Berharaplah
sesuatu yang baik sebelum membaca wahai sobat...!!! barangkali harapanmu itu
bisa menyulut semangat kesejatianmu untuk melaju/melangkah ke-arah yang lebih
baik dan sukses. Sebagaimana seorang motivator muda berkata : “Harapan
ibarat setetes embun yang meski sedikit tapi bisa menumbuhkan Beringin”.
Wahai sobat,,
marilah kita sejenak membaca sebuah kisah ilustrasi menarik dari seorang
inspirator muda. Dia mengilustrasikan bahwa di suatu lorong yang gelap, ada
seorang anak yang sedang bermain dengan
4 buah lilinnya. Setiap lilin itu diberi nama; Lilin yang pertama dinamakan
lilin kepercayaan diri, lilin yang kedua dinamakan lilin kegigihan, lilin yang
ketiga dinamakan lilin keberanian, dan lilin yang ke-empat dinamakan lilin
harapan.
Sang anak pun
mulai menyalakan lilin-lilinnya. Setelah semuanya menyala, sang anak
memperhatikan cahaya api yang ada di ke-empat lilinnya itu. Dia tidak ingin
kalau sampai ada satu cahaya lilin pun dari ke-empat cahaya lilinnya yang
berhenti menyala alias padam bin redup. Dia tidak ingin kegelapan lorong
memekat dan menelan tubuhnya. Sehingga sang anak pun terus menjaga cahaya api
lilin-lilinnya dengan penuh antusias. Tapi kemudian tidak dinyana, tiba-tiba
ada angin yang berhembus “wuuusss..”. lalu reduplah satu lilin dari
ke-empat lilin itu. Yaitu lilin kepercayaan diri.
Sang anak pun
tertunduk layu. Kini ia telah kehilangan cahaya kepercayaan dirinya. Tapi
kemudian dia melihat bahwa dia masih memiliki 3 cahaya api lilin lagi. Lalu ia
pun bertekad untuk lebih bisa mempertahankan cahaya api dari ke-tiga lilinnya
itu.
Tapi, apalah
daya. Dia tetap tidak bisa menahan hembusan angin yang datang berikutnya.
Sehingga padam-lah pula cahaya lilinnya yang ke-dua, yaitu lilil kegigihan.
Raut wajahnya pun kini seakan ikut redup bersamaan dengan redupnya cahaya kedua
lilinnya.
Kini tinggal dua
lilin yang masih menyisakan cahayanya, yaitu lilin keberanian dan lilin
harapan. Dan setelah bertahan lama dengan kedua lilin yang tersisa ini. Lalu
reduplah pula cahaya lilin yang ketiga, yaitu lilin keberanian. Sehingga lorong
menjadi semakin gelap. Sang anak pun kebingungan dan hampir frustasi karena
hanya cahaya lilin harapanlah yang masih memberi terang. Itu pun kecil. Sedang
lorong benar-benar gelap pekat.
Namun kemudian
dia tersadar, bahwa dengan cahaya lilin harapan yang kecil itu, ia bisa
mengembalikan cahaya ketiga lilinnya yang telah redup. Dia pun mulai
menyulutkan cahaya lilin harapannya ke ke-tiga lilinnya yang redup itu; lilin
kepercayaan diri, lilin kegigihan, dan lilin keberanian. Sehingga kemudian
ke-tiga lilinnya itu kembali dengan cahaya terangnya. Maka lorong pun menjadi
terang kembali dikarenakan cahaya yang memancar dari ke-empat lilin itu.
Nah, wahai sobat...
dari kisah ilustrasi ini, kita bisa mengambil sebuah inspirasi luar biasa.
Bahwa setiap kita hendaknya memiliki cahaya lilin harapan.
Milikilah sebuah
harapan yang baik, sebuah harapan yang indah, sebuah harapan yang bisa
menyuburkan semangat juangmu, sebuah harapan yang selalu bisa memberi terang
dalam hidupmu ketika ia mulai gelap, sebuah harapan yang bisa menguatkan
pijakan kaki-mu di atas jalan kebenaran, sebuah harapan yang bisa
menyelamatkanmu dari dahsyatnya gelombang fitnah hidup, sebuah harapan yang
bisa menyanggah kepercayaan dirimu, kegigihanmu dan keberanianmu.
Milikilah
harapan yang luarbiasa wahai sobat..
sebab harapan yang luarbiasa itu, dapat membuka berbagai pintu
kemungkinan. Jangan takut berharap
selagi masih hidup, sebab kalau sudah mati, harapan tidak lagi ada guna.
Katakanlah..! “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada
Allah” (At Taubah : 59). “dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu
berharap” (Al Insyiroh : 8).
Berharaplah apa
pun hanya kepada Allah. Karena “Sesungguhnya urusan-Nya (adalah) apabila Dia
menghendaki sesuatu, (maka) hanyalah berkata: "Jadilah!" maka
terjadilah ia”. (Yasin : 82).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar