Selasa, 28 Februari 2012

Catatan Terakhir (di Facebook)



            Wahai kawan-ku, sudah berulangkali aku menutup akun facebook-ku. Aku menutupnya bukan karena bosan dengan status gombalmu, bukan karena kesal dengan status dustamu, bukan karena geram dengan status kejammu, dan bukan pula karena lari dari status mengerikanmu. Malah terkadang, aku merasa terhibur dengan status berspesiesmu itu. Meski sebenarnya aku lebih senang dengan status yang jujur, menginspirasi, memotivasi, menasehati, mendidik, dan mengenang. Semoga Allah memberi kebaikan kepada mereka yang menulis status seperti yang disebut.
            Hanya saja wahai kawan-ku, aku menutup akun facebook-ku lantaran aku merasa malu pada Rabb-ku juga Rabb-mu, Rabb Yang Maha Sempurna Yang telah memberi kita waktu. Betapa selalu mengawang di fikaran-ku wahai kawan, berbagai pertanyaan dan penghakiman terhadap diri-ku sendiri….
“ hai kamu,,, sadarkah..!!! apa yang sedang kau lakukan ??? ingat waktu-mu..!!!”
“ hai kamu,,, hanya untuk inikah…!!! Kau habiskan waktu-mu…??!!”
“ hai kamu,,, beginikah caramu mensyukuri waktu…??? Lupakah kamu,, bahwa kamu adalah serangkaian waktu…!!! Detik berlalu, berlalu pula usia-mu… sedang setiap detik yang berlalu darimu akan dimintai pertanggungjawaban… lantas untuk inikah…!!! Kau habiskan setiap detik-mu,,, kau habiskan usia-mu??!!”
“ hai kamu,,, tidak-kah berfikir… betapa di luar sana  ada manusia yang sedang berusaha memanfaatkan setiap detik waktunya demi menciptakan sebuah karya, sebuah ide, sebuah gagasan, yang bisa diterima dunia… tapi kamu,, perhatikanlah dirimu… kasihan sekali… detik-detikmu tergadaikan kepalsuan… dan terkubur harapan-harapan kosong”
            Sampai ahirnya wahai kawan,,, aku berteriak mencoba membuyarkan penghakiman ini “diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmm………!!!!”. Aku melawan fikiran-ku sendiri… huft menyebalkan. Lalu aku pun melangkah menuju layar putih  yang ada dihadapan, tanpa ada komunikasi dengan hati, aku langsung menonaktifkan akun facebook-ku (insya Allah ini yang terakhir).
            Dengan sedikit kecewa, aku berjalan menuju koperasi. Barangkali aku bisa membeli sesuatu, karena kebetulan perut sudah mulai perotes demo tak karuhan. Akan tetapi langsung terbesit dalam fikiran ketika melihat sebuah buku sederhana seharga 6.500 rupiah “wah, bagus neh.. aku beli aja lah.. lumayan sebagai pengganti jejaring social (facebook) yang sudah hampir  3 tahunan setia menyapa  jemari-ku. Okey facebook.. I say ‘good bye’”. Dan ahirnya aku beli juga itu buku, lalu aku tulis di sampul buku itu STATUS HARIAN_KU.
           
           

Tidak ada komentar: