Kamis, 26 Juli 2012

Semut


            Bismillah,,

            Ini tentang makhluq kecil yang bernama semut, makhluq yang sering luput dari perhatian kita, karena memang sepertinya makhluq ini tidak begitu penting. Tapi cobalah sejenak kita memperhatikan dan mencermati makhluq kecil ini, makhluq yang jarang dipedullikan lagi tak teranggap keberadaannya “kasihan nian”. Sehingga tidak jarang kita mendapati bibir yang bertutur : “ah, apa urusan saya dengan makhluq kecil ini, ngapain juga harus peduli dan perhatian sama dia.. tak ada istimewanya”. Padahal, jikalau kita mau sadar dan mengerti bahwa makhluq kecil itu pun adalah makhluq ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang patut untuk ditaffakkuri dan dipelajari serta direnungi. Mudah-mudahan dengan begitu kita bisa mengambil pelajaran berharga darinya atau pun kita dapat menemukan suatu keajaiban yang dimiliki oleh makhluq kecil ini. Sehingga (Insya Allah) kita pun akan tersadar bahwa ternyata Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia atau secara begitu saja. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : “Ya Rabb kami, (sungguh) Engkau tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia (dengan begitu saja), maha suci Engkau. Maka peliharalah kami dari siksa api neraka” (Ali Imron : 191).

            Wahai sobat, marilah coba kita menengok pada sebuah kisah yang diceritakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam Al Qur’an : “sehingga tatkala mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut ; ‘wahai semut-semut !!! masuklah kedalam sarang-sarang kalian agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari’. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu….” (An Naml : 18-19). Dan ahirnya, Nabi Sulaiman pun merasa takjub dengan ucapan semut tersebut. kemudian dia pun berdo’a kepada Allah agar diberikan kemampuan untuk mensyukuri nikmat yang luar biasa ini yaitu; dapat memahami pembicaraan binatang.

            Dan Subhanallah wahai sobat, ternyata semut pula mempunyai jiwa kepemimpinan yang dengannya ia dapat memerintahkan sabagian yang lain agar selamat dari injakan kaki Nabi Sulaiman dan pasukannya. Namun sungguh disayangkan, jikalau kita melihat diluar sana masih banyak manusia yang senang membinasakan dan merusak sarang-sarang makhluq kecil ini. Padahal semut adalah merupakan makhluq yang senantiasa bertasbih memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan sungguh Allah tidak akan senang jikalau ada manusia yang mencoba merusak dan membinasakan sarang-sarang semut. Sebagaimana dalam hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “ada seseorang, dia adalah Nabi yang singgah (beristirahat) di bawah pohon, kemudian ada seekor semut yang menggigitnya. Lalu Nabi tersebut mengambil peralatannya (karena marah) langsung saja ia membakar sarang semut tersebut. kemudian Allah pun menurunkan wahyu kepadanya : ‘apakah dikarenakan seekor semut yang menggigitmu, kamu membakar sekelompok umat yang bertasbih kepada-Ku (Allah). Kenapa tidak satu semut saja yang kau balas?’.” (HR. Muslim)
            Lillahil hamdu kulluh,, betapa luar biasanya makhluq kecil ini. Ternyata bentuknya yang kecil itu tidak pernah menghalanginya untuk selalu bertasbih memuji Rabb-nya yang telah menciptakannya. Lantas bagaimana dengan kita sebagai makhluq yang diberi kecerdasan akal pikiran..??? masihkah kita enggan untuk bertasbih memuji Allah dan masihkah juga kita enggan untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan-Nyakepada kita semua..???. Sesungguhnya manusia itu benar-benar makhluq yang sangat kufur terhadap nikmat Rabb-nya. Kecuali manusia yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka ia sangat pandai mensyukuri nikmat-Nya meski pun hanya sedikit. (Ibnu Qurtubi al Barbasy)
           
            

Tidak ada komentar: