Senin, 23 Juli 2012

Romadhon


Sesungguhnya telah datang menyapa kita suatu bulan yang mana Allah subhanahu wa ta’ala melipat gandakan pahala seorang hamba yang beramal sholih. Bulan yang mana Allah menaburkan benih-benih karunia yang begitu banyak. Bulan yang mana Allah subhanahu wa ta’ala membuka pintu-pintu kebaikan bagi mereka yang mencintai kebaikan. Bulan yang penuh dengan keberkahan, rahmat serta ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Bulan yang selalu dirindukan oleh para hamba Allah yang sholih. Dia-lah bulan romadhon. Bulan yang mana kita diwajibkan berpuasa pada siang harinya dan disunahkan bagi kita pada malam harinya qiyamu romadhon atau sholatut tarowih.
وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قال : "مَن صام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم مِن ذنبه " .
Dari Abi Huroiroh radiyallahu ‘anhu, dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Barangsiapa yang berpuasa di bulan romadhon dengan penuh keimanan dan pengharapan akan pahala yang ada padanya, maka diampunilah dosanya yang telah lalu”
Dalam konteks hadits ini disebutkan adanya dua syarat dalam melaksanakan ibadah puasa. Agar  kita bisa meraih maghfiroh Allah subhanahu wa ta’ala ; yaitu iman dan ihtisab.
-          yang pertama IMAN; barangsiapa yang berpuasa di bulan romadhon dengan penuh keimanan; yaitu iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan sebenar-benarnya iman dan juga iman kepada syari’atnya (perintah-Nya) yang merupakan kewajiban bagi kita; yaitu syari’at puasa di bulan suci romadhon selama satu bulan penuh. Kita meyakini bahwa syari’at ibadah puasa di bulan romadhon ini adalah perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan merupakan syari’at-Nya yang diwajibkan kepada kita.
-          Yang kedua IHTISAB; dalam artian ketika kita menjalankan ibadah puasa di bulan suci romadhon hanyalah mengharapkan redo dan pahala di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Niat kita murni berpuasa hanya untuk Allah ‘azza wa jalla, bukan untuk selain-Nya. Sebagaimana dalam hadits : “sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya”. Jikalau niat kita dalam berpuasa di bulan suci romadhon ini murni hanya untuk Allah (hanya untuk mengharapkan pahala dari-Nya), maka balasannya pun insya Allah akan murni; yaitu berupa syurga ar- rayan (syurganya orang-orang yang berpuasa).
عن سهل بن سعد رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قال : " إن في الجنة باباً يقال له الريان يدخل منه الصائمون يوم القيامة لا يدخل مِنه أحدٌ غيرهم يقال أين الصائمون فيقومون لا يدخل منه أحد غيرهم فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحدٌ " .
Dari sahl bin sa’d radiyallahu ‘anhu dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“sesungguhnya di syurga terdapat satu pintu yang disebut ar rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk darinya pada hari kiyamat dan tidak untuk selain mereka. (kemudian) dikatakan ; ‘dimanakah orang-orang yang berpuasa?’ maka mereka berdiri (kemudian memasukinya) dan tidak memasukinya selain mereka. Maka apabila mereka telah masuk, ditutuplah pintu itu. dan tidak ada lagi seorang pun yang bisa memasukinya”
Dan adapun jikalau kita berpuasa untuk selain-Nya/ hanya untuk kepentingan dunia saja, atau hanya sekedar menutup rasa malu, atau hanya sekedar ikut-ikutan masyarakat saja. Maka sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala
telah berfirman :
“Dan kami datangkan (kepada mereka) suatu amalan yang telah mereka kerjakan (ketika di dunia), lalu kami jadikan amalan itu seperti debu-debu yang bertebaran”(al furqon : 23)
Inilah gambaran suatu amalan ibadah yang ditujukan kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala seperti debu-debu yang bertebaran. Dan begitu pula keadaan suatu ibadah yang tidak di dasari dengan ilmu akan menjadi seperti debu-debu yang bertaburan. Oleh karena itu khotib mewasiatkan agar para jama’ah sekalian mempelajari ilmu-ilmu tentang ibadah puasa di bulan suci ini melalui konsultasi dengan ustadz-ustadz yang mumpuni dalam keilmuannya atau melalui fatwa-fatwa yang tertulis di buku-buku atau di berbagai majalah. Kenapa…??? Agar kita bisa meraih pahala yang sempurna dalam menjalankan ibadah puasa ini. Allahul musta’an.

Tidak ada komentar: