~"Dan sungguh kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu dan jadi-lah kamu orang yang sentiasa bersujud. Dan beribadah-lah kepada Rabb-mu sampai ajal mendatangimu" (Al Hijr : 97-99)
ketika banyak orang yang mencela dan menghina kita,
maka cukuplah kita diam dan tersenyum seraya mengucap
"subhanallaah wal hamdulillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu
akbar".
barangkali dengan begitu celaan dan hinaan mereka hanya ibarat batu
kerikil yang dilemparkan ke gunung yang besar.
"(termasuk hamba Allah Yang Penyayang adalah)... apabila ada
orang-orang jahil menyapa mereka (dengan menghina/mencela), mereka justru
membalas dengan ucapan keselamatan" (Al Furqon : 63)
~Sekiranya semua manusia tahu betapa nikmatnya bertaubat?!.
tapi mereka justru memilih untuk disiksa dengan perbuatan dosa
mereka sendiri.
perbuatan dosa adalah siksa yang tidak disadari.
semakin sering seorang berbuat dosa, maka hatinya akan semakin
hancur.
setelah itu, ia tidak akan lagi mengenal indahnya kebaikan dan
ibadah.
justru kemaksiatan/perbuatan dosanya itu-lah yang dianggap indah.
wal'iyaadzu billaah.
~Jika memang Allah yang menjadi tujuan niat hati dan gerak usaha
kita.
kenapa justru kita gelisah ketika tidak adanya penilaian dari
orang2.
bukankah seharusnya kita merasa puas?!, karena Allah pasti menerima
setiap niat dan usaha yang ikhlas ditujukan kepadaNya.
Allah maha cepat penilaianNya.
abaikan penilaian orang!
action yes, riya never.
~Mungkin saya lupa dimana tempat saya lahir? dan bagaimana saya
lahir?.
tapi,
saya tidak pernah lupa siapa yang melahirkan saya.
IBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar