Senin, 12 Maret 2012

Inspirasi Sukses

            Gunung merupakan mahluk yang diciptakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai paku bumi, guna menjaga keseimbangan. Ia tampak begitu gagah dengan ukurannya yang begitu besar dan menjulang tinggi sampai seakan menyentuh langit, terkadang awan-awan pun menghiasi kegagahannya. Pemandangannya yang seperti itu, tentulah menarik perhatian banyak orang untuk bisa mendaki dan menyusuri kegagahannya. Terutama para pecinta Daki Gunung.
            Maka tampak-lah 3 sahabat yang sangat begitu akrab dalam kesehariannya, seakan mereka terlahir dari Rahim yang sama. Mereka mengadakan sebuah rencana untuk melakukan pendakian sebuah gunung dikawasan yang masih alami nan asri. Mereka pun bersiap dengan perbekalan seadanya, tidak begitu banyak tapi cukup.
            Setelah sampai di kaki gunung, (kita sebut saja) si A merasa takjub dengan kegagahan sang gunung yang diliputi bebatuan besar dan pepohonan rindang. Ketinggiannya menjulang mencium langit kebiruan, seakan penuh dengan tantang-rintang. Melihat pemandangan seperti itu, ia pun langsung dihinggapi rasa ketidakmampuan, ia merasa tidak sanggup mendaki gunung yang ada dihadapannya. Ahirnya si A pun mengurungkan niat untuk mendaki gunung tersebut. Ia lebih memilih untuk bersantai dibawah kaki gunung. Karena awalnya ia menyangka bahwa gunung yang akan ia daki adalah tidak sebesar gunung yang ada dihadapannya.
            Maka tinggal-lah ke-2 sahabatnya (kita sebut saja) si B dan si C yang siap untuk menaklukan gunung yang menantang tersebut. Mereka berdua pun  mulai mengambil langkah awal dengan penuh kepercayaandiri. Setapak demi setapak berhasil mereka lewati, sampai ahirnya mereka sampai di perut gunung (di tengah gunung). Lalu mereka pun beristirahat sambil memakan-minum perbekalan yang mereka bawa. Juga sambil melihat pemandangan sekitar yang nampak indah dari perut gunung.
            Setelah istirahat dirasa cukup, si C berdiri sambil mengangkat tas gendongnya. Kemudian mengajak si B untuk melanjutkan pendakian agar bisa segera sampai ke puncak gunung. Akan tetapi, si B menolak dan enggan melanjutkan pendakian. Ia lebih memilih untuk berdiam diri, menikmati pemandangan indah dari perut gunung. Karena ia merasa bahwa cukup dari perut gunung saja ia menyaksikan pemandangan indah dan menikmati panorama gunung.
            Maka berjalanlah si C melanjutkan pendakian, dan yang menemaninya kini hanyalah keberanian dan tekadnya yang tinggi. Dia sangat ingin bisa menaklukan sang gunung, ia sangat ingin bisa berdiri di puncak gunung. Kelelahan dan keletihan tidak dihiraukannya, ia terus mendaki dengan kekuatan dan tenaga yang masih tersisa. Karena di dalam fikirannya hanyalah “aku harus bisa mensukseskan kesempatan ini, kesempatan tidak akan terulang… bismillah”. Dan dengan izin Allah, ahirnya sampailah ia di puncak gunung. Senyum pun tersunggingkan di bibirnya menandakan kemenangan dan kebahagiaannya karena berhasil mencapai puncak gunung. Tapi tiba-tiba, wajahnya berubah   diam, seakan-akan ada sesuatu yang tidak menyetujui sunggingan bibirnya itu. Dan ternyata disebelah gunung yang di taklukannya itu, ada gunung lain yang lebih tinggi, besar dan gagah perkasa.
            Ahirnya dia pun berkata : “pencapaianku belumlah usai, masih banyak yang harus diperjuangkan dan ditaklukan… di luar sana ternyata masih banyak gunung-gunung yang lebih besar dan lebih ber-aral-rintang… aku tidak mau berhenti sampai disini… aku akan terus berlari dan berlari, mendaki dan mendaki sampai keletihan letih mengejarku, sampai kebosanan bosan mengikuti langkahku… Allahu Akbar Wa Allahul Musta’an”.
Subhanallah,, begitu luar biasa pribadi juang si C….. 

           
Maka dimanakah pribadi kita berada :

1.       Si A    : yang berhenti sebelum melangkah, merasa tidak mampuh sebelum mencoba, dan merasa sulit sebelum berusaha.
2.       Si B     : yang berhenti di tengah perjalanan, merasa cukup dengan setengah keberhasilan, dan merasa tidak perlu untuk lebih berhasil dan lebih sukses lagi.
3.       Si C                 : yang berhasil mencapai puncak, merasa belum sempurna akan keberhasilannya, dan merasa ingin terus melangkah menuju keberhasilan-kebarhasilan dan kesuksesan-kesuksesan yang ada di hadapan. Selalu penasaran untuk bisa menaklukan sesuatu yang lebih besar dan menantang. Inilah pribadi Sukses dan Menang.

Sukseskanlah diri anda dengan selalu percaya bahwa anda adalah pribadi tangguh yang mempunyai banyak potensi dan kemahiran. Insya Allah, dengan pertolonganNya anda akan benar-benar menjadi pribadi yang sukses. DUNIA DI GENGGAMAN, SYURGA DI DIDAPATKAN (Insya Allah). Mudahkan..!! ^_^

Tidak ada komentar: