Minggu, 26 Februari 2012

Sepucuk surat (tak tersampaikan)


Senjaku,
Sebenarnya aku tak ingin menulis apa-apa untukmu,
Tapi entah bagaimana, aku tulis juga ini,
Aku tulis ini dengan hati yang sedikit terkikis,
Karena kerinduan yang selalu datang menyusup,
Datang tanpa aku harapkan, datang begitu saja,
Dan keadaan pun selalu  memaksaku untuk merinduimu juga,
Kau mengerti itu, aku rindu kamu,
Entah banyak atau sedikit, yang pasti ‘AKU RINDU KAMU’,

Ingin sebenarnya aku  bertemu denganmu,
Bercerita banyak tentang kisah hati yang berkelana jauh,
Jauh tanpamu,,  tanpa kuningkemerahan senja,
Oh senjaku, andai kau selalu ada disisiku,
Tapi,,, Allah memang sangat-lah maha adil,
Aku, begitu pula kamu ada dalam takdir_Nya,
Ya sudahlah,, AKU PASRAH,
Semoga engkau baik-baik saja,
Disana… di lorong penantian,
Aku pasti kembali ‘Insya Allah’,
Entah aku kembali mendapatimu tetap menanti,
Entah aku kembali mendapatimu bersandar dipundak seseorang,
Hanya Allah Yang Maha Tahu, Dia-lah sebaik-baik penyusun rencana,
Sedang kewajiban-ku hanyalah rela dan berlapang hati,

Tidak ada komentar: