Jakarta, 24
Januari 2014
oleh Izzatullah
Abduh al Faqir Ila Rahmati Rabbih
Kapan air mata
ini bisa berhenti,
Perih sungguh,
hati ini tercabik-cabik,
Keparat kalian,
brengsek kalian wahai kaum babi, kaum kera, zionis terlaknat,
Tidakkah kalian
mau berhenti, sungguh kalian tidak akan pernah berhenti,
Dan kami pun
akan terus melawan, sungguh disisi kami Dia-lah sebaik-baik penjaga, Allahu
‘Azza Wa Jalla.
Kematian kami
beda dengan kematian kalian,
Kematian kami
adalah kemulian, adalah syahadah,
Sedangkan
kematian kalian adalah kehinaan, adalah azab,
Lemparkanlah
bom-bom kalian, luncurkanlah peluru-peluru kalian,
Sungguh kami
tidak takut, kami tidak gentar,
Justru akan
kami tangkap, justru akan kami peluk bom-bom kalian, peluru-peluru kalian,
Agar kalian
tahu betapa beraninya diri kami, agar kalian melihat betapa kuatnya kami,
Dan agar kalian
mengerti _wahai orang yang berakal_ bahwa kalian tidak akan pernah menyurutkan
asa kami,
Mati, justru
itulah yang kami cari, justru itulah yang kami mau, itulah cita-cita tertinggi
kami.
Kami umat
Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bukanlah umat pengecut,
Umat Muhammad
Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam belum mati, justru ia hidup ya akan terus hidup,
Lihatlah mereka
ini! Anak-anak kami!
Betapa
beraninya mereka melawan kalian wahai keparat!
Sungguh
buruklah wajah-wajah kalian! Sungguh terlaknat kalian bangsa babi, bangsa kera!
Lihatlah
mereka!
Mereka
menggenggam batu untuk melawan tank-tank kalian wahai pengecut yang busuk!
Mereka
menggenggam pasir untuk melawan perisai-perisai kalian wahai kaum keparat!
Lihatlah mereka
ini! Betapa beraninya mereka, anak-anak kami.
Seperti inikah
anak-anak kalian wahai bangsa kera!
Tidak!
Sekali-kali tidak!
Sungguh
anak-anak kalian tidaklah seperti anak-anak kami,
Sungguh bumi
ini akan terus kami bela, sampai darah kami membanjirinya,
Sungguh bumi
ini akan terus kami jaga, sampai tulang belulang kami menjadi tanahnya,
Ini bumi kami,
Gaza.
Sungguh akan
datang pasukan, ya akan segera datang pasukan,
Dan kalian akan
segera menjadi daun-daun yang dimakan ulat,
Tunggulah,
tunggulah itu! Sesungguhnya kami pun menunggu,
Sungguh kami
akan menang! Dan kalian akan terhina dengan kekalahan.
Allaahu Akbar!
Allaahu Akbar!
Ini bumi kami,
disini kami
bersujud, disini kami dikubur, disini kami dibangkitkan,
Maka pergilah
kalian wahai kaum berwajah musang!
Hasbunallaah wa
ni’mal wakiil.
“Orang-orang
(yang menta’ati Allah dan rasul-Nya), ketika ada orang yang mengatakan kepada
mereka, “sesungguhnya suatu kaum telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang
kalian, karena itu takutlah kalian kepada mereka!”. Namun ternyata, ucapan itu
menambah kuat keimanan mereka, dan mereka berkata, “Cukuplah Allah bagi kami,
Dia-lah sebaik-baik pelindung.” (Ali Imran : 173)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar