Kamis, 02 Desember 2010

Jadilah "Sahabat"



          Begitu banyak ungkapan atau kata-kata yang menerangkan tentang persahabatan, dari arti yang sempit dan mendasar sampai ke-arti yang luas dan lugas. Dan tentunya setiap orang mempunyai pendapat masing-masing tentang arti atau ma’na yang terkandung dalam persahabatan.

            Kehidupan kita di dunia ini tidaklah seorang diri, karena Allah telah menciptakan berbagai makhluq yang berbeda; baik dari segi fisik atau kepribadiannya. Oleh karena itu, kita sebagai makhluq yang diciptakan dengan bentuk yang sempurna dan sebagai tokoh utama sekaligus Khalifah Fil Ard, berbeda dengan makhluq lainnya yang hanya diciptakan untuk melengkapi kehidupan kita di dunia ini, sudah seharusnya kita memahami dan mengerti apa itu arti perbedaan dan arti kebersamaan dalam kehidupan di dunia ini.

            Sebagai makhluq yang sempurna tentunya kita harus merasa bangga, karena dengan kesempurnaan itu kita bisa belajar untuk berbagi dan menghargai terhadap makhluq lainnya. Sama hal-nya dengan persahabatan; baik persahabatan dengan sesama makhluq atau pun dengan makhluq yang berbeda. Kita tentu pernah mendengar atau membaca kisah-kisah yang tema-nya itu tentang persahabatan. Seperti kisah ‘Abdurrahman bin Sakhr yang bersahabat dengan kucing. Sehingga beliau dijuluki Abu Hurairah (Bapaknya kucing). Dan kisah seorang pelacur yang perduli dan mau berbagi dengan se-ekor anjing yang sedang kehausan. Sehingga pelacur itu mendapatkan pahala syurga, karena ke-ikhlasan dan kepeduliannya memberikan air minum terhadap anjing tersebut.

            Dari contoh diatas, tentu kita menyadari; bahwa persahabatan itu akan terasa indah dan mampuh menghantarkan kita pada kebaikan, apabila kita saling menghargai perbedaan, memahami kelebihan dan kekurangan, serta sadar diri; bahwa kita adalah makhlkuq yang sama-sama diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala Sang Khaliq. Apalagi kita yang sesama manusia; sama-sama punya akal fikiran dan sama-sama mempunyai hati nurani. Tentu kita lebih tahu dan lebih menyadari akan hal itu. Nah,, kini tinggal pertanyaannya saja. “Sudahkah kita menjadi sahabat  yang baik untuk orang lain atau sudahkah kita memilikinya???”.
            “Sahabat yang baik adalah sahabat yang bisa membawa kita pada keredhoan_Nya dan bisa membawa kita menuju syurga_Nya.” Mungkin setelah membaca ungkapan ini di fikiran kita timbul beberapa pertanyaan, “Apakah ada sahabat yang seperti itu??? Atau, Dimanakah sahabat yang seperti itu???”. Seharusnya kita berfikir lagi, kalau memang kita tidak bisa menemukan atau memiliki sahabat yang seperti itu. Tentu kita-lah yang harus menjadi seorang sahabat yang baik untuk orang lain. Ralph Waldo Emerson pernah mengungkapkan bahwa; “Satu-satunya cara menghargai kebaikan adalah dengan kebaikan; satu-satunya jalan untuk memiliki seorang sahabat adalah dengan menjadi seorang sahabat.” Nah,,, begitulah yang harus kita lakukan. And say ; “I can be friend for you my brother”.
            Ingat, persahabatan itu bukan-lah hanya sekedar simbol kebersamaan. Tetapi persahabatan juga harus bisa kita jadikan sebagai Aplicationself. Agar kita bisa bersahabat baik dengan siapapun dan dengan apapun. Karena terkadang, kita masih belum bisa menjadi sahabat untuk diri kita sendiri. Sehingga kita merasa sepi dikala kita sendiri, padahal kita tidaklah sendirian; “ada sahabat dalam diri kita,, rasakanlah”.
            Pokoknya,, jadilah sahabat untuk semua yang ada di alam semesta ini. Jangan pernah kita menuntut seseorang atau siapapun atau apapun untuk menjadi sahabat kita. Tetapi kita-lah yang harus serta merta menjadi sahabat untuk mereka. Good luck.

1 komentar:

Aieman mengatakan...

Oke bangetzzzzz......!!!!!!!!