Senin, 09 September 2013

Nasihat untuk siapa saja yang belum mampu menikah



Bersabarlah menanti kekasih halal,
dia pasti akan datang dengan sendirinya,
kau hanya perlu mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya,
jangan terburu-buru menjelajah setiap wanita,
semua wanita sama saja, begitu-begitu juga! kau hanya akan membuat mereka sakit,
santailah dalam penantian sambil banyak berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa,
Dia tahu kapan waktu yang tepat,
nikmatilah sahaja dahulu ke-kamu-an mu yang sekarang,
kamu bukanlah jomblo, tapi kamu hanyalah seorang yang sedang menjaga kesucian diri,
dan itu lebih baik sebagai nilai ibadah di sisi Rabb-mu
ingatlah baik-baik firmanNya;
"Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah mereka menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya" (An Nur : 33)
"..dan (jika) kamu bersabar, maka itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (An Nisa : 25)

'Ikrimah Rahimahullah berkata;
"Jika (seorang lelaki) melihat wanita asing (sedangkan ia tidak mampu menikahinya), maka hendaklah ia merenungi kekuasaan langit dan bumi, sehingga Allah memberikan karuniaNya kepadanya". (Tafsir Al Qur'anul 'Azhim Imam Ibnu Katsir Jilid 6, Hal. 52)

Adapun sekarang,
maka berbuatlah sebaik mungkin guna bekalmu bersama kekasih halal,
kumpulkanlah maskawin yang ma'ruf (pantas),
lalu carilah wanita terbaik,
"..maka nikahilah mereka (wanita) dengan izin walinya dan berilah mereka maskawin yang pantas. karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) perempuan yang mengambil lelaki lain sebagai piaraannya (penyenangnya).." (An Nisa : 25)

Ibnu 'Abbas Radiyallahu 'Anhu berkata;
"Lelaki piaraan (penyenang), yaitu kekasih (gelap) mereka". (Tafsir Al Qur'anul 'Azhim Imam Ibnu Katsir Jilid 2, Hal. 261)

Tidak lain, saya hanya ingin menasehati diri sendiri dan juga siapa saja yang semisal dengan saya keadaan dan perihalnya,
menikah memanglah sebuah keinginan dan harapan siapa saja,
tapi tidaklah siapa saja boleh menghalalkan segala cara untuk mencapai pernikahan itu,
pernikahan yang indah tidak sepantasnya dibangun atas dasar kemaksiatan,
bersabarlah jika memang belum mampu,
dan istiqomahlah dalam menjaga kesucian diri,

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. (karena) yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman agara mereka (juga) menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat (wajah dan telapak tangan)" (An Nur : 30-31)

Sehingga pada akhirnya, Insya Allah..
"Perempuan-perempuan yang keji (buruk) untuk laki-laki yang keji (buruk). dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula). sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (syurga)" (An Nur : 26)

Alhamdulillah,
segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Pesan terakhir
“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian memiliki kemampuan untuk menikah, maka (segeralah) menikah. Karena yang demikian itu lebih menjaga pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa. Karena puasa adalah tameng baginya” (Muttafaq ‘Alaihi)


Tidak ada komentar: