Selasa, 16 Juli 2013

Sepercik Ramadhan

Oleh Ustdzah Halimah Alaydrus

"Dengan hati yang tunduk, air mata yang mengalir dan nafsu yang terkendali. Dengan itulah seharusnya kau jelang ramadhanmu" (Habib Ali Jufri)

Tak sabar menunggumu... Selayak kemarau menanti penghujan. Semisal petani menunggu panenan.
Ramadhan... Ku tunggu gerimis cahayamu menerpaku.

Dipertemukan dengan Ramadhan adalah bersimpuh di pintuNya. Mengetuk-ngetuk rahmat sebulan penuh. Jika bersungguh-sungguh, engkau akan dibukakanNya pintu.

Telah lewat purnama Sya'ban. Kini, menunggu sabit Ramadhan tak sabaran.

Ketika bulan mulia ini datang kembali...
Selagi ada bulan dan matahari, Ramadhan akan selalu datang lagi, namaun ia tidak peduli adakah engkau di atas bumi atau ke kubur telah kembali. Maka Ramadhan kali ini bisa jadi adalah Ramadhanmu yang terakhir... Jangan sia-siakan...

Noda dan aib diri yang mengotori ruang hati kami selama ini. Basuhkan dengan tetes-tetes rahmat yang Kau guyurkan di bulan mulia ini.

Alangkah indahnya mereka itu, yang baru puasa sehari saja telah ditetap bebas neraka, dipandang dengan cinta, dipakaikan pakaian takwa.

Aku mencariMu dalam lapar-hausku, aku mencariMu dalam sembah sujudku, aku mencariMu dalam hijaiyah ayatMu, Engkau masih begitu jauh. Rabbi... dalam Ramadhan ini, ajarkan kami mendapatiMu.

Ya Allah... maafkan... sujud, ruku, sholat kami masih hanya gerakan, belum kekhusyuan dan ketundukan.

Puasa kami hanya penahan haus-lapar, belum menahan nafsu dan keinginan.
Namun jika Engkau hanya berkenan menerima yang baik dari ibadah hamba, kepada siapa sholat dan puasa kami persembahkan?

Hikmah Selepas Bulan Ramadhan...
Telah tercatat 10 Ramadhanmu. Akankah kala diajukan padamu nanti ia layak menggurat senyum bangga. Ataukah penyesalannya mengalirkan air mata?

"Kalaian pulang dari perang kecil menuju perang besar", sabda Nabi selepas perang badar, "yaitu perang melawan hawa nafsu".

17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah tahun terjadinya Perang Badar. Ya Allah karuniakanlah kami semangat mereka dalam berjuang meraih ridhoMu.

Teruntuk 313 Sahabat Nabi Sallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang bertempur dalam medan pertempuran badar, kami umat Nabi zaman ini mengucapkan terimakasih atas tiap tetes keringat, darah bahkan nyawa yang telah kalian korbankan, atas tiap keberanian, ketulusan dan cinta kepada Nabi yang telah kalian buktikan, semoga kami bisa menapaki langkah dan rasa yang sama dengan kalian di dunia ini, hingga di Telaga Kautsar kita akan dipertemukan.

Saat Ramadhan Akan Berakhir...
Saat di pintuNya mengemis,segera akan habis saat setan terikat, segera akan bebas. Air mata apa yang sebanding dengan kehilangan semacam ini?

Saat hujan ampunan akan segera terhenti. Saat doa diijabah sgera akan menyudah. Air mata apa yang sebanding dengan kehilangan semacam ini?

Saat pahala berlipat segera akan berangkat. Saat anugerah diberi segera akan pergi. Air mata apa yang sebanding dengan kehilangan semacam ini?

Tunggulah aku Ramadhan... Jangan dulu bergegas..!!
Belum banyak ku catatakan padamu hal yang membanggakan di hadapan Allah.

Ramadhan... di gerbang perpisahan ini, aku berharap tahun depan dapat bertemu denganmu kembali.
 


Tidak ada komentar: