Dia dipandang sebelah mata,
mungkin.
Tapi aku ingin berteriak, "dia adalah sahabatku; memiliki hati, perasaan dan harapan yang tidak kalian tahu."
Tapi aku ingin berteriak, "dia adalah sahabatku; memiliki hati, perasaan dan harapan yang tidak kalian tahu."
Orang-orang duduk di bangku
kuliahan.
Dia duduk dipinggiran jalan.
Tapi siapa sangka moralnya lebih tinggi.
Pedulinya timbul dari hati.
Dia berempati terhadap penderitaan orang-orang disekitarnya.
Dia duduk dipinggiran jalan.
Tapi siapa sangka moralnya lebih tinggi.
Pedulinya timbul dari hati.
Dia berempati terhadap penderitaan orang-orang disekitarnya.
Dia boleh saja berdosa.
Tapi jangan dicela.
Dia mulia jika bertaubat.
Kalian hina karena mencela.
Tapi jangan dicela.
Dia mulia jika bertaubat.
Kalian hina karena mencela.
Semoga Allah mengganti tempat
duduknya.
Dari pinggiran jalan, ke dalam masjid.
Dari kesia-siaan, ke kebahagiaan.
Dia berhak meraih kemuliaan.
Dari pinggiran jalan, ke dalam masjid.
Dari kesia-siaan, ke kebahagiaan.
Dia berhak meraih kemuliaan.
#untuk sahabat-sahabat pinggiran jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar