Minggu, 08 September 2013

Siapa Sebenarnya Yang Berdosa?


dia boleh saja berdosa, tapi jangan dicela.
sebab, ia bisa jadi mulia dengan bertaubat.
sedang anda bisa jadi tercela karena mencemooh.

bijaksanalah!
jangan suka langsung manyalahkan perbuatan dosa orang lain.
tapi tunjukanlah bagaimana seharusnya yang benar.
menyalahkan tanpa membenarkan, itu sadis.
ibarat melempar batu pada seorang yang dikira maling, padahal sebenarnya ia adalah tamu yang harus dimuliakan.

tidak setiap orang berbuat dosa itu karena sengaja.
ada alasan berbeda; entah tidak tahu, lupa, atau terpaksa.
"Sesungguhnya Allah memaklumi dosa dari orang yang tidak tahu, lupa, dan terpaksa" (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)

Janganlah kita melihat diri kita sebagai orang yang bersih,
Sedang ketika melihat orang lain, kita malah menganggapnya sebagai orang yang kotor.
Ingat! kita mungkin lebih sering menilai seseorang dari apa yang nampak di mata kita saja, tapi kita tidak pernah tahu bagaimana dia ketika menyepi sendiri.

Perhatikanlah bagaimana perkataan seorang yang bijak;

“Bisa jadi sekarang kita melihatnya sebagai orang kotor (pendosa) secara nampak, tapi siapa yang tahu ketika ia menyendiri?, mungkin justru ia menangis tersedu memikirkan akan dosa-dosanya. Hanya saja ia belum mampu mengendalikan hawa nafsunya sehingga berulang lagi berbuat dosa, tapi disamping itu, ia pun tidak pernah berhenti untuk bertaubat dan menangis di hadapan Rabb-nya seraya memohon ampunan. Sehingga Allah pun berkata; ‘Sungguh Aku telah mengampuninya, maka terserahlah ia hendak berbuat apa saja’ (HR. Ahmad)… lalu giliran kita, bagaimanakah dengan kita? barangkali kita menampakkan sesuatu yang bernilai baik di mata halayak ramai, sedang ketika menyepi jauh dari pandangan mata, kita malah justru berbuat nista di hadapanNya tanpa sedikit pun rasa malu. Maka pikirkanlah hal itu! sesungguhnya kita lebih berhak untuk menangisi diri ini”.

Tidak ada komentar: