Jumat, 01 Maret 2013

Lilin Harapan


Berharaplah sesuatu yang baik sebelum membaca wahai sobat...!!! barangkali harapanmu itu bisa menyulut semangat kesejatianmu untuk melaju/melangkah ke-arah yang lebih baik dan sukses. Sebagaimana seorang motivator muda berkata : “Harapan ibarat setetes embun yang meski sedikit tapi bisa menumbuhkan Beringin”.
 
Wahai sobat,, marilah kita sejenak membaca sebuah kisah ilustrasi menarik dari seorang inspirator muda. Dia mengilustrasikan bahwa di suatu lorong yang gelap, ada seorang anak  yang sedang bermain dengan 4 buah lilinnya. Setiap lilin itu diberi nama; Lilin yang pertama dinamakan lilin kepercayaan diri, lilin yang kedua dinamakan lilin kegigihan, lilin yang ketiga dinamakan lilin keberanian, dan lilin yang ke-empat dinamakan lilin harapan. 

Sang anak pun mulai menyalakan lilin-lilinnya. Setelah semuanya menyala, sang anak memperhatikan cahaya api yang ada di ke-empat lilinnya itu. Dia tidak ingin kalau sampai ada satu cahaya lilin pun dari ke-empat cahaya lilinnya yang berhenti menyala alias padam bin redup. Dia tidak ingin kegelapan lorong memekat dan menelan tubuhnya. Sehingga sang anak pun terus menjaga cahaya api lilin-lilinnya dengan penuh antusias. Tapi kemudian tidak dinyana, tiba-tiba ada angin yang berhembus “wuuusss..”. lalu reduplah satu lilin dari ke-empat lilin itu. Yaitu lilin kepercayaan diri.

Sang anak pun tertunduk layu. Kini ia telah kehilangan cahaya kepercayaan dirinya. Tapi kemudian dia melihat bahwa dia masih memiliki 3 cahaya api lilin lagi. Lalu ia pun bertekad untuk lebih bisa mempertahankan cahaya api dari ke-tiga lilinnya itu.

Tapi, apalah daya. Dia tetap tidak bisa menahan hembusan angin yang datang berikutnya. Sehingga padam-lah pula cahaya lilinnya yang ke-dua, yaitu lilil kegigihan. Raut wajahnya pun kini seakan ikut redup bersamaan dengan redupnya cahaya kedua lilinnya.

Kini tinggal dua lilin yang masih menyisakan cahayanya, yaitu lilin keberanian dan lilin harapan. Dan setelah bertahan lama dengan kedua lilin yang tersisa ini. Lalu reduplah pula cahaya lilin yang ketiga, yaitu lilin keberanian. Sehingga lorong menjadi semakin gelap. Sang anak pun kebingungan dan hampir frustasi karena hanya cahaya lilin harapanlah yang masih memberi terang. Itu pun kecil. Sedang lorong benar-benar gelap pekat.

Namun kemudian dia tersadar, bahwa dengan cahaya lilin harapan yang kecil itu, ia bisa mengembalikan cahaya ketiga lilinnya yang telah redup. Dia pun mulai menyulutkan cahaya lilin harapannya ke ke-tiga lilinnya yang redup itu; lilin kepercayaan diri, lilin kegigihan, dan lilin keberanian. Sehingga kemudian ke-tiga lilinnya itu kembali dengan cahaya terangnya. Maka lorong pun menjadi terang kembali dikarenakan cahaya yang memancar dari ke-empat lilin itu.

Nah, wahai sobat... dari kisah ilustrasi ini, kita bisa mengambil sebuah inspirasi luar biasa. Bahwa setiap kita hendaknya memiliki cahaya lilin harapan.

Milikilah sebuah harapan yang baik, sebuah harapan yang indah, sebuah harapan yang bisa menyuburkan semangat juangmu, sebuah harapan yang selalu bisa memberi terang dalam hidupmu ketika ia mulai gelap, sebuah harapan yang bisa menguatkan pijakan kaki-mu di atas jalan kebenaran, sebuah harapan yang bisa menyelamatkanmu dari dahsyatnya gelombang fitnah hidup, sebuah harapan yang bisa menyanggah kepercayaan dirimu, kegigihanmu dan keberanianmu.

Milikilah harapan yang luarbiasa wahai sobat..  sebab harapan yang luarbiasa itu, dapat membuka berbagai pintu kemungkinan.  Jangan takut berharap selagi masih hidup, sebab kalau sudah mati, harapan tidak lagi ada guna. Katakanlah..! “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah” (At Taubah : 59). “dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap” (Al Insyiroh : 8).
Berharaplah apa pun hanya kepada Allah. Karena “Sesungguhnya urusan-Nya (adalah) apabila Dia menghendaki sesuatu, (maka) hanyalah berkata: "Jadilah!" maka terjadilah ia”.  (Yasin : 82).

Tidak ada komentar: