“Dalam Surga”
Indah
matamu pancarkan pesona cinta
Senyum
tipis bibirmu menepiskan luka
Suaramu
begitu syahdu menerpa telinga
Langkah kakimu pun, buat hatiku terlena
Sungguh
kau bidadari hatiku
Turun dari
awan putih menghampiriku
Memberi
kesejukan digersangnya jiwaku
Tapi
akankah kau tahu rasaku..???
Lihatlah disana....
Aku
berdiri memandangimu tanpa henti
Bosan yg
datang, aku tepis pergi
Hanya
karena hatimu akan ku curi
Jangan
pernah kau berfikir jauh
Cukup hati
saja yg berkata
Lalu kau
yakinkan dengan pandanganmu
Melihatku
yg berharap dapat memilikimu
Sayang,,,teruslah kau begitu
Biarpun
kau malu adanya
Tapi aku
mengerti sebenarnya kamu
Dan aku
mengerti malunya kamu
Dan aku
denganmu...
Dan kamu
denganku...
Dalam satu
rasa, untuk cinta
Semoga
abadi dalam surga
“Irama Jariku”
Pagi akan
slalu cerah bagiku
Bila ada
kamu disisiku
Tapi malam
terasa menyiksaku
Karena aku
yg menahan rindu padamu
Biarkanlah
rasaku menyentuh relung hatimu
Dan
merasuk ke-detak jantungmu
Membuai
akan dalamnya rasaku
Ikut
mengalir dalam satu aliran darahmu
Sudikah
bila ku memandangmu
Mencoba
tuk hapuskan lara dihati
Oleh
karena wajahmu penuh ke-elokan
Yg begitu
memudarkan prasangka hati
Bila
seandainya awan putih menutupi wajahmu
Akan ku
ambilkan secercah warna pelangi utkmu
Takan ku
biarkan wajahmu me-layu bisu
Sebab tak
ada yg indah selain parasmu
Ini...
sengaja ku tulis utkmu
Diatas
kertas putih yg pasrah
Dengan
irama jari yg menyentuh abjad
Dan dengan
hati yg berdentum “bum...”
Ku harap
kau mengerti
Akan
setiap untaian kata yg terpampang
Dan ku mau
kau faham
Akan setiap
sentuhan jariku
“Dalam bulan”
Bulan...
tetaplah kau dalam kedamaian
Tetap
sinari dunia dengan cahya sucimu
Suara hembusan
angin membelai terangmu
Ceritakan
kisah diatas alas putih
Lusuh
kadang tertera di_kegelapan
Mencari
sinar yg masih bersembunyi
Tampaknya
malu dengan senyumanmu
Yg dibalik
itu terurai manis terkaku
Bulan...
bintang menemani sepimu
Awan
menyelimuti separuh sisi
Demi tak
relanya kau sedih
Menahan
dinginnya semilir angin malam
Andai aku
bisa meraihmu
Terjaga
pazti kau dengan janjiku
Kedalam
setiap hembusan yg terhembus
Kedalam
cinta yg tercinta
Walau tak
mungkin bila begitu
Pasrah
takkan menghampiri egoku
Mulai ku
ulang sampai kau teraih
Meski
perih kadang terpipih
Bulan...
dirimu bulan
Daku ingin
menemanimu
Lalui
gelapnya langit petang
Kau dan
aku dalam bulan
“Honey”
Honey
itukah namamu...???
Yg kini
tertulis dalam harianku
Dan
menyatu disetiap aliran darahku
Begitu
menyejukan kalbu
Honey
bolehkah ku merindumu...???
Disetiap
sepi yg menjelma kehampaan
Paztikan
dirimu hadir dalam mimpiku
Memberi
kehangatan rasa yg menggelora
Honey
benarkah itu namamu...???
Yg mudah
bagiku untuk memanggilmu
Walau
terselip kelunya bibir terbatu
Tak
mengapa ku paksakan untuk namamu
Honey
malukah engkau padaku...???
Sehingga
kau slalu bersembunyi
Dibalik
helai-helai merah jambu
Padahal
ingin ku dekat denganmu
Honey
pantaskah bila hatimu ku sentuh...???
Dengan
sentuhan rasa yg tertulus mungkin
Bila tak
bisa...
Cukuplah
rasaku sebagai nyanyian untukmu
Honey...Baby..Sweety
Jangan kau
bersembunyi lagi
Tak ingin
ku melihatmu terbalut rasa malu
Hanya
karena aku mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar