Minggu, 08 Juni 2014

Pidato Perpisahan




Assalamu’alaikum…

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menurunkan Al Furqan, yaitu kitab Al Qur’an sebagai pembeda antara yang haq dan yang bathil. Menurunkannya kepada seorang hamba agar dia menjadi pemberi peringatan bagi alam semesta.

Shalawat beserta salam semoga sentiasa tersampaikan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman mengenai beliau di dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 21,

“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu. Yaitu bagi orang yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah dan mengharapkan kedatangan hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

Kepala sekolah, para dewan guru dan dewan asatidzah yang kami hormati, dan teman-teman seperjuangan yang kami cintai.

Tidaklah ada pertemuan melainkan pasti ada perpisahan. 

Dahulu kita tidak saling kenal, bersama-sama kita memasuki pintu gerbang sekolah ini, untuk bersama berjuang menimba ilmu, dan mengeratkan tali persaudaraan antara kita, persaudaraan yang dibangun atas dasar iman dan islam. 

Namun tibalah kini saatnya, kita akan keluar dari pintu gerbang yang mana dahulu kita memasukinya, kita akan keluar meninggalkan sekolah tercinta kita ini, kita akan meninggalkan segala apa yang pernah menyertai kita selama 3 tahun di sekolah ini. Berjuta kenangan telah kita lukiskan, beribu cerita telah kita goreskan, disini, di sekolah tercinta kita.

Kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sepenuh langit dan bumi, atas karunia-Nya kita menjadi saudara di sekolah tercinta ini.

Guru-guru kami yang tercinta, kami mengucapkan rasa terimakasih atas segala jasa dan tenaga yang telah dikerahkan unuk kami. Mengajar kami dengan penuh kesabaran. Mendidik kami dengan penuh ketulusan. Dan menyayangi kami sebagaimana menyayangi anak-anak sendiri.

Dan kami sadar, bahwa kami adalah murid-murid yang tidak luput dari kesalahan dan kenakalan. Oleh karenanya, kami mohon maklum atas segala sikap kami yang demikian. Dan semoga guru-guru sekalian, sudi meluaskan pintu ma’af untuk kami.

Kemudian sahabat-sahabatku seperjuangan yang tercinta.

Terimakasih aku ucapkan untuk kalian atas kebersediaan kalian menyertaiku dalam perjuangan yang tidak sebentar. 3 tahun kita tinggal satu atap, 3 tahun kita belajar di hamparan bawah kolong langit yang sama, dan 3 tahun pula kita menatap papan tulis yang sama-sama putih.

Sungguh indahlah persahabatan yang telah kita bangun. Ibarat bangunan, maka persahabatan kita adalah istana yang megah, kokoh dan kuat. Kita boleh saja meninggalkan istana kita, tapi jangan sampai kita lupa untuk tetap mengenali istana yang telah kita bangun bersama. Dan istana itu adalah persahabatan kita.

Dan aku pun menghaturkan permohonan ma’af, jikalau sekiranya pernah ada kata atau sikap pribadiku yang kurang berkenan, atau memerihkan hati sahabat-sahabat sekalian. Maka barangkali permohonan ma’af ini dapat menjadi obat untuk setiap hati yang pernah terperihkan. Ma’afkan aku sahabat-sahabat tercinta.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Mungkin hanyalah ini yang dapat aku sampaikan. Sebab, aku tidak kuasa berdiri lama-lama disini. Menahan perih hati, menghadapi kenyataan perpisahan ini. 

Jika ada sumur di ladang boleh lah kita numpang mandi. Jika ada umur panjang, maka janganlah susah untuk berjumpa lagi.

Ahirnya, aku ucapkan terimakasih atas kesempatan yang mulia ini. Kurang lebihnya mohon ma’af. Wa billahil taufiq wal hidayah.

Wassalamu’alaikum……

Tidak ada komentar: