*Faizin
Muarrif
Jakarta, 9 Juni
2014
Aku cemburu…
Aku cemburu pada
kehanifanmu
Yang karenanya
selalu membuatmu terjaga
Dari banyaknya
godaan dunia yang semu…
Aku cemburu pada
ketaatanmu
Yang dengannya
telah mendekatkanmu pada cinta Rabb-mu
Aku cemburu pada
setiap langkah tegasmu
Dalam meredam
segala godaan hawa nafsu
Yang datang dari
berbagai penjuru di setiap waktu
Aku cemburu pada
pemahamanmu akan ilmu
Dan ayat-ayat
yang telah diturunkan Rabb-mu
Yang banyak
darinya telah kau amalkan dalam keseharianmu
Aku cemburu pada
banyaknya gerak dakwahmu
Yang kau jalani
di setiap detik yang kau lewatkan dalam kehidupanmu…
Aku cemburu pada
setiap tegur sapa lembutmu
Yang menyebar
cinta pada setiap mereka yang ada di sekitarmu
Sehingga tak ada
waktu yang kau lewati dengan merasa sepi dan sendiri…
Sehingga tak
pernah hadir sangka dalam hubunganmu terhadap sesama…
Aku cemburu
ingin menjadi sepertimu
Dan ingin
menjadi lebih baik darimu
Di pandangan
Rabb ku…
SALAHKAH AKU???
Aku cemburu dan
teramat sangat cemburu
Jika tak mampu
bersaing denganmu dalam merebut cinta Rabb ku…
Aku cemburu dan
teramat sangat cemburu
Jika Rabb ku
berpaling dariku
Karena ada yang
lebih baik dibanding diriku…
Wahai Rabb yang
jiwaku ada dalam genggamanMu
Jadikanlah kecemburuanku
sebagai motivasi untukku dalam bergerak untuk meraih cintaMu, mengais ridhaMu
Karena aku tidak
mau menjadi yang tertinggal
Karena aku tidak
mau menjadi yang terbelakang
Karena aku ingin
di hari akhir nanti, Kau panggil aku dari golongan kanan…
Duhai Rabb yang
menguasai seluruh kehidupanku
Yang dalam
kuasa-Mu lah hidup dan matiku
Sungguh cukuplah
Engkau sebagai saksi
Di mana pada
hari ini, aku ikrarkan janji
Akan kembali
berlari menuju cintaMu yang hakiki…
*Izzatullah
Abduh
Jakarta, 9 Juni
2014
Jazakumullah
khoiron wahai saudaraku.
Alhamdulillah.
Aku memuji Allah
dengan pujian sepenuh langit dan bumi.
Dia lah pemilik
segala sanjungan dan pujian.
Kita semua
adalah hamba bagi-Nya.
Aduhai betapa
malangnya diri ini!
Sungguh, aku
hanyalah seorang hamba yang faqir yang tidak memiliki apa-apa.
Setiap keta'atan
adalah Dia juga yang mengaruniakan.
Wahai saudaraku!
Justru Engkau
lah yang menjadi panutan bagiku.
Allah telah
melebihkan dirimu atasku.
Engkau adalah
imamku dalam shalat.
Semoga Allah
mengampunimu dan mengampuniku dan mengampuni kaum muslimin semuanya.
Wahai saudaraku!
Sebenarnya, aku
jauh dari apa yang engkau gambarkan.
Sungguh jauh,
sangatlah jauh.
Sekiranya engkau
mengetahui keburukan yang ada padaku.
Mengetahui
aib-aib yang tersembunyi dariku.
Maka pasti
engkau akan lebih memilih menaburkan pasir di atas kepalaku, ketimbang duduk di
dekatku.
Tapi sungguh
betapa beruntungnya seorang hamba, bahwa Allah telah menutupi segala aib dan
keburukannya dari pandang semua makhluk.
Sekiranya
keburukan dan aib itu memiliki aroma bau, maka tentulah tidak akan ada satu
makhluk pun yang akan betah berlama-lama di dekatnya.
Wahai saudaraku!
Semoga Allah
tidak menghukumku atas apa yang engkau tuturkan mengenaiku.
Dan menjadikanku
lebih baik dari apa yang engkau tuturkan.
Semoga Allah
mengampuniku dan mengampunimu dan mengampuni kaum muslimin seluruhnya.
Sungguh, “Huwa
A’lamu Bi Man Ittaqa.” Dia lebih mengetahui siapakah orang yang paling
bertakwa.
*Faizin
Muarrif
Jakarta, 9 Juni
2014
Hanya orang yang
luar biasa yang mampu menepis pujian dengan kerendahan hati
Hanya orang yang
luar biasa yang selalu beristigfar ketika dipuji sama orang lain
Hanya orang yang
luar biasa yang hatinya akan takut apabila dihampiri oleh suatu pujian
Beruntunglah
diri ini bisa memiliki seorang sahabat yang luar biasa sepertimu
Beruntunglah
diri ini memiliki sahabat yang menjadi penolong ketika kita butuh pertolongan
Beruntunglah
diri ini memiliki sahabat yang menjadi pengingat ketika kita melakukan
kesalahan
Untuk itu semoga
allah senantiasa memberimu keistiqomahan wahai saudaraku……
Sehingga dikau
akan selalu menjadi orang yang luar biasa di mata allah dan sahabatmu ini…. Aamiin…
*Izzatullah
Abduh
Jakarta, 9 Juni
2014
Aamiin.
“(Ingatlah) Ketika
ia berkata kepada sahabatnya, ‘Janganlah engkau bersedih! sesungguhnya Allah
bersama kita’. Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya..” (At Taubah : 40)
“Pada hari itu (hari
kiamat) teman-teman karib saling bermusuhan, kecuali orang-orang yang bertakwa.
(Allah menyeru) ‘Wahai hamba-hamba-Ku! tidak ada ketakutan atasmu pada hari ini
dan tidak pula kamu bersedih hati’. (yaitu) orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami dan mereka berserah diri. Masuklah kamu ke dalam syurga. Kamu
dan pasanganmu akan digembirakan.” (Az Zukhruf : 67-70)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar