Jumat, 03 Mei 2013

Goresan Cinta

Serang, 18 April 2010

“Dalam Surga”


Indah matamu pancarkan pesona cinta
Senyum tipis bibirmu menepiskan luka
Suaramu begitu syahdu menerpa telinga
Langkah kakimu pun, buat hatiku terlena

Sungguh kau bidadari hatiku
Turun dari awan putih menghampiriku
Memberi kesejukan digersangnya jiwaku
Tapi akankah kau tahu rasaku..???

Lihatlah disana....
Aku berdiri memandangimu tanpa henti
Bosan yg datang, aku tepis pergi
Hanya karena hatimu akan ku curi

Jangan pernah kau berfikir jauh
Cukup hati saja yg berkata
Lalu kau yakinkan dengan pandanganmu
Melihatku yg berharap dapat memilikimu

Sayang,,,teruslah kau begitu
Biarpun kau malu adanya
Tapi aku mengerti sebenarnya kamu
Dan aku mengerti malunya kamu

Dan aku denganmu...
Dan kamu denganku...
Dalam satu rasa, untuk cinta
Semoga abadi dalam surga




“Irama Jariku”

Pagi akan slalu cerah bagiku
Bila ada kamu disisiku
Tapi malam terasa menyiksaku
Karena aku yg menahan rindu padamu

Biarkanlah rasaku menyentuh relung hatimu
Dan merasuk ke-detak jantungmu
Membuai akan dalamnya rasaku
Ikut mengalir dalam satu aliran darahmu

Sudikah bila ku memandangmu
Mencoba tuk hapuskan lara dihati
Oleh karena wajahmu penuh ke-elokan
Yg begitu memudarkan prasangka hati

Bila seandainya awan putih menutupi wajahmu
Akan ku ambilkan secercah warna pelangi utkmu
Takan ku biarkan wajahmu me-layu bisu
Sebab tak ada yg indah selain parasmu

Ini... sengaja ku tulis utkmu
Diatas kertas putih yg pasrah
Dengan irama jari yg menyentuh abjad
Dan dengan hati yg berdentum “bum...”

Ku harap kau mengerti
Akan setiap untaian kata yg terpampang
Dan ku mau kau faham
Akan setiap sentuhan jariku



“Dalam bulan”

Bulan... tetaplah kau dalam kedamaian
Tetap sinari dunia dengan cahya sucimu
Suara hembusan angin membelai terangmu
Ceritakan kisah diatas alas putih

Lusuh kadang tertera di_kegelapan
Mencari sinar yg masih bersembunyi
Tampaknya malu dengan senyumanmu
Yg dibalik itu terurai manis terkaku

Bulan... bintang menemani sepimu
Awan menyelimuti separuh sisi
Demi tak relanya kau sedih
Menahan dinginnya semilir angin malam

Andai aku bisa meraihmu
Terjaga pazti kau dengan janjiku
Kedalam setiap hembusan yg terhembus
Kedalam cinta yg tercinta

Walau tak mungkin bila begitu
Pasrah takkan menghampiri egoku
Mulai ku ulang sampai kau teraih
Meski perih kadang terpipih

Bulan... dirimu bulan
Daku ingin menemanimu
Lalui gelapnya langit petang
Kau dan aku dalam bulan

“Honey”

Honey itukah namamu...???
Yg kini tertulis dalam harianku
Dan menyatu disetiap aliran darahku
Begitu menyejukan kalbu

Honey bolehkah ku merindumu...???
Disetiap sepi yg menjelma kehampaan
Paztikan dirimu hadir dalam mimpiku
Memberi kehangatan rasa yg menggelora

Honey benarkah itu namamu...???
Yg mudah bagiku untuk memanggilmu
Walau terselip kelunya bibir terbatu
Tak mengapa ku paksakan untuk namamu

Honey malukah engkau padaku...???
Sehingga kau slalu bersembunyi
Dibalik helai-helai merah jambu
Padahal ingin ku dekat denganmu

Honey pantaskah bila hatimu ku sentuh...???
Dengan sentuhan rasa yg tertulus mungkin
Bila tak bisa...
Cukuplah rasaku sebagai nyanyian untukmu

Honey...Baby..Sweety
Jangan kau bersembunyi lagi
Tak ingin ku melihatmu terbalut rasa malu
Hanya karena aku mencintaimu

Tidak ada komentar: