Sabtu, 25 Februari 2012

Pribadi Muslim


Salimul ‘aqidah

Aqidah salimah merupakan syarat mutlak bagi seorang muslim, dimana ia meyakini bahwa  hanya Allah sahaja-lah  Tuhan yang mengatur  alam semesta ini, bahkan daun-daun yang berguguran dari pepohonan adalah merupakan aturan yang telah ditetapkannya. Dan ia meyakini bahwa hanya Allah sahaja-lah yang memberi rizki kepada semua mahluk, menghidupkannya dan juga mematikannya. Dan Dia-lah Allah Rabb yang memiliki asmaul husna (nama-nama indah).
Maka, dengan adanya aqidah (keyakinan) yang salimah (selamat) seperti yang diatas. Insya Allah hatinya akan terbuka, sehingga mudah menerima kebenaran yang menyapanya, mudah menerima cahaya hidayah dari Allah subhanallah wa ta’ala. Lantas ia pun akan meresapi makna ayat dibawah ini :
“katakanlah : ‘sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Rabb alam semesta. tidak ada sekutu baginya, dan begitulah aku diperintahkan dan aku adalah orang yang pertama berserah diri (kepada_Nya)’.” (al an’am : 162)
Dan ia pun enggan untuk berpaling dari Allah azza wa jalla kepada sesembahan lain :
“katakanlah : ‘apakah (Tuhan) selain Allah yang aku cari? Padahal Allah-lah Tuhan semesta Alam’.” (al an’am : 163)
Ia tetap istiqomah diatas keyakinan yang selamat dari kesyirikan yang menyesatkan :
Dari abi ‘amroh sufyan ibn ‘abdillah r.a berkata :
saya berkata : ‘ya Rasulullah katakanlah padaku perkataan yang ada dalam islam, yang dimana aku tidak akan bertanya tentangnya kecuali hanya kepada engkau’. Beliau bersabda : ‘katakanlah ; ‘aku beriman kepada Allah’ kemudian istiqomahlah engkau’. (HR Muslim)


Shohihul ‘ibadah

                Ibadah adalah suatu bukti penghambaan diri seseorang yang ditujukan kepada Allah ta’ala secara murni tanpa ada unsur kesyirikan dan kebatilan. Oleh karena itu, hendaknya setiap individu mengetahui ilmu sebelum menjalankan ibadah, karena ibadah tidak akan benar (sah) bahkan tidak akan mencapai kesempurnaaan sebelum mengetahui ilmunya. Berapa banyak orang yang rajin dalam menjalankan ibadah, tetapi ibadahnya itu penuh dengan kesyirikan bercampur ria mencari pesona. Dan berapa banyak orang yang menjalankan ibadah, tetapi ibadahnya itu batil tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul_Nya.
Allah ta’ala berfirman :
“sesungguhnya kami menjadikan apa-apa yang ada dibumi sebagai perhiasan baginya, agar kami bisa menguji mereka, siapakah diantara mereka yang lebih bagus amal perbuatannya” (al kahfi : 7)
“Dia-lah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan, agar menguji kalian siapakah yang lebih bagus amal perbuatannya. Dan Dia-lah yang maha perkasa lagi maha pengampun”. (al mulk : 2)
                Dalam kedua ayat ini Allah tidak mengungkapkan ‘siapakah diantara kalian/mereka yang lebih banyak amal perbuatannya?’, akan tetapi Allah menyatakan ‘siapakah diantara kalian/mereka yang lebih bagus amal perbuatannya?’. Bagus disini adalah bermakna ikhlas hanya ditujukan kepada Allah semata bukan kepada selain_Nya. Dan juga sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan Allah melalui Rasul_Nya Muhammad Al amin yaitu dengan mutaba’ah (mengikuti petunjuk)  beliau sallallahu ‘alaihi wa sallam.

Husnul khulq

                Akhlaq mulia adalah merupakan keindahan yang nampak dari pribadi seseorang layaknya sinar rembulan dikegelapan malam, layaknya mutiara diatas tumpukan pasir hitam.
                Seorang muslim sejati adalah ia yang menghiasi setiap geraknya dengan akhlaq yang mulia, sehingga tampak jelas akan keindahan jati dirinya sebagai seorang muslim, seorang hamba Allah yang berserah diri.
Dari abi hurairoh r.a berkata : Rasulullah saw bersabda : “mu’min yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaqnya”. (HR At tirmidzi)
                Dalam hadits ini, Rasulullah saw menggambarkan kesempurnaan keimanan seseorang dengan akhlaq’a yang baik. Subhanallah, akhlaq baik memang sebuah hal yang sangat penting yang harus dimiliki. Karena akhlaq baik adalah merupakan kesempurnaan iman. Iman kepada Allah, iman kepada para malaikat, iman kepada kutub Allah, iman kepada rusul Allah, iman kepada hari kiamat dan iman kepada qodo’ dan qodarnya Allah ta’ala.

Qowiyul jism

                Memiliki tubuh yang kuat dan sehat adalah merupakan suatu nikmat yang luarbiasa dari  Allah ta’ala, dimana dengan nikmat tersebut kita bisa melakukan banyak aktifitas yang bermanfaat baik untuk dunia terlebih lagi untuk akhirat.
Dari abi huraoiroh r.a berkata : bersabda Rasulullah saw : ‘sesungguhnya mu’min yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu’min yang lemah, dan pada semuanya ada kebaikan. Berusahalah dalam mencapai apa-apa yang bermanafaat (untuk dunia-akhiratmu), dan (selalulah) memohon pertolongan kepada Allah dan janganlah (bersikap) lemah. Dan jika sesuatu menimpamu maka janganlah berkata : ‘seandainya aku mengerjakan begini tentu hasilnya tidak begitu’. Tetapi katakanlah : ‘Allah telah menetapkan, apa yang Dia kehendaki pastilah terjadi’. Karena sesungguhnya kata ‘seandainya’ dapat membuka perbuatan (jahat) syaiton’. (HR Muslim)
Pada dasarnya, kuat-sehatnya tubuh tidak akan ada artinya jika tidak disyuuri dan tidak digunakan dalam rangka meningkatkan ketaatan kepada Allah. Apalah arti sebuah gunung yang besar menjulang  tinggi tapi tak ada satu tumbuhan pun yang menyertainya, bahkan bebatuan pun tidak ada. Ia hanyalah tumpukan kerikil yang tidak berarti, tidak memberi hasil apa-apa.
Maka manfaatkanlah tubuh kuat-sehatmu dengan sebaik-baiknya, sungguh anda tidak tahu harapan apa yang ada didalam hati orang yang sekarat lemah tak berdaya di rumah sakit. Sekali lagi, manfaatkanlah sebaik-baiknya di jalan Allah, sebelum datang keputusan yang pasti dari_Nya, yaitu KEMATIAN.






               
               
               
               
               



Tidak ada komentar: