kita melakukannya dengan memohon-mohon, padahal sebenarnya kita
tidak bersalah?, sedangkan kepada Allah, yang jelas-jelas kita banyak salah dan
dosa, kita malah belum pernah memohon maaf atau memohon ampun kepadaNya.
Mengapa kita bisa begitu mudah mengulang-ulang membaca sms atau
surat dari orang yang dicinta, bahkan sampai tidak bergeming ketika dipanggil
oleh orang lain, saking khusyunya kita?, sedangkan untuk membaca Al Qur’an yang
mana jelas-jelas itu adalah kalam Allah yang tersurat dan tersirat, kita malah
mengabaikannya. Menyentuhnya saja entah, apalagi membacanya berulang-ulang.
Mengapa kita bisa begitu mudah hawatir dan gelisah ketika hendak
diputus atau ditinggal oleh orang yang dicinta, bahkan tidak jarang membuat
kita depresi?, sedangkan kita tidak pernah perduli dan tidak pernah mau tahu
apakah Allah memutuskan kita atau meninggalkan kita.
Sungguh banyak kekeliruan yang terjadi diantara kita, para remaja.
Itu semua lantaran kita yang kurang mengenal Tuhan kita sendiri,
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Padahal perhatikanlah bagaimana Allah mensifati kita
sebagai orang yang beriman,
“..Dan orang-orang beriman, kecintaan mereka sangat besar kepada
Allah..” (Al Baqoroh : 165)
Allah mengatakan bahwa orang yang beriman itu cintanya teramat
sangat kepada Allah. Dan tidakkah juga kita ingin termasuk kedalam kaum yang
disifati oleh Allah,
“..Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang mana Allah
mencintai mereka dan mereka mencintai Allah..” (Al Maidah : 53)
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah!, sungguh jikalau seseorang
telah merasakan kecintaan kepada Allah, maka dunia beserta isinya tiada lagi
berguna. Sebab baginya menghabiskan waktu semenit dengan Allah itu lebih baik
dan lebih nikmat, ketimbang ribuan tahun menikmati kecantikan dunia beserta
isinya. Apalagi hanya seorang wanita.
Jika
hanya mencintai wanitanya saja, maka itu hal biasa. Tapi jika sampai mendalam
mencintai Yang Menciptakannya, maka itulah hal yang luar biasa. Coba saja deh!