Sholat sunah 2
roka’at setelah wudhu mungkin masih terdengar asing bagi kedua telinga kita, karena
memang jarang ada ustadz atau muballigh yang menyampaikannya atau
mengajarkannya. Begitu pula jarang kita temukan pembahasan tentangnya di buku-buku
bernuansa Islami tentang Ibadah. Seringnya, kita hanya mendapati pembahasan
tentang sholat-sholat wajib dan sholat-sholat sunah yang mengiringinya, yaitu
sholat sunah rawatib. Adapun pembahasan tentang sholat sunah 2 roka’at setelah
wudhu maka sangat jarang kita temukan. Oleh karenanya, kami mencoba berbagi
ilmu yang sekiranya bisa bermanfa’at bagi kita semua. Jikalaupun nantinya kita
belum bisa mengamalkan, ya setidaknya kita tidak enggan untuk menyebarkan atau
menyampaikanya pada orang lain.
عن عبد الله بن عمرو قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «بلغوا
عني ولو آية وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج ومن كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من
النار» . رواه البخاري
Dari Abdullah
ibn ‘Amr berkata ; Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda; “Sampaikanlah
dari-ku walau hanya satu ayat, dan bicarakanlah tentang bani israil dan (itu) tidak
masalah, dan barangsiapa berdusta atas nama-ku maka bersiaplah menempati tempat
duduknya di neraka” (HR. Bukhori)
Sholat sunah 2
roka’at setelah wudhu merupakan sholat sunah yang disyari’atkan oleh suri tauladan
kita, yaitu Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Berdasarkan keumuman
sabdanya;
«لا يتوضأ رجل مسلم فيحسن الوضوء فيصلي صلاة إلا غفر الله له ما
بينه وبين الصلاة التي تليها»
“Tidaklah
seorang muslim berwudhu, lalu ia membaguskan wudhunya, melainkan (pasti) Allah
mengampuni dosanya di antara wudhunya saat itu hingga sholat yang menyertainya”
(HR. Muslim)
Hadits ini
menunjukan adanya suatu anjuran bagi kita agar sentiasa menjaga kesucian lahir
kita, yaitu dengan berwudhu. Lalu setelah itu, kita pun dianjurkan untuk
menjaga kesucian batin kita, yaitu dengan sholat 2 roka’at setelahnya. Karena
yang demikian bisa menghapuskan dosa kita. Sedangkan dosa itu merupakan sesuatu
yang kotor yang bisa mengotori batin seseorang. Maka salah satu cara membersihkannya
ialah dengan sholat 2 roka’at setelah berwudhu.
Adapun kapan
waktunya?, maka itu dikerjakan kapan pun. Tidak ada batasan waktu. Jadi, setiap
kali kita berhadats, maka kita berwudhu lalu sholat 2 roka’at. Dan itu
dikerjakan dimana saja, di rumah jika dia berwudhu di rumah, di masjid jika dia
berwudhu di masjid, atau dimana pun jika dia berwudhu.
Kemudian tahukah
kita bahwa sesungguhnya ada sahabat Nabi Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang gemar
melakukan ibadah ini, sampai-sampai Nabi Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam
mengabarkan kabar gembira kepadanya, yaitu Nabi Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam
mendengar suara hentakan sandal terompahnya di syurga. Subhanallaah….!!! Lantas
siapakah dia…?
Ya, dia adalah
Bilal bin Rabah mantan budak Umayyah bin Khalaf al Jumahy yang kemudian dibeli
oleh Abu Bakar ash Shiddiq saat dirinya disiksa oleh majikannya yang terkutuk
disebabkan keislamannya. Lalu Abu Bakar pun memerdekakannya.
Sahabat mulia
ini amat begitu rajin mengamalkan ibadah ini, yaitu disetiap kali ia berwudhu
maka ia pasti menyertai wudhunya itu dengan sholat 2 roka’at atau lebih
berdasar kesanggupan yang ditetapkan Allah untuknya.
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لبلال «يا
بلال حدثني بأرجى عمل عملته في الإسلام فإني سمعت دف نعليك بين يدي في الجنة» . قال:
ما عملت عملا أرجى عندي من أني لم أتطهر طهورا في ساعة من ليل ولا نهار إلا صليت
بذلك الطهور ما كتب لي أن أصلي. متفق عليه
Dari Abu
Hurairah, ia berkata; Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda kepada
Bilal:
"Wahai
Bilal, beritahukanlah kepada-ku tentang suatu amalan yang paling engkau
harapkan (pahalanya) yang mana engkau mengamalkannya dalam Islam, kerana
sesungguhnya aku mendengar suara derap kedua terompahmu di hadapanku di dalam
syurga". Bilal menjawab: "tidaklah aku melakukan suatu amalan yang
lebih aku harapkan (pahalanya) malainkan disaat aku bersuci (berwudhu) dalam
suatu waktu, baik di waktu malam ataupun di waktu siang, kemudian pasti aku
melaksanakan sholat dengan wudhu itu berdasar kemampuan yang telah diberikan
padaku (minimal 2 roka’at, maksimalnya berdasar kesanggupan)" (Muttafaq 'alaih)
Subhanallaah, sungguh
mengagumkan. Terompah sahabat mulia Bilal bin Rabah sudah ada disyurga. Ia
mendahului pemiliknya disebabkan amalan ringan yang dikerjakan secara
berkesinambungan terus-menerus. Dan ini merupakan kabar yang tidak bisa
dipungkiri. Sebab, Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam-lah yang telah
mengabarkannya sendiri. Dan tidaklah beliau mengabarkan sesuatu melainkan pasti
kabar itu adalah benar adanya.
وما ينطق عن الهوى * إن هو إلا وحي يوحى * (النجم : 3-4)
“Dan tidaklah
yang diucapkannya itu menurut keinginan (hawa nafsunya), melainkan itu adalah
wahyu yang diwahyukan kepadanya” (An Najm : 3-4)
Alhamdulillaah,
Segala puji bagi
Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menggerakkan hati kita, sehingga kita sudi
membaca sedikit ilmu ini. Mudah-mudahan kita pun digerakkan untuk sentiasa bisa
mengamalkannya dalam keseharian hidup kita. Aamiin. Wallahul Muwaffiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar