Rabu, 13 Februari 2013

No Valentine's Day

Wahai Sobat,,, terkadang kita melihat bahwa ada sebagian manusia yang gemar melakukan sesuatu tanpa didasari dengan pengetahuan. Mereka hanya mengekor atau mengikuti kebanyakan orang. Padahal belum tentu yang banyak itu benar. Sehingga dengan sendirinya ia akan tercampakkan dalam kenihilan jati diri persis seperti itik (anak bebek) yang lupa akan jati dirinya ketika ia dierami oleh induk ayam, lalu penyesalan pun akan menyusup dan menyelimuti hidupnya. 

Ketahuilah wahai sobat,, di Negara Barat Hari Valentin dijadikan sebagai hari pembuktian atau peng-expresian rasa cinta dalam dada. Dimana sampai ada seorang remaja wanita yang rela melepaskan mahkota kesuciaannya lalu diberikan kepada seorang lelaki dengan dalih, bahwa itu adalah sebagi rasa cintanya pada lelaki tersebut. Laa haula wa laa quwwata illa billah.

Dan hal seperti ini, (disana) sudah dianggap biasa dan lumrah. Bahkan istilah Free Sex sudah tidak asing lagi bagi mereka. Dikarenakan sudah mengakarnya Ideologi Liberalisme di kalangan seperti mereka. Sehingga begitu jelas nampak, akan bobroknya moral dan harga diri bangsa mereka.

Namun sungguh sangat disayangkan, bahwa hal yang serupa ternyata telah menjangkiti negeri ini. Kita bisa melihat ketika tanggal 14 Februari, tidak sedikit diantara remaja seusia kitadi negeri ini yang berpergian dengan seseorang yang bukan mahromnya; bergandengan, berboncengan, berpelukan, berciuman, bermesraan (padahal bukan suami isteri) dan lain sebagainya. Sehingga seolah dunia ini adalah milik mereka berdua, sedang yang lain hanya ngontrak saja. Lantas bagaimana jikalau sudah begitu? Maka terjadilah apa yang terjadi. Pintu rumah akhirnya jebol juga. Astagfirullahwal ‘iyadzubillah.

Wahai sobat,, hendaknya kita bisa menyadari bahwa seorang muslim sejati ialah yang memiliki pendirian nan teguh seteguh gunung yang paling teguh. Dalam artian, ia tidak mudah terpengaruh oleh bisikan-bisikan zaman yang penuh dengan fitnah ini, pun tidak mudah diombang-ambingkan oleh ombak kehidupan blangsak gaya barat. Muslim sejati, Ia akan selalu berfikir cerdas dalam segala hal yang hendak diperbuatnya. Apakah perbuatan itu menguntungkan ataukah merugikan? Maka yang menguntungkan itulah yang menjadi pilihan, sedang yang merugikan maka ia tinggalkan.

Kembali lagi dalam pembahasan awwal, bahwa sebenarnya yang namanya kasih sayang atau cinta itu tidaklah terbatas pembuktiannya pada tanggal-tanggal atau hari-hari tertentu saja. Tetapi dalam setiap waktu kasih sayang atau cinta haruslah dibuktikan (The realization of Love in Everything). Tapi tentu dengan pembuktian yang dibenarkan dalam ajaran Islam tidak seperti yang termaktub diatas. Dimana seorang remaja wanita rela melepaskan kesuciannya hanya demi seorang lelaki yang ia cintai. Maka ini salah BESAR.
Pembuktian cinta dan kasih sayang yang benar dalam Islam adalah dengan menumbuhkan rasa saling peduli, saling memberi, saling mensuport dalam kebaikan dan amal sholih, saling menghargai, saling menasehati, saling berbagi ilmu, dan beribu saling lainnya yang baik-baik.

Maka marilah kita mulai menyadari wahaisobat,, bahwa tidaklah perlu kita ikut-ikutan seperti mereka yang merayakan Hari Valentine. Tiada guna samasekali. Apakah kita rela melepas baju keislaman kita? Apakah kita redho melepaskan kepribadian kita sebagai seorang muslim? Tidakkah kita tahu bahwa Islam telah sangat memuliakan kita? Maka janganlah kita menghinakan diri sendiri dengan keluar dari aturan-aturan ajaran Agama yang mulia ini; Islam.

Semoga Allah berkenan memberikan Hidayah, Inayah dan TaufiqNya kepada kita semua. Amiin.

Tidak ada komentar: