Sesungguhnya
telah datang menyapa kita suatu bulan yang mana Allah subhanahu wa ta’ala
melipat gandakan pahala seorang hamba yang beramal sholih. Bulan yang mana
Allah menaburkan benih-benih karunia yang begitu banyak. Bulan yang mana Allah
subhanahu wa ta’ala membuka pintu-pintu kebaikan bagi mereka yang mencintai
kebaikan. Bulan yang penuh dengan keberkahan, rahmat serta ampunan dari Allah
subhanahu wa ta’ala. Bulan yang selalu dirindukan oleh para hamba Allah yang
sholih. Dia-lah bulan romadhon. Bulan yang mana kita diwajibkan berpuasa pada
siang harinya dan disunahkan bagi kita pada malam harinya qiyamu romadhon atau
sholatut tarowih.
وعن
أبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قال : "مَن صام رمضان
إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم مِن ذنبه " .
Dari Abi Huroiroh radiyallahu ‘anhu, dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda; “Barangsiapa yang berpuasa di bulan romadhon dengan penuh
keimanan dan pengharapan akan pahala yang ada padanya, maka diampunilah dosanya
yang telah lalu”
Dalam konteks hadits ini disebutkan adanya dua syarat dalam
melaksanakan ibadah puasa. Agar kita
bisa meraih maghfiroh Allah subhanahu wa ta’ala ; yaitu iman dan ihtisab.
-
yang
pertama IMAN; barangsiapa yang berpuasa di bulan romadhon dengan penuh
keimanan; yaitu iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan sebenar-benarnya
iman dan juga iman kepada syari’atnya (perintah-Nya) yang merupakan kewajiban
bagi kita; yaitu syari’at puasa di bulan suci romadhon selama satu bulan penuh.
Kita meyakini bahwa syari’at ibadah puasa di bulan romadhon ini adalah perintah
Allah subhanahu wa ta’ala dan merupakan syari’at-Nya yang diwajibkan kepada
kita.
-
Yang
kedua IHTISAB; dalam artian ketika kita menjalankan ibadah puasa di bulan suci
romadhon hanyalah mengharapkan redo dan pahala di sisi Allah subhanahu wa
ta’ala. Niat kita murni berpuasa hanya untuk Allah ‘azza wa jalla, bukan untuk
selain-Nya. Sebagaimana dalam hadits : “sesungguhnya setiap amal perbuatan
itu tergantung pada niatnya”. Jikalau niat kita dalam berpuasa di bulan
suci romadhon ini murni hanya untuk Allah (hanya untuk mengharapkan pahala
dari-Nya), maka balasannya pun insya Allah akan murni; yaitu berupa syurga ar-
rayan (syurganya orang-orang yang berpuasa).
عن سهل
بن سعد رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قال : " إن في الجنة باباً
يقال له الريان يدخل منه الصائمون يوم القيامة لا يدخل مِنه أحدٌ غيرهم يقال أين الصائمون
فيقومون لا يدخل منه أحد غيرهم فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحدٌ " .
Dari sahl bin
sa’d radiyallahu ‘anhu dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“sesungguhnya
di syurga terdapat satu pintu yang disebut ar rayyan, orang-orang yang berpuasa
akan masuk darinya pada hari kiyamat dan tidak untuk selain mereka. (kemudian)
dikatakan ; ‘dimanakah orang-orang yang berpuasa?’ maka mereka berdiri
(kemudian memasukinya) dan tidak memasukinya selain mereka. Maka apabila mereka
telah masuk, ditutuplah pintu itu. dan tidak ada lagi seorang pun yang bisa memasukinya”
Dan adapun
jikalau kita berpuasa untuk selain-Nya/ hanya untuk kepentingan dunia saja,
atau hanya sekedar menutup rasa malu, atau hanya sekedar ikut-ikutan masyarakat
saja. Maka sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala
telah berfirman :
“Dan kami
datangkan (kepada mereka) suatu amalan yang telah mereka kerjakan (ketika di
dunia), lalu kami jadikan amalan itu seperti debu-debu yang bertebaran”(al
furqon : 23)
Inilah gambaran
suatu amalan ibadah yang ditujukan kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala
seperti debu-debu yang bertebaran. Dan begitu pula keadaan suatu ibadah yang
tidak di dasari dengan ilmu akan menjadi seperti debu-debu yang bertaburan.
Oleh karena itu khotib mewasiatkan agar para jama’ah sekalian mempelajari
ilmu-ilmu tentang ibadah puasa di bulan suci ini melalui konsultasi dengan
ustadz-ustadz yang mumpuni dalam keilmuannya atau melalui fatwa-fatwa yang
tertulis di buku-buku atau di berbagai majalah. Kenapa…??? Agar kita bisa
meraih pahala yang sempurna dalam menjalankan ibadah puasa ini. Allahul
musta’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar