Cukuplah Al-Qur’an sebagai penghibur, tatkala kita sedih.
Cukuplah Al-Qur’an sebagai pengingat, tatkala kita lupa.
Cukuplah Al-Qur'an sebagai petunjuk, tatkala kita tersesat.
Janganlah mengutamakan musik atau sejenisnya... karena yang
demikian bisa menjauhkan seseorang dari Al Qur'an.
Sebaik-baik mengingat Allah adalah mengingatNya dengan Sholat dan
membaca Al Qur'an. Bukan dengan menperdengarkan musik.
Dari Jabir bin Abdullah, dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata ,
Rasulullah Rasulullah solallohu ‘alaihi wasalam bersabda;
إِنِّيْ لَمْ أَنْهَ عَنِ اْلبُكَاءِ, وَلَكِنَّيْ نَهَيْتُ عَنْ صَوْتَيْنِ
أَحْمَقَيْنِ فَاجِرَيْنِ: صَوْتٍ عِنْدَ نَغْمَةٍ لَهْوٍ وَلَعْبٍ وَمَزَامِيْرِ اْلشَيْطَانِ,
وَصَوْتٍ عِنْدَ مُصِيْبَةٍ, لَطْمِ وُجُوْهٍ, وَشَقٍّ جُيُوبٍ, وَرَنَّةٍ شَيْطَانٍ.
“Aku tidak melarang menangis. Namun yang aku larang adalah dua
macam suara yang pandir lagi tabu: suara nyanyian bersenang- senang yang
melenakan, bermain-main, dan seruling setan, serta suara ketika musibah;
memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian dan raungan setan.”(Di keluarkan oleh
al-Hakim, al-Baihaqi, at-Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar