Kamis, 03 Oktober 2013

Indahnya Bertaubat

wahai sahabat,
pernahkah terbetik di dalam hati kita?
suatu keinginan untuk tidak bermaksiat dan berbuat dosa!
jika ada, maka berbahagialah!
itu-lah Iman.
Iman menjadikan kita menyadari akan setiap kesalahan.

keimanan memang naik dan turun,
kadang menguat, kadang pula melemah,
persisnya iman itu ibarat rem,
jika ia menguat, maka kuat pula rem itu menahan kita (sehingga kita tidak mudah berbuat maksiat dan dosa),
tapi jika ia melemah, maka sudah dipastikan bahwa kita akan mengalami kecelakaan fatal,
semua batasan syari'at ditabrak begitu saja.

saya tidak menyalahkan jika anda/kita berbuat dosa,
karena memang karakter kita sebagai manusia/bani adam adalah senang berbuat dosa, bukankah begitu?
sudahlah mengaku saja, kita senang berbuat dosa kan!

tapi wahai sahabat, ketahuilah!
bahwa sungguh betapa sayang dan kasihnya Tuhan kita; Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dia tidak pernah mempermasalahkan dosa-dosa kita sebanyak apa pun,
hanya saja yang menjadi permasalahan adalah keengganan kita untuk bertaubat dan memohon ampun.
seberapa seringkah kita bertaubat dan memohon ampun kepadaNya?

"Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri sendiri (karena banyak berbuat dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Az Zumar : 53)

"Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian sentiasa berbuat dosa pada malam hari dan siang hari, dan Aku mengampuni segala dosa, dan aku tidak peduli (apa pun dosanya/sebanyak apa pun dosanya), maka mohon ampunlah kalian kepadaKu niscaya Aku mengampuni dosa-dosa kalian" (HR. Muslim)

dan sungguh indah apa yang dituturkan oleh seorang sahabat dalam sya'irnya;

"Aduhai sekiranya aku tidak pernah berbuat dosa sepanjang hidupku!, tapi sungguh (aku memang tidak pernah bisa lepas dari dosa), apa yang dicintai Allah dariku adalah taubatku. Maka aku bertaubat dan memohon ampun kepadaNya" ~Dzu Hanin

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri" (Al Baqoroh : 222)

wahai sahabat,
sungguh tidak ada yang suci diantara kita, tidak pula ada yang bersih diantara kita,
maka tidaklah pantas jika kita menganggap diri kita suci dan bersih,
bahkan para Nabi sekali pun, mereka tidak pernah menganggap diri mereka sebagai orang suci dan bersih,
karena mereka sangat mengerti akan firman Allah,

"Maka janganlah kalian menganggap suci diri kalian, (karena) Dia lebih mengetahui siapakah orang yang paling bertakwa" (An Najm : 32)

Nabi Daud 'Alaihis Salam suatu waktu pernah berbuat dosa terhadap orang lain, kemudian ia menyadari perbuatan dosanya itu dan segera bertaubat kepada Allah.
lalu tahukah apa bentuk taubat beliau?
....
beliau menyungkurkan diri bersujud dihadapan Allah dan tidak pernah mengangkat kepalanya, ia menunggu sampai Allah mengampuni dosanya.
diantara munajatnya ialah,

"Maha Suci Engkau Yang Menciptakan Cahaya! kepadaMu hamba berlari membawa segala dosa, dan hamba mengakui semuanya. maka janganlah Engkau menjadikan hamba sebagai orang yang berputus asa (dari rahmat dan maghfirohMu), dan janganlah pula Engkau buat hamba sedih pada hari kiamat kelak (lantaran dosa-dosa hamba yang belum Engkau ampuni)".

beliau terus bersujud dan melantunkan munajatnya,
berhari-hari beliau melakukan hal itu dengan tangis air mata yang membanjiri tempat sujudnya,
ia berhenti hanya ketika butuh makan atau minum,
sampai pada akhirnya datang malaikat Jibril membawa wahyu,

"Wahai daud, Allah merasa iba kepadamu. sungguh Dia telah mengampunimu. maka angkatlah kepalamu."

wahai sahabat,
sungguh bertaubat merupakan suatu keindahan dan kenikmatan yang begitu luar biasa,
dimana kita mau menyesal dan mengakui segala dosa,
lalu kita bersegera bertaubat dan memohon kepadaNya,


"Dan bersegeralah kamu (menuju) pengampunan dari Allah dan (menuju) syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa" (Ali Imron : 133)

Tidak ada komentar: