“Selalulah menjadi jembatan yang dapat menghubungkan antara manusia
satu dengan yang lain, dan janganlah menjadi penghalang yang memutuskan
hubungan antara mereka” (page; tsaqiqf nafsak)
“Lisanmu, hendaklah engkau tidak menyebut aib orang lain dengannya.
Karena sesungguhnya engkau pun memiliki aib, dan orang lain pun memiliki lisan.
Matamu, jika engkau melihat aib orang lain, maka jagalah (jangan
diceritakan). Dan katakanlah, ‘wahai mata!, sesungguhnya orang lain pun
memiliki mata (mereka bisa saja melihat aibmu, tapi mereka menjaga dan
menutupinya)” (page; tsaqqif nafsak)
“Sungguh menyakitkan; aku hidup di zaman yang mana kelicikan dianggap
sebagai kecerdasan, dan kebaikan (kejujuran) dianggap sebagai kenaifan” (page;
tsaqqif nafsak)
“Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Allah membuat permisalan
kalimat yang baik seperti pohon yang baik; yang akarnya menancap kekar (di
tanah) dan cabangnya menjulang ke langit” (Ibrahim : 24)
“Bagaimana mungkin seorang yang memiliki Rabb itu bersedih;
(bukankah) Dia yang mentakdirkan, Dia yang memberi keberhasilan, Dia yang
menutupi aib/keburukan, Dia yang melapangkan rizki, Dia yang melihat, Dia yang
mendengar, dan Dia yang di tanganNya lah segala perkara dan urusan ditentukan”
(image hicham)
“Tersenyumlah! Tersenyumlah sahaja!, dan jangan pernah berkata
seseuatu yang menyakitkan. Karena berkata baik itu adalah sodaqoh” (image
layaale)
“Hikmah atau kebijaksanaan ialah mengerjakan sesuatu yang memang
layak dan pantas untuk dikerjakan, dikerjakan sesuai dengan waktu dan kondisi
yang tepat. Dan pondasinya adalah ilmu, sabar dan tenang.
Dan yang merusak hikmah/kebijaksanaan ialah kebodohan (tiadanya
ilmu), bertindak asal-asalan, dan ketergesa-gesaan” (Ibnul Qayyim)
“Kalimat yang baik ialah yang menyenangkan dan melegakan hati pendengar,
dan meninggalkan bekas yang mudah dikenang di dalam jiwa pendengar, dan yang
membuka pintu-pintu kebaikan, dan yang menutup pintu-pintu keburukan. Jagalah diri
kalian dari api neraka walau (bersedekah) dengan sebiji kurma, jika pun tidak
punya maka dengan kalimat yang baik” (image ald3wh)
“Kalimat yang baik akan menumbuhkan kenangan yang baik di dalam
hati, dan cabangnya akan menjulang sampai ke atas langit” (image abrar salah)
“Hidup mengajarkanku; bahwa kalimat yang baik itu dapat menutup
pintu kebencian dan membuka pintu kasih saying” (image tran33m)
“Perbaikilah cara berpikirmu, karena itu bisa menjadi perbuatan. Perbaikilah
perbuatanmu, karena itu bisa menjadi kebiasaan. Perbaikilah kebiasaanmu, karena
itu bisa menjadi tabi’at/sifat. Dan perbaikilah tabi’at/sifatmu, karena itu
akan menentukan dimanakah tempat kembalimu (syurga atau neraka)” (page; tsaqqif
nafsak)
“Barangsiapa yang memohonkan ampun untuk kaum mu’minin dan mu’minah,
maka Allah akan mencatatkan kebaikan baginya berdasar jumlah mu’min dan mu’minah
(seluruhnya yang ada di muka bumi)” (HR. Thabrani dengan sanad jayyid)
“Sungguh ada kebahagiaan luarbiasa yang didapat para ahli hijab
(orang-orang yang menutup dan menjaga aurat), yang mana kebahagiaan itu tidak
dapat dikecap oleh orang yang tidak pernah merasakan manisnya menutup dan
menjaga aurat” (image hawahome)
“Sebaik-baik hati adalah hati yang tidak pernah luput dari
kejujuran. Seutama-utama manusia untukmu adalah ia yang tidak pernah
melupakanmu, sebab ia mencintaimu karena Allah. Sebaik-baik hari adalah hari
yang engkau lalui tanpa dosa. Dan seutama-utama hadiah adalah do’a yang
dipanjatkan untukmu (oleh orang lain) sedangkan engkau tidak mengetahuinya”
(image plus.google)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar