Jumat, 03 Mei 2013

Belajar (tepat) Mencintai

Mengenal wanita cantik lagi manis merupakan sebuah ujian besar… apalagi jikalau terlanjur mencintainya atau sekedar mengharapkannya…

Ketika menyangka bahwa hanya aku saja yang mencintai/mengharapkannya , ternyata aku salah… dia sudah dicintai dan diharapkan oleh banyak lelaki selainku…

Tapi apa peduliku,,?! Apalagi setelah aku tahu, ternyata dia lebih cenderung memilih sahabatku… yah sudah… aku turut bahagia saja walau harus mengorbankan perasaan…

Toh perasaanku ini tidak begitu berlebihan padanya,, karena begitulah caraku mencintai… SEDERHANA… seperti kayu yang tak sempat menyampaikan kata pada api, sehingga menjadikannya abu… atau seperti nasi yang memilih diam ternanak, sehingga ia menjadi bubur…

Sebab, jika berlebihan dalam mencinta, maka sakit yang dirasa pun akan berlebih pula saat kenyataan membuktikan bahwa cinta itu bertepuk sebelah tangan PUPUS… jadinya, berhari-hari merasakan sesemutan dalam hati…
Enjoy saja-lah… buat apa pula dilarut-laruti dengan air mata dan penyesalan atau kekesalan karena tidak mendapatkan orang yang dicinta…?! Biarlah dia memilih, dia yang menjalani, dia yang tahu bahagia atau tidaknya…

Karena cintaku pun tidak menjamin akan bisa membahagiakannya…

Hah,, mari biar aku cari wanita yang tidak terlihat saja… yang kecantikannya selalu menjadi misteri di mata kaum lelaki…
Mencintai kerana kecantikan (wajah) itu, MEREPOTKAN… tapi karena memang nafsu diri yang selalu cenderung memilih kecantikan rupa,, mata ini jadi lupa.. bahwa apa yang dilihat cantik itu akan pudar seiring berjalannya waktu…

Yah, semoga aku bisa melatih diri, melatih hati, dan melatih mata… supaya tidak terlalu melihat pada kecantikan rupa,, tapi lebih pantas melihat pada kecantikan pribadi, akhlak, moral, dan agamanya… itu-lah yang bisa dipertanggungjawabkan kelak… Insya Allah…

Jika ada yang bertanya; “mengapa anda mencintai wanita ini?”.. maka aku menjawab; “aku mencintainya karena penglihatanku akan kecantikan pribadi, akhlak, moral, dan agamanya”… aku yakin setiap orang pasti bun gkam jika aku menjawab seperti itu… karena fitrah manusia yang jujur adalah menerima kecantikan yang semacam itu… adapun urusan rupa,, maka perasaan cintaku-lah yang akan mencantikkan wajahnya… ibarat orang yang suka kopi,, biar pun pahit, tapi tetap ditenggak saja… pahit-pahit berhasiat.. ya begitu-lah..!!!

Tidak ada komentar: