Jika kesempurnaan itu adalah hal yang mustahil, maka bukan berarti kita harus berpangku tangan menerima kekurangan sepenuhnya.
Setiap manusia mempunyai kekurangan, tapi jangan sampai kita
menambah kekurangan itu dengan berbagai penyesalan. Hargai kekurangan diri
sendiri. Lalu berusahalah untuk menutupinya dengan kelebihan yang ada.
Jika kita menginginkan
segala sesuatunya harus sempurna, maka itu tidak mungkin. Tapi setidaknya kita
bisa menerima segala sesuatu dengan cara yang sempurna.
“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah
yang telah diturunkan/diberikan Allah kepadamu?" Mereka menjawab:
"(Allah telah menurunkan/memberikan) kebaikan". Maka bagi orang-orang
yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan
sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat
bagi orang yang bertakwa”. (An Nahl : 30)
Berusahalah untuk menjadi pribadi yang bisa menopang
kekurangan orang lain. Dengan begitu anda akan dianggap sempurna di matanya.
Kehidupan tidak pernah menuntut kita untuk menjadi ini dan
itu. Tapi kehidupan memberi kesempatan dan peluang pada kita untuk menggali
potensi kita masing-masing. Pahami potensi diri, dengan begitu anda akan tahu
harus bagaimanakah anda menjalani hidup.
“Sungguh setiap suku (manusia) telah mengetahui tempat
minumnya masing-masing. Maka makan dan minumlah rezki (yang telah diberikan)
Allah (dengan baik), dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat
kerusakan”. (Al
Baqoroh : 60)
Janganlah bekerja untuk diri sendiri, karena anda akan cepat
lelah. Tapi bekerjalah untuk orang banyak; keluarga, tetangga, de-es-be.
Kemudian rasakanlah energy super dalam diri anda.
Jika anda bekerja hanya untuk mendapat gaji dari bos, maka
anda akan kecewa ketika tidak mendapatkannya. Tapi jika anda bekerja karena
memang anda suka bekerja. Maka anda bisa menggaji diri anda sendiri meski hanya
dengan semburat senyum di cermin. ‘aku bahagia dengan pekerjaanku ini’. Urusan
rezeki ada di tangan Allah. Dia akan memberi kepada siapa saja yang Dia
kehendaki tanpa batas.
“Allah menyukai seorang hamba yang menekuni pekerjaannya”. (Sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi
Wa Sallam).
“Sesungguhnya Nabi Daud ‘Alaihis Salam makan dari hasil
pekerjaannya sendiri”. (Sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam).
Lakukanlah segala sesuatu dengan serius, tapi jangan tegang.
Karena hidup bukanlah ajang percobaan. Sekali anda berbuat, maka hasil pun akan
dituai. Lambat atau segera.
“Dan tidaklah manusia itu memperoleh (sesuatu) melainkan
sesuai dengan apa yang diusahakannya”. (An Najm : 39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar