Kaum muslimin yang dirahmati
Allah Subhanahu Wa Ta’ala…
Sesungguhnya
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman didalam surat Ali ‘Imron : 97
“Dan diantara kewajiban
manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke baitullah. Yaitu bagi
orang-orang yang mampuh mengadakan perjalanan kesana. maka barang siapa yang
mengingkari kewajiban berhaji maka ketahuilah bahwa Allah maha kaya tidak
memerlukan sesuatu apa pun dari alam semesta ini”.
Dalam ayat
ini Allah mengabarkan kepada kita bahwa ibadah haji adalah wajib bagi seluruh
manusia terutama kita sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah dan
kepada syari’atNya. Dan disisi lain, ibadah haji merupakan bagian dari rukun
islam yang apabila kita mampuh mengerjakan/melaksanakannya maka akan tegak dan
semakin kuatlah pondasi-pondasi keislaman kita.
Dari Ibnu
‘Umar Radiyallahu ‘Anhu berkata: bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
bersabda:
“islam dibangun diatas lima
rukun; bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah
dan bahwa Muhammad adalah utusanNya, melaksanakan sholat, menunaikan zakat,
mengerjakan ibadah puasa, dan melaksanakan ibadah haji ke baitullah”
(Bukhori-Muslim).
Kaum muslimin yang berbahagia…
Dalam
pelaksanaan ibadah haji ada syarat penting yang harus dimiliki oleh seorang
yang hendak melaksanakannya. Yaitu ISTITHO’AH/KEMAMPUAN yang artinya; ia
memiliki cukup perbekalan guna melaksanakan ibadah haji tersebut; mulai dari
harta, kesehatan jasmani, dan jaminan keamanan ketika berkendara, serta
keluarga dalam keadaan baik dan sejahtera ketika hendak ditinggalkan. Maka dari
pengertian ini, kita bisa mengukur apakah kita sudah memiliki
ISTITHO’AH/KEMAMPUAN untuk melaksanakan ibadah yang mulia ini?!.
Kaum muslimin yang dirahmati
Allah Subhanahu Wa Ta’ala…
Namun pada
dasarnya, kita semua sebagai hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah dipanggil
oleh Allah untuk melaksanakan ibadah haji yang mulia ini. Sebagaimana Allah
berfirman didalam surat Al Hajj:27
“Dan serulah manusia untuk
mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau
dengan mengendarai unta yang kurus. Mereka datang dari segenap penjuru negeri
yang jauh”.
Mengenai
ayat ini, Imam Thobari menyebutkan dalam tafsirnya bahwa sebenarnya semua
manusia yang berada di muka bumi sudah pernah dipanggil oleh Allah untuk
melaksanakan ibadah haji melalui lisan Nabi Ibrohim ‘Alaihis Salam. Dan Ibnu
Katsir Rohimuhullah juga menjelaskan dalam tafsirnya bahwa Nabi Ibrohim menyeru
seluruh manusia dari atas gunung yang tinggi seraya berkata : “wahai manusia, sesungguhnya telah dibangun suatu rumah
sebagai tempat peribadatan bagi kalian. Dan kalian diperintahkan agar
mengunjunginya. Maka kunjungilah, maka berhajilah menuju rumah Allah”.
Maka ketika itu, semua gunung-gunung merendah dan menunduk sehingga suara Nabi
Ibrohim dapat sampai keseluruh permukaan bumi. Kemudian bebatuan, pepohonan,
tanah, dan orang-orang yang mendengar. Bahkan bayi yang masih berada dalam
kandungan atau yang masih berada di tulang belakang bapaknya… mereka semua menjawab:
“LABBAIKALLAHUMMA LABBAIK… LABBAIKALLAHUMMA
LABBAIK…”.
Kaum muslimin yang berbahagia…
Maka dari
itu, hendaknya kita berusaha dan berupaya untuk bisa melaksanakan ibadah haji
ke-baitullah. Karena dengan begitu, maka bisa sempurnalah keislaman kita. Apalagi
jikalau kita sudah benar-benar memiliki ISTITHO’AH/KEMAMPUAN untuk
melaksanakannya. Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“bersegeralah kalian dalam
melaksanakan ibadah haji, karena sesungguhnya kalian tidak tahu apa yang akan
menimpa kalian”. (HR. Ahmad)
Dan
sahabat ‘Ali Radiyallahu ‘Anhu pun berkata:
“barangsiapa yang memiliki
kesanggupan untuk melaksanakan ibadah haji, lalu ia tidak menunaikannya. Maka
terserah baginya memilih mati dalam keadaan beragama yahudi atau dalam keadaan
beragama nasroni”.
Kaum muslimin yang dirahmati
Allah Subhanahu Wa Ta’ala…
Kami
mengingatkan kembali bahwa sebenarnya kita semua sudah dipanggil oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’ala untuk melaksanakan ibadah haji. Maka hendaknya ini bisa
menjadi motifasi bagi kita agar kita segera mengumpulkan perbekalan guna
mengadakan perjalanan ke rumah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena Allah
berfirman:
“Allah tidak membebani
seseorang pun melainkan berdasar kemampuannya”.
Jadi,
tidaklah Allah mewajibkan kepada kita suatu ibadah; seperti ibadah haji
melainkan kita pasti mampuh untuk melaksanakannya. Tinggal kitanya mau berupaya
atau tidak.
Kaum muslimin yang dirahmati
Allah Subhanahu Wa Ta’ala…
Cobalah
kita lihat, diluar sana banyak saudara-saudara kita yang profesinya sebagai
tukang bubur, tukang ojek, kuli bangunan, pedagang asongan, penjual Koran,
petani, nelayan dan lain sebagainya. Diantara mereka ada yang mampuh
melaksanakan ibadah haji di tanah suci mekah. Maka mulailah dari sekarang kita
berniat lalu berusaha dan berupaya untuk mengumpulkan perbekalan sehingga
dengan izin Allah kelak kita bisa memenuhi panggilanNya dan melaksanakan ibadah
di tanah suci.
2 komentar:
Iyah Gan,, yuk kita ksono bareng bareng..! naek perahu ajah dari pontang... ok ga tuh Gan??
Hayu lah Gan.. kita berhaji..
klu ksana duluan bilang bilang yah Gan..!! ngajak ngajak skalian...!!!
Posting Komentar