Kamis, 23 Februari 2012

Puisi ibu

Hari ini adalah hari yang bahagia untuk kita semua yang berada di ruangan ini. Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai. Berbicara tentang cinta, ada beberapa orang yang tentunya tidak perlu diragukan lagi ketulusan cintanya, dan tidk akan pernah melepaskan cintanya untuk kita, yaitu; keluarga. Terutama orang tua.
Perjuangan dan keberhasilan kita pada hari ini, tidak terlepas dari cinta, kasihsayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua.

Bahagiaku syurga mereka dan deritaku pilu mereka
Karya feby

Aku berdiri mengenakan toga ini di sebuah setapak jalan yang gelap
Pandanganku tertuju pada dua orang dikejauhan sana
dengan senyuman yang tak asing di mataku
dua orang yang sangat aku hargai, dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai dan aku sayangi
yah,,, mereka papah dan mamah ku
dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka
seiring dengan langkah, terlintas di benakku atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini
mamah yang telah mengandungku selama Sembilan bulan
mamah yang sudah memperjuangkan hidup dan  matinya untukku agar  aku bisa hadir di dunia ini
mamah juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
papah yang telah mendidikku, papah yang rela bekerja banting tulang
ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup
detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun
apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka…!!??
Sering aku tutup kuping, enggak mau dengerin nasihat mereka
Sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku
Sering aku melawan jika mereka marah karena kenakalanku
Sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku
Dan bahkan,, sering aku mengeluarkan kata-kata kasar
Yang enggak pantas mereka dengar dari bibirku
Dasar cerewet, kuno, kolot
Tapi,apakah mereka memendam rasa dendam terhadapku..??!!
Tidak,, tidak sama sekali
Mereka dapat tulus memaafkan khilafku
Mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka
Bahkan mereka tetap menyebut-nyebut nama aku didalam doa mereka
Sehingga aku bisa seperti ini
Ya tuhan,, betapa durhakanya aku…
Tak sadarkah aku, bahwa mereka adalah orang yang paling berarti dalam hidupku
Langkah-langkahku terhenti dihadapan mereka
Dan ku pandangi mamah dan papah inci demi inci
Badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk
Rambut yang dulu hitam kini mulai memutih
Dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai keriput
Ku tatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata bahagia
Air mata haru, air mata bangga melihatku memakai toga ini
Kucium tangan mereka, kupeluk tubuh mereka
Sambil berkata : “papah-mamah,,yang aku berikan ini takan cukup untuk membalas apa yang telah papah-mamah berikan selama ini kepadaku”.
Terima kasih pah, terima kasih mah
Aku sayang papah dan mamah sampai ahir hayatku



Tidak ada komentar: