Kau datang
selayaknya tamu
Membawa sejuta
bingkisan untuk kau hadiyahkan
Siapalah yang
tidak bahagia menyambut kedatanganmu?
Bahkan aku, ya
aku… aku bahagia
Lebih bahagia
ketimbang burung yang mendapati mentari pagi
Ramadhan,
Maaflah jikalau sekiranya
aku tidak pandai menjamu
Sebab aku yang
serba kekurangan, pula aku yang sok’ kesibukkan
Sehingga terkadang
lupa bahwa ada engkau yang sedang bertamu
Ramadhan,
Tidak apalah,
Aku rela menahan
makan dan minum, pun menahan segala nafsu syahwatku
Demi meraih apa
yang engkau bawakan dari Pengutusmu
Tidak apalah,
Aku rela berdiri
lama sejam-dua jam, bertarung melawan kantuk dan beratnya perut yang
kekenyayangan
Demi mendapat
apa yang engkau bawakan dari Pengutusmu
Oh ramadhan,
Mengapakah engkau
membatasi waktu kunjunganmu
Padahal aku sangat
bahagia lagi bergembira dengan kedatanganmu
Oh, janganlah
engkau cepat-cepat beranjak dari kediamanku
Aku belum
berbuat banyak, belum berbuat apa-apa
Sungguh sedikit,
sangat sedikit…
Betapa malunya
aku,
Jika engkau
berlalu tanpa membawa berita baik tentangku
Yang kelak akan kau
kabarkan di hadapan Pengutusmu Allahu Robbi
Oh ramadhan,
Memelukmu dengan
sempurna, itu yang aku ingin...
Astaghfirullaahal 'Azhiim wa Atuubu Ilaih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar