Di
dunia ini, kita tidaklah hidup seorang diri melainkan ada makhluk lain yang
ikut hidup bersama kita; baik itu dari kalangan (baca: makhluk) manusia seperti
kita atau pun dari kalangan (baca: makhluk) yang lainnya. Sehingga tak ayal
jikalau kita sering dituntut untuk bisa hidup sebagai orang yang memiliki
kepribadian lembut nan bersahaja. Karena memang itu merupakan sebuah modal
penting bagi keberlangsungan hidup kita bersama mereka (baca: para makhluk
bumi).
Pada
dasarnya setiap makhluk yang hidup di muka bumi ini sangatlah mencintai
kelembutan, tidak hanya manusia tapi juga makhluk lainnya. Orang yang mempunyai
jiwa lembut akan mudah diterima keberadaannya dan akan bisa lebih dihargai dan
dihormati. Lebih dari itu, ia akan menjadi orang yang selalu dirindukan. Bukan
hanya oleh manusia tapi juga oleh makhluk lainnya. Sebagai contoh orang yang
memiliki kepribadian lembut nan bersahaja adalah suri tauladan kita Muhammad
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Dengan kelembutan yang beliau miliki,
beliau mampuh menarik perhatian banyak orang. Sehingga mereka bisa masuk
kedalam Islam. Tidak hanya itu, kelembutan beliau pun bisa dirasakan oleh
makhluk lainnya. Sebagaimana diriwayatkan bahwa ada sebatang pohon kurma yang
tumbuh di dalam mesjid Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Dan beliau
selalu bersandar pada batang pohon kurma tersebut tatkala beliau menyampaikan
khutbah. Namun, ketika kaum muslimin bertambah banyak jumlahnya. Maka mereka
membuatkan mimbar untuk Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam agar beliau
bisa berdiri di atasnya dan menyampaikan khutbah di mimbar itu.
Dan
suatu hari, ketika Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam hendak menyampaikan
khutbah, beliau berjalan melalui batang pohon kurma (yang mana dahulu sebelum
dibuatkan mimbar beliau selalu bersandar padanya) menuju mimbar yang sudah
dibuat untuk beliau. Namun suatu keajaiban terjadi, suatu peristiwa yang luar
biasa bahwa ketika Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menaiki mimbar
terdengarlah suara rintihan tangis layaknya tangis seorang bayi. Dan para
sahabat Rasulullah pun mendengar suara rintihan tersebut. Mereka merasa heran
lantas bertanya-tanya; suara rintihan siapa itu?!. Sedang Rasulullah Sallallahu
‘Alaihi Wa Sallam hanya tersenyum. Lalu beliau turun dari mimbar dan mendatangi pohon kurma yang
tak jauh dari mimbar tersebut. Para sahabat pun semakin heran. Apa yang hendak
diperbuat Rasulullah?!. Kemudian Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam meletakkan
tangan pada batang pohon kurma dan mengusap-usap lembut pohon kurma tersebut
sambil berkata pada pohon kurma itu: “Jika engkau mau, aku akan menjadikanmu
tiang penyanggah untuk mesjid ini dan engkau akan hidup selamanya sampai hari
kiamat. Atau jika engkau mau, maka aku akan berdo’a agar Allah menjadikanmu
pohon yang hidup kekal di syurga bersamaku dan bersama para hamba-hamba Allah
yang sholih?”. Batang kurma itu pun menjawab : “aku lebih memilih hidup
kekal di syurga bersamamu”. Kemudian batang pohon kurma itu pun berhenti
dari tangisnya. Dan ahirnya para sahabat pun tahu bahwa ternyata suara tangis
itu berasal dari batang pohon kurma tersebut.
Subhanallah,
ini-lah merupakan buah dari sikap lembut. Sampai-sampai batang pohon kurma pun
bisa merasakannya. Dan ini merupakan mu’jizat Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang mana beliau
bisa bercakap dengan sebatang pohon kurma.
Memang
begitulah wahai sobat, jikalau kita mempunyai kepribadian yang lembut maka
keberadaan kita akan sangat dirindukan dan orang-orang pun akan rela di pimpin
oleh kita. Dan yang lebih menakjubkan lagi bahwa makhluk lain pun bisa
merasakan kelembutan yang kita expresikan kepada mereka. Sikap lembut adalah
sikap ramah lingkungan. Semua makhluk bisa menuai buah manisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar